Quantcast
Channel: PESTA | Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam
Viewing all articles
Browse latest Browse all 915

Pembinaan Iman Remaja - Tantangan dan Peluang

$
0
0

Tujuan Pembinaan iman remaja adalah agar remaja memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan (Efesus 5:32). Tidak mudah memang. Perlu proses dan waktu agar pembinaan sampai pada tingkat yang diharapkan. Sebab, halangan yang dihadapi begitu beragam. Mulai dari pola asuh keluarga, lingkungan pertemanan, sampai yang terbaru teknologi yang berkembang saat ini.
Orang tua memegang peranan paling penting dalam pembinaan, karena merekalah teladan terdekat para remaja.
Mengaca dari apa yang diajarkan Perjanjian Lama, bangsa Yahudi memiliki sistem pendidikan sejak dini. Anak yang telah berusia lebih dari lima tahun mulai belajar dengan ibunya. Selain itu, ruang lingkup pendidikan Yahudi mencakup seluruh kegiatan sehari-hari yang lazim dilakukan dengan tuntunan atau arahan dari orang tua sebagai pelajar seumur hidup bagi anak. Keluarga sebagai tempat pembentukan karakter, pengajaran akan makna hidup sesuai dengan torah. Sebab, pada masa yang akan datang mereka menjadi harapan keluarga dan bangsa.
Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus memberikan pembelajaran melalui keteladanan dan perumpamaan sederhana. Dengan demikian Para orangtua dan wali hendaknya selalu ingat bahwa kita harus mengajarkan apa adanya kita ketika kita mengajar melalui teladan. Selama kita menjalankan Injil dan mengikuti jejak Yesus Kristus, anak-anak kita akan belajar dari kita.
Pembinaan dalam keluarga juga perlu disadari oleh gereja. Pengajar, Pendeta, seluruh jemaat tidak boleh tinggal diam mengingat tantangan yang begitu besar di era ini. Kemajuan teknologi mau tidak mau menjadi hambatan, namun juga harus dijadikan peluang dalam pembinaan.
Dengan demikian, pembinaan iman remaja harus dianggap serius dan menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan kebenaran Kristus pada masa ini.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 915