Kesan dan pesan PESTA 2020
Belajar Teologia Online
Kecanggihan teknologi ikut mempengaruhi gaya belajar zaman sekarang. Dimana semua informasi berada dalam genggaman tangan kita. Hal ini juga membuat banyak lembaga belajar menawarkan proses belajar online atau e-learning untuk mempermudah siapa saja yang memiliki kendala jarak atau keterbatasan waktu untuk belajar melalui proses tatap muka.
Menariknya adalah ternyata ada satu wadah yang dibuat bagi orang-orang Kristen untuk belajar dan berdiskusi tentang teologia melalui Facebook yang dilakukan oleh PESTA. Ini memberi ruang bagi siapa saja untuk belajar teologi kapan pun dan dimana pun.
Menurut saya kelas DIK ini menarik. Disini membahas tentang kejatuhan manusia dalam dosa dan bagaimana atas inisiatif Allah sendiri untuk mengutus anakNya yang tunggal Yesus Kristus sebagai kurban penebusan dosa bagi umat manusia. Dan inilah yang menjadi dasar dari iman Kristen itu sendiri. Selain itu juga pembahasan tentang kehendak bebas manusia dan bagimana manusia yang memilih untuk taat pada Tuhan akan mengalami pertumbuhan rohani yang luar biasa.
Materi dalam kelas diskusi teologi online ini selain menarik juga disampaikan dengan sederhana sehingga mudah dipahami,tidak seperti apa yang saya bayangkan ketika mendengar kata teologi adalah sesuatu yang rumit yang hanya akan dipelajari oleh calon pendeta saja. Jadi jangan takut untuk mengikuti kelas yang ada dalam PESTA ini. Karena disini dapat menjadi tempat kita untuk bertumbuh bersama dalam pengenalan akan Kristus itu sendiri.
KELAS DIK PESTA JANUARI/FEBRUARI 2020 MEMANTAPKAN IMAN
Ketika saya mengambil keputusan mengikuti kelas DIK PESTA Januari/Februari 2020, maka saya sangat bersyukur,karena melalui kelas DIK ini ada banyak pengertian-pengertian yang saya peroleh. Contoh Ketika mempelajari Penciptaan,maka saya memperoleh keyakinan dan kepastian bahwa dunia dengan segala isinya,termasuk manusia diciptakan oleh Allah, bukan dari yang lainnya. Bahkan penemuan ilmu pengetahuanpun selaras dengan apa yang tertulis dalam Alkitab. Contoh lain ketika diskusi topik Keselamatan,makin memantapkan Iman,bahwa Keselamatan manusia itu ,inisiatif dari Allah sendiri,bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan maka perlu penyelamat dan Allah mengutus putraNya yg Tunggal kedunia untuk menebus manusia dari dosa, supaya manusia diperdamaikan kembali dengan Allah dan kita memperoleh anugrah Keselamatan itu, hidup kekal menjadi bagian bagi orang yg percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya.FIrman Tuhanpun menegaskan : Keselamatan manusia itu hanya melalui Yesus saja, bukan yang lainnya. Hal ini makin meneguhkan Iman,bahwa Iman memegang peranan penting dalam perjalanan kekristenan saya. Betapa pentingnya Iman itu,bahkan Firman Tuhan mengatakan " Kita diselamatkan karena Iman "( Efesus 2:8 )," Kita berkenan kepada Allah karena Iman" ( Ibrani 11:6 )," Orang percaya hidup karena Imannya" ( Habakuk 2:4 ).Dan topik-topik lainnya juga sangat memantapkan Iman saya. Menjadi tekad saya untuk terus bertumbuh didalam Kristus semakin hari semakin dalam didalam Dia dg berakar didalam Kristus (Kolose 2 : 7 " Hendaklah berakar didalam Dia dan dibangun diatas Dia....") Mari untuk bertumbuh rohani kita ,maka belajarlah akan FirmanNya dengan membaca,merenungkan dan melakukan Firman Tuhan. Jangan hanya menjadi pendengar saja ,tapi jadilah pelaku FirmanNya. Sekali Yesus Tetap Yesus. God bless you always
Kelas Pesta yang luar biasa
Bulan August 2019 saya pernah berdoa untuk ikut kursus Alkitab karena memang kerinduan saya untuk memperdalam pengetahuan dan hikmad saya tentang pengetahuan theologia untuk orang awam seperti saya.
Dan ketika saya browsing tentang hal itu saya mendapat link diskusi Pesta, saya mengikuti semua kelas diskusi setiap bulannya dan sampai saat ini saya sudah memperoleh 2 sertifikat dari Pesta.
Saya sangat bersyukut kepada Tuhan Yesus dan Roh Kudus yang membimbing saya mengikuti kelas pesta dan saya berdoa agar Tuhan memberkati Pesta dan semua teamnya agar makin banyak jiwa jiwa di menangkan dan semakin mengenal juru selamat kita Yesus Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.
DOA PUASA 40 HARI MENYAMBUT JUMAT AGUNG 10 APRIL 2020
Sekitar bulan Maret atau April, anak Tuhan di seluruh dunia memperingati Jumat Agung di mana tahun ini jatuh pada tanggal 10 April 2020. Masa persiapan ini biasa disebut juga masa Pra Paskah.
Umat Kristen gereja mula-mula biasa menyambut Paskah, atau masa Pra Paskah ini dengan doa puasa selama 40 hari. Tapi sekarang ini doa puasa ini sudah jarang dilakukan, karena dianggap meniru ajaran dari agama lain. Padahal sebenarnya sebelum agama lain ada, justru Tuhan Yesus sendiri yang mengajar umatNya untuk berdoa puasa. Tuhan Yesus sendiri melakukan puasa 40 hari 40 malam untuk mengawali pelayananNya.
Walaupun begitu, sekarang ini ada anak-anak Tuhan yang mau kembali mencoba merendahkan dirinya dengan berdoa puasa 40 hari di dalam masa Pra Paskah. Doa Puasa 40 ini dilakukan secara “pribadi” karena tujuannya adalah untuk merendahkan diri dan berkenan di hadapanNya, bukan untuk dipamerkan seperti kebiasaan orang Farisi di masa Tuhan Yesus.
Doa puasa 40 hari tahun 2020 ini bisa kita mulai pada hari : SENIN, 2 Maret 2020 sampai JUMAT, 10 April 2020.
Berdasarkan pengalaman para anak-anak Tuhan, Doa Puasa selama 40 hari tak terputus adalah sebuah pergumulan yang SANGAT BERAT, karena sesuai Firman Tuhan Yesus sebaiknya dilakukan secara "RAHASIA" dan kita tetap menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasanya di tengah masyarakat dan keluarga yang tidak berpuasa.
(Matius 6:17,18) "Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Ketika berpuasa 'seorang diri' secara 'rahasia', kita akan diperhadapkan pada peristiwa-peristiwa yang sangat berat, misalnya sakit, tubuh lemah karena bekerja, ada pesta keluarga, pesta pernikahan, jamuan makan di kantor, perjalanan ke luar kota, acara rekreasi, dll. Pada saat-saat seperti itulah kita memerlukan kekuatan dan penghiburan dari Roh Kudus yang ada di dalam diri kita, dan hikmat dari surga supaya bisa melalui hari demi hari di dalam 'kemenangan iman'.
Doa Puasa 40 hari tahun ini juga merupakan Langkah Iman yang cukup spesial bagi anak-anak Tuhan di Indonesia, karena sekarang ini seluruh dunia sedang menghadapi wabah penyakit Corona Virus (Covid 19) yang sampai tanggal 1 Maret 2020 sudah menjangkiti 87.024 orang di seluruh dunia dengan total kematian 2.979 orang di 66 negara. Virus ini membuat banyak negara menutup diri terhadap jalur penerbangan dengan negara-negara lain, khususnya terhadap negara terdampak penyakit. Beberapa negara memberlakukan karantina massal terhadap kota dan daerah, bahkan di China daratan karantina massal sudah diberlakukan atas setengah wilayah negara dengan jumlah orang yang dilarang bepergian keluar dari rumah atau apartemennya sampai sekitar 500 juta orang.
Dampak dari karantina massal dan penutupan perbatasan banyak negara ini membuat roda ekonomi dunia mengalami perlambatan dan mulai terjadi kekurangan pasokan bahan baku untuk industri perdagangan bahkan kebutuhan pokok sehari-hari. Ini membuat dunia masuk pada masa perlambatan ekonomi yang sangat dalam dan nyaris memasuki krisis ekonomi yang sangat parah.
Kita doakan Tuhan Yesus melindungi dan meluputkan keluarga kita, Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia dari dampak serius Virus Corona dan memberkati damai sejahtera, sukacita, kesehatan, dan berkat dari surga selama Doa Puasa 40 hari dilakukan. Tuhan Yesus juga menjawab semua pergumulan doa yang dipanjatkan, bahkan menyatakan pewahyuan-pewahyuan Roh yang dahsyat di Akhir Jaman ini.
Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.
Maranatha - Datanglah Tuhan Yesus! (Wahyu 22:20)
(Indriatmo/keluarga/PD Yoel)
* * * * *
DOA PUASAhttp:
http//pesta.sabda.org/doa_puasa_40_hari_menjelang_jumat_agung_3_april_2015
Puasa tujuannya adalah untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan untuk menyalibkan daging. Umat Yahudi berpuasa seminggu dua kali, hari Senin dan Kamis. Gereja mula-mula berpuasa seminggu dua kali hari Selasa dan Jumat. Semua nabi, rasul, bahkan Tuhan Yesus berpuasa 40 hari sebelum memulai pelayananNya di dunia.
Jemaat mula-mula selalu berpuasa jika akan berdoa untuk pelayanan
"Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka." (Kisah 13:2)
"Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi." (Kisah 13:3)
"Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka." (Kisah 14:23)
Selain untuk menyalibkan daging supaya tunduk kepada Roh dan Firman Tuhan, berpuasa juga membuat anak Allah memiliki kuasa melawan roh-roh setan yang kuat.
"Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa." (Matius 17:21)
Dengan berdoa puasa, Tuhan juga melakukan Inner healing secara terus menerus terhadap tubuh fisik manusia. Pada saat berpuasa, kita berdoa dan mengganti makanan (nasi) yang masuk ke dalam tubuh dengan Firman Tuhan. Kita mengganti makan nasi dengan “makan” Firman Tuhan, yaitu membaca Firman Tuhan 5 pasal (Jika membaca 5 pasal sehari maka dalam setahun akan selesai Alkitab dari Kejadian pasal 1 sampai Wahyu pasal 22). Sebaiknya pembacaan Firman diucapkan/dengan bersuara. Pada saat itu terhadap Roh dan fisik, Firman Tuhan secara bertahap akan mengubahkan setiap bagian tubuh kita yang sudah rusak oleh dosa dan kecemaran.
Ketika kita berhenti makan nasi dan menggantinya dengan “makan” Firman Tuhan maka kita menggenapi satu Firman yang sangat dahsyat yaitu :
"Manusia hidup bukan dari roti (nasi) saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4)
Ini bukan hanya rahasia hidup yang penuh kuasa yang disampaikan oleh Tuhan Yesus saja, tetapi juga disampaikan oleh Allah Bapa seribu lima ratus tahun sebelumnya pada saat Tuhan mendidik bangsa Israel di tengah padang gurun selama 40 tahun!
Bayangkan, bangsa Israel dibuat Tuhan kelaparan selama 40 tahun di padang gurun dan diberi makan manna, roti dari surga, HANYA UNTUK membuat mereka mengerti bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN!
"Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN." (Ulangan 8:3)
Sekarang ini sangat sedikit orang Kristen yang mau melakukan Firman ini. Dikarenakan roh-roh jahat yang mengikat tubuh membuat orang Kristen menolak untuk berpuasa dan menggantinya dengan “makan” Firman Tuhan.
Banyak orang Kristen yang tekun berdoa dan berpuasa, tetapi hanya sedikit sekali orang Kristen yang berpuasa dan “makan Firman”. Sangat sedikit. Setan dan semua ikatannya yang sudah menjadi daging tidak akan tahan terhadap “makanan” dari surga ini.
Di samping inner healing dari surga, ternyata Tuhan Yesus menyampaikan beberapa hal mengenai "puasa nasi" dan mengganti dengan "makan Firman".
SYARAT NAIK "TINGKAT ROHANI"
Anak Tuhan untuk bisa naik tingkat Rohani perlu melakukan doa puasa dan “makan Firman” secara tekun.
MENGALAHKAN BUAH DAGING
Cara yang paling ampuh untuk mengalahkan buah daging adalah dengan doa puasa dan makan Firman. Dengan berpuasa dan makan Firman Tuhan Yesus membuat kita bisa menahan emosi, amarah, tidak melakukan klarifikasi, melepaskan pikiran kotor, menahan mulut dan lidah, lepas dari kekuatiran dan ketakutan, mengalahkan daging dan sakit penyakit, dll.
Pada saat kita merendahkan diri dan hati maka Firman Tuhan akan mengubahkan perilaku, sifat-sifat, karakter dan semua manifestasi daging kita sesuai Firman Tuhan.
ROH KITA BERKUASA ATAS TUBUH
Alasan yang paling umum jika orang Kristen diminta untuk berpuasa adalah: sakit penyakit dan kelemahan tubuh. Dengan kuasa doa puasa dan makan Firman, kita bisa memerintahkan anggota-anggota tubuh kita untuk tunduk dan taat kepada Roh kita. Misalnya perut mulai melilit, kita bisa katakan, “Perut, kamu bekerja normal dan tidak melilit. Kamu ada dalam kenyamanan dari surga. Dalam nama Tuhan Yesus.” Begitu juga jika kepala pusing dan sakit kita bisa memerintahkan sakit lenyap. Itu adalah kuasa yang diberikan Tuhan sehingga pada akhirnya Roh akan menguasai tubuh fisik untuk menuruti Firman Tuhan.
MENJAGA KESEHATAN
Dunia medis menyetujui bahwa puasa itu salah satu cara kita mengontrol asupan nutrisi yang berlebihan yang bisa menimbulkan berbagai penyakit. Dan sebenarnya pada saat kita menjaga kesehatan kita, dengan doa puasa dan makan Firman, menjaga kekudusan hidup, menjaga pola hidup sehat, maka kita sama saja dengan menjaga bait Allah di dalam tubuh fisik kita.
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:19,20)
---
CARA BERPUASA
Berpuasa anak Tuhan caranya bebas, misalnya :
- Puasa pagi hari (makan malam & siang)
- Puasa siang hari (makan pagi & malam)
- Puasa malam hari (makan pagi & siang)
- Puasa pagi & siang (makan malam)
- Puasa seharian (makan hari berikutnya)- dll.
Juga jenis puasanya bebas, misalnya :
- Puasa tidak makan (tetap minum)
- Puasa tidak makan dan minum
- Puasa pantang (makan sayuran)
- dll.
Selama puasa, yang dilakukan :
- Mengganti makan nasi dengan “makan Firman,” membaca pasal-pasal Firman Tuhan dengan bersuara.
- Berdoa setiap waktu.
- Memuji dan menyembah Tuhan setiap saat (dalam hati, secara pribadi) pada setiap kesempatan.
Selamat melaksanakan doa puasa dan mengalami sendiri jamahan kuasa Firman Tuhan yang mengubahkan dan memperbaharui kehidupan pribadi dan keluarga.
Tetap semangat di dalam Firman Tuhan
GBU
(Indriatmo)
* * * * *
Kesaksian saya setelah mengikuti kelas DIK Jan/Feb 2020
Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan program belajar teologia online di PESTA.
Saya punya kerinduan untuk bisa belajar Firman Tuhan terus, lebih dan lebih lagi.
Rasa haus dan lapar akan Firman Tuhan itu membuat saya bersukacita ketika belajar di PESTA.
Di sini saya lebih lagi menggali lebih dalam bagaimana Allah mulai dari penciptaan, bahkan sampai bagaimana kejatuhan manusia, dan yang sangat indah bagaimana Allah begitu mencintai manusia sehingga ada Adam kedua, yang 100% manusia dan 100% Tuhan, di sini saya sungguh belajar banyak sekali.
Bahkan sangat bersyukur ada kelas diskusi buat kami, dimana ada tanya jawab yang membuat kami lebih mengerti lagi apa yang selama ini mungkin belum kami mengerti, salah satu bahan diskusi yang mengesanakan saya adalah diskusi mengenai Allah Tritunggal, di kelas diskusi menjadi begitu jelas, dan tentu saja moderator nya sangat baik, terima kasih kepada moderator kami.
Kiranya Tuhan Yesus terus memberkati pelayanan PESTA, yang sudah menjadi berkat buat saya dan banyak orang.
Terima kasih Tuhan Yesus dan terima kasih buat PESTA.
Kesaksian DIK oey
Dalam kelas DIK PESTA saya belajar banyak hal. Saya mulai mengerti lebih dalam tentang penciptaan alam semesta dan manusia dan juga kejatuhan manusia pertama di bumi ini. Saya juga semakin memahami kasih bapa dengan mengirimkan anakNya yang tunggal untuk menghapus dosa manusia juga bagaimana kita harus hidup baru dan memulai hubungan baru lebih dekat dengan Tuhan kita.
Lulus dalam mengikuti kursus DIK 2020
Shalom,
Ini adalah sertifikat ke 2 yang saya terima dari SabdaPesta setelah mengikuti kursus DIK di 2019 dan 2020. Saya sangat bersyukur, syukur saya melebihi ketika saya menerima sertifikat dari lembaga2 yang lain yg tidak berhubungan dengan iman saya.
Ada rencana Tuhan di balik semua ini, dulu ketika saya rindu untuk menjalani sekolah theologia namun saya tidak dapat mengikutinya secara regular dan Tuhan menunjukkan sabda.org ketika saya mulai mencarinya. Puji Tuhan sudah 2 sertifikat ada di tangan saya.
Tuhan Yesus memberkati
Kesaksian DIK
Pertama-tama saya mengucap syukur kepada Tuhan atas kemampuan yang Dia berikan kepada saya kerana walaupun sibuk dengan pekerjaan setiap hari namun Tuhan telah memberikan peluang bagi saya belajar walaupun sudah ketinggalan di belakang.Walaupun saya lahir dari keluarga Kristen namun pengetahuan saya dalam ilmu kerohanian sangat sedikit.Ini terbukti ketika menjawap soalan2 pilihan dan esie,saya merasa sukar untuk memilih jawapan yang tepat.Banyak ilmu baru yang saya dapat dlm pelajaran DIK,salah satunya mengenai Adam pertama dan Adam kedua.Apa yang mengembirakan saya dan memberi saya semangat untuk mengikuti pelajaran seterusnya adalah ketika diumumkan saya salah satu daripada pelajar PESTA yang telah lulus dan mendapat Sijil.Sijil itu merupakan satu penghargaan bermakna bagi saya. Saya mengucap ribuan terima kasih kepada Tim Pesta yang sentiasa mendorong setiap peserta untuk aktif dalam diskusi DIK yang memberi ruang kepada pelajar untuk mengutarakan jawapan masing2. Sekali lagi terima kasih kepda admin2 Pesta.Semoga Tuhan terus memberkati pelayanan Tim PESTA ini.
2020
BERITA PESTA & POKOK DOA:
1. Laporan Kelas PESTA
2. Staf PESTA Mengikuti Progsif
3. Staf PESTA Mengikuti Rapat Visi YLSA
BERITA PESTA & POKOK DOA
1. Laporan Kelas PESTA
a. Penutupan Kelas DIK Januari/Februari 2020
Puji Tuhan! Kelas DIK Januari/Februari 2020 ini berhasil meluluskan 25 dari 30 peserta yang terdaftar. Kami sangat bersyukur karena peserta DIK periode ini sangat maksimal dalam kegiatan diskusi. Kelas DIK kali ini cukup unik karena pesertanya banyak yang hamba Tuhan dan pekerja penuh waktu di gereja, yang belum pernah mengikuti pendidikan formal di STT. Semangat mereka sangat besar dalam mengikuti setiap diskusi. Ini juga memacu antusiasme dan semangat tim PESTA dalam melaksanakan kelas-kelas PESTA berikutnya. Terima kasih kepada moderator tamu yang telah membantu dalam memoderasi kelas. Akhirnya, kami mengucapkan selamat kepada semua peserta yang lulus dan selamat membagikan pelajaran-pelajaran yang didapatkan kepada orang lain. Tuhan Yesus memberkati.
Rangkuman Diskusi DIK Januari/Februari 2020
b. Pelaksanaan Kelas DPA Februari/Maret 2020
Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena PESTA dapat membuka kembali kelas Dasar Pengajaran Alkitab (DPA) pada tahun ini. Kelas ini sedang berlangsung sampai pada pertengahan Maret mendatang, ada 17 peserta mengikuti kelas ini. Marilah kita berdoa agar Tuhan menolong setiap peserta untuk makin mendalami pengajaran-pengajaran dasar di Alkitab. Berdoa juga untuk tim moderator, baik moderator inti maupun moderator tamu (Ibu Eveline Tay dan Bapak Tjuk Imansafi), agar Tuhan menolong mereka dalam memoderasi kelas diskusi.
2. Staf PESTA Mengikuti Progsif
Pada Senin, 27 Januari 2020, tim PESTA berkesempatan mengikuti progsif (program intensif) di Hotel Adhiwangsa, Surakarta. Progsif bertema Pesona Akhir Zaman dan Penerapannya Saat Ini disampaikan oleh Pdt. Jimmy Pardede, M.Th.. Tema ini sangat menarik dan membuka banyak wawasan tentang akhir zaman yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Dalam pembahasannya, pembicara menjelaskan bahwa ada banyak kaitan antara konsep akhir zaman dengan pengharapan. Bahkan, pengharapan itupun sangat berkaitan dengan keadaan saat ini bahwa suatu saat Dia akan datang untuk memulihkan semuanya. Itulah harapan orang percaya. Kami juga belajar bahwa Eskatologi bukanlah ilmu ramalan karena semua simbol-simbol dalam Alkitab seharusnya menjadi refleksi bagaimana hidup orang percaya saat ini. Kiranya pelajaran yang kami dapatkan dari progsif ini membuat kami lebih bersemangat dalam berjuang dan terus bekerja untuk memperluas Kerajaan Allah melalui pelayanan PESTA. Amin.
3. Staf PESTA Mengikuti Rapat Visi YLSA
Pada Selasa, 11 Februari 2020, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) mengadakan Rapat Visi untuk seluruh staf YLSA. Rapat visi tersebut membahas mengenai sejarah berdirinya SABDA hingga rencana pelayanan YLSA untuk menjawab tantangan era digital yang semakin pesat. Mari berdoa supaya Tuhan menolong semua staf semakin menjiwai visi yang sudah Tuhan nyatakan bagi YLSA. Kiranya staf PESTA juga semakin mendalami peran PESTA sebagai salah satu perpanjangan tangan Tuhan di dunia digital untuk menjangkau, membimbing, dan memperlengkapi mereka dalam pengenalan akan Tuhan.
Kabar Alumni
Tim PESTA berusaha terus menjalin relasi dengan para alumni PESTA. Berikut adalah beberapa kabar dan pokok doa dari alumni PESTA. Mari kita mendukung dalam doa.
1. Claudia Debby Retnosatuti (Serang)
Puji Tuhan, putri dari Ibu Claudia Debby Retnosatuti, Christabel Felicia Aurum, yang beberapa waktu lalu terkena penyakit sindrom nefrotik atau kebocoran ginjal karena autoimun, kondisinya semakin membaik. Mari berdoa kiranya Tuhan memberikan mukjizat kesembuhan lewat tenaga medis dan obat-obatan yang diterima. Doakan juga agar keluarga besar tetap kuat dan penghiburan dari Tuhan menyertai keluarga besar.
2. Jannes Pardede (Tapanuli Tengah)
Mari berdoa untuk Bapak Jannes Pardede yang sedang mengalami sakit di lambungnya. Kiranya Tuhan memberikan kesembuhan melalui obat-obatan dan perawatan tenaga medis dan keluarga yang merawatnya.
Saat ini, pekerjaan Bapak Sudianto Tanjung yang sebelumnya berada di China dipindahkan ke Rusia karena virus Corona. Mari berdoa agar Tuhan memberi kesehatan dan keselamatan dalam pekerjaannya, dan Bapak Sudianto dapat menjadi saksi Kristus di mana pun Tuhan menempatkannya.
4. Daniel Iwan Wijaya (Bandung)
Kabar gembira datang dari alumni PESTA, yaitu Sdr. Daniel Iwan Wijaya yang akan melangsungkan pernikahan pada 4 April 2020 di Bandung. Kiranya Tuhan memberi kelancaran dan mencukupkan segala kebutuhannya.
First Love
Kita bersyukur memiliki kitab Wahyu, khususnya surat kepada ketujuh jemaat. Sesungguhnya, jemaat Tuhan di mana saja dan kapan saja baik sekali membaca, menggali, dan merenungkan bagian itu sesering mungkin. Belajar dari surat kepada ketujuh jemaat tersebut, kita semua disadarkan untuk tidak berpuas diri dengan kondisi kita, di mana pun kita berada dan apa pun yang telah diraih. Gereja memang seharusnya tidak menilai dirinya sendiri dan berpuas diri dengan sistem nilai yang ditaruhnya sendiri. Biarlah Tuhan sendiri yang memberi penilaian kepada diri kita.
Dari penilaian Tuhan Yesus kepada jemaat tersebut, kita menemukan bahwa FIRST LOVE, atau kasih semula, merupakan hal yang sangat penting. Hal inilah yang ditegaskan oleh Tuhan Yesus kepada jemaat di Efesus. Tuhan, Sang Pemilik Gereja tersebut mengenal benar kondisi gereja di Efesus. Karena itu, kita membaca penegasan Tuhan dengan mengatakan: "Aku tahu" (Wahyu 2:4). Tuhan menggarisbawahi KASIH SEMULA sebagai hal yang sangat penting, melebihi segala pencapaian jemaat Efesus. Jika kita amati kondisi jemaat Efesus, "pantas" dan "wajar" saja mereka jika mereka menepuk dada dan berpuas diri. Mengapa? Karena mereka telah mencapai banyak hal yang baik untuk disyukuri dan dibanggakan. Hal itupun dinyatakan Tuhan Yesus secara eksplisit. Kita melihat tujuh hal yang menjadi kehebatan jemaat di Efesus, yang barangkali tidak dimiliki oleh banyak jemaat, termasuk kita (Wahyu 2:2-3). Mari kita perhatikan ketujuh hal penting berikut. Pertama, Tuhan menunjuk kepada pekerjaan mereka: "Aku tahu segala pekerjaanmu". Kedua, jemaat itu tidak hanya bekerja, tetapi bekerja keras: "Aku tahu segala jerih payahmu (Yunani: kopon)". Ketiga, kerja keras seperti itu tidak dilakukan dengan semangat "angin-anginan" atau "hangat-hangat tahi ayam" karena jemaat Efesus dipuji sebagai jemaat yang memiliki ketekunan (hupomonen). Keempat, secara moral mereka juga benar karena itu mereka tidak dapat sabar terhadap penjahat-penjahat. Kelima, mereka juga tegas terhadap mereka yang mengaku diri rohaniwan, tetapi hidupnya tidak sesuai dengan itu. Karena itu, Tuhan menilai mereka: "Mencobai rasul-rasul palsu dan menemukan bahwa mereka adalah pendusta". Keenam, dalam kehidupan berjemaat, ternyata perjalanan mereka tidak mulus. Namun demikian, menurut Tuhan Yesus, mereka "bertekun dan menderita (menanggung beban) karena nama-Ku, dan tidak mengenal lelah". Akhirnya, jemaat Efesus juga dipuji karena keteguhannya kepada etika dan ajaran yang tidak mengikuti kelompok Nikolaus (Wahyu 2:6,15).
Mengamati ketujuh hal tersebut di atas, maka jantung kita dapat berdetak lebih cepat karena kagum dengan kondisi jemaat tersebut. Namun demikian, sebagaimana telah saya sebutkan di atas, Tuhan Yesus menjadikan FIRST LOVE menjadi hal yang terutama yang seharusnya terus menerus dimiliki jemaat. Itulah sebabnya, ketika itu tidak dimiliki oleh jemaat Efesus, terlepas dari segala kehebatan tersebut di atas, Tuhan menegur mereka dengan sangat keras: "Tetapi aku mencela engkau karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula" (first love) (4). Selanjutnya, kita melihat bahwa ketiadaan kasih yang semula tersebut digambarkan sebagai suatu kejatuhan. Karena itu, pada ayat 5, kita mengamati tiga perintah Yesus: 1) "Sebab itu, ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! 2) "Bertobatlah ...." Kata yang digunakan dalam bahasa Yunani adalah metanoeson (aorist, imperative). Ini merupakan perintah yang menuntut tindakan segera. 3) "Lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan". Kata poieson (aor, imp) juga merupakan perintah yang menuntut tindakan segera. Lakukan segera hal-hal yang baik yang dahulu dilakukan dalam first love. Robert Mounce menafsir ayat ini dengan menulis: "Bear in mind the loving relationship you once enjoyed and make a clean break with your present manner of life".
Bagaimana dengan kita semua, khususnya alumni Perkantas, yang hidup sedemikian sibuk dengan berbagai macam godaan? Apakah masih memiliki first love dengan Yesus dan terus memelihara kasih tersebut? Kasih semula tersebut memang penting. Sungguh sangat penting, melebihi semuanya yang dapat kita raih bagi Yesus. Apakah masih ingat bagaimana kasih semula tersebut menampakkan dirinya? Kasih tersebut adalah kasih yang murni, tidak campur aduk dengan yang lain. Karena itu, dia juga hangat, menggetarkan serta bersifat spontan, jauh dari sikap pura-pura atau rekayasa. First love tersebut juga takut menyakiti serta rela berkorban – tanpa merasa berkorban -, mempersembahkan apa saja demi yang dikasihinya. Tindakan seperti inilah yang kita amati dilakukan oleh perempuan yang menumpahkan minyak narwastu yang sangat mahal harganya dan meminyaki Yesus (Markus 14:3-9). Kasih seperti inilah yang dialami oleh pencipta lagu dengan syair berikut: "Jesus, Jesus, Jesus. Never have I heard a name that thrill my soul like Thine. Jesus, Jesus, Jesus. O what wondrous grace that links that lovely name with mine". Jika kasih seperti ini masih terus kita miliki, betapa bahagianya hidup kita. Karena dengan demikian, kita telah memperkenankan hati Yesus.
Kasih seperti di ataslah yang membuat alumni tetap rela dan mencari-cari kesempatan untuk melayani, sekalipun dia sebenarnya sangat sibuk. Suatu kali, saya melihat seorang alumni bersandar di sebuah dinding kantor Perkantas karena kelelahan. Setelah dia terbangun, dia menjelaskan kepada saya bahwa dia tertidur. Sebenarnya, dia hanya ingin istirahat sejenak menunggu teman-teman yang akan rapat dalam sebuah kepanitiaan. Dalam kondisi kelelahan seperti itu, dia tetap rindu untuk terlibat dalam pelayanan, memberi yang terbaik kepada Tuhannya. Kasih seperti itu jugalah yang membuat sepasang suami istri berani memilih gaya hidup yang sangat sederhana. Dengan demikian, mereka dapat mendukung pekerjaan Tuhan dengan memberi lebih banyak. Saya yakin, first love seperti itu jugalah yang membuat mantan dosen saya di TTC, alm. Prof. Dr. Alan Cole, seorang ahli Biblika dunia, yang walaupun memiliki honorarium yang sangat tinggi, tetapi selalu tampil sangat sederhana. Ketika seorang mahasiswa memberanikan diri bertanya mengenai prinsip hidupnya, dia menjawab: "Saya berusaha menikmati sesedikit mungkin dari seluruh penghasilan saya, dan mempersembahkan sebanyak mungkin kepada-Nya."
Kesaksian itu benar. Kami sendiri telah menyaksikannya. Itulah sebabnya, di tengah-tengah gaya hidup banyak orang yang sedemikian gemerlapan dan hidup materialis di Singapura, dia mampu hidup tanpa memiliki kendaraan. Lalu, bagaimana dia melakukan pelayanannya yang sedemikian sibuk? Dengan BMW, alias Bus, MRT, dan Walk! Alan Cole meninggal pada tahun 2003 yang lalu. Saya kira, walau dia adalah salah seorang dosen termiskin ketika itu di TTC, Singapura, sekarang dia adalah salah seorang terkaya di rumah Bapa di surga. Doa dan kerinduan hati saya, ribuan bahkan jutaan di antara kita, khususnya alumni yang mampu hidup seperti Prof. Alan Cole tersebut. Tentu, tidak harus persis sama. Namun, mari kita ungkapkan kasih kita kepada-Nya, semakin tekun dan semakin sungguh. Mari kita camkan kenyataan ini: jika suatu kali kita akan meninggalkan dunia ini bersama Alan Cole dan banyak orang lainnya, hanya buah kasih seperti itulah yang bisa kita bawa ke "sana" kelak karena itulah yang kekal.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Mangapul Sagala Ministry |
Alamat situs | : | http://www.mangapulsagala.org/artikel-mangapul-sagala/artikel-lainnya/187-first-love.html |
Judul artikel | : | First Love |
Penulis artikel | : | Pdt. Mangapul Sagala (staf senior Perkantas Jakarta) |
Tanggal akses | : | 15 Desember 2019 |
Kesaksian Peserta Kelas Natal
Berikut adalah beberapa kesaksian dari peserta yang mengikuti kelas Natal. Kiranya membuat Anda semakin mengalami Tuhan dan firman-Nya pada Natal kali ini.
1. Claudia Debbie Retnosatuti (Serang)
Saya Retno, merasa disegarkan setelah mengikuti kelas Natal. Ada beberapa topik yang mengingatkan saya untuk tidak tenggelam dalam euforia perayaan Natal, melainkan menggali kembali makna Natal, khususnya bagi iman saya pribadi. Saya yang memang sudah Kristen dari kecil menjadi terbiasa mendengar kisah dan makna Natal yang terus berkumandang setiap tahun sehingga terkadang malah membuat saya kurang merasakan makna tersebut.
Berbeda rasanya ketika saya mengikuti kelas Natal dan membaca berbagai tanggapan teman-teman sekelas saya, lalu mencoba memikirkan topik pertanyaan tentang Natal yang disajikan Admin. Beberapa menggelitik pikiran saya dan menyegarkan kembali makna Natal yang mulai terkubur dalam rutinitas perayaan Natal dari tahun ke tahun yang saya alami selama ini. Terima kasih untuk segenap admin PESTA dalam melayani saya. Tuhan Yesus memberkati.
Kelas diskusi topik Natal telah berakhir. Terima kasih untuk tim PESTA yang telah melayani saya dengan baik dan setiap peserta yang menambah banyak saudara yang saya kenal. Terima kasih kepada Tuhan yang telah menaruh saudara-saudara dalam hidup saya, bagian ini yang terkesan dan yang tidak berakhir meskipun kelas telah berakhir. Kelas ini telah memberi saya tambahan wawasan, cara berdiskusi dan belajar firman, memimpin dan membimbing banyak orang dalam forum media elektronik, mengingatkan dan mendorong saya lebih fokus kepada isi, tujuan berita, dan tidak terjebak dalam perdebatan yang bukan esensial. Esensi Natal adalah Allah datang untuk menyelamatkan manusia yang Dia kasihi. Merayakan Natal berarti mengingatkan saya bahwa saya adalah salah seorang yang telah menerima kasih Allah, yang datang dalam Yesus Kristus dan mati menebus dosa saya. Tidak ada sesuatu yang hebat yang bisa saya lakukan untuk membalas kasih Allah, selain menceritakan apa yang saya alami dalam Tuhan melalui kehidupan saya, itu pun karena kemurahan Tuhan. Roh Kudus yang dicurahkan kepada saya terus mendorong, membakar spirit rohku untuk bersaksi. Dalam setiap kesempatan menghampiri Tuhan, saya meminta agar Tuhan memberikan momen dan kesempatan bercerita tentang kebaikan dan kasih Allah yang saya alami kepada orang-orang yang Tuhan taruh di sekitar saya. Saudara-saudaraku semua, mohon maaf jika ada salah "omong" sepanjang kelas diskusi PESTA, doa saya untuk kita semua, "Kiranya perayaan Natal tiap tahun selalu memberikan kesan tersendiri yang mendalam dalam hidup kita karena kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Amin! Selamat Natal, Saudara-saudaraku, TUHAN memberkati kita semua."
Lewat kelas Natal di PESTA, saya mulai mendapatkan insight lebih terang tentang kelahiran Tuhan Yesus dan maknanya dalam hidup saya. Natal adalah peristiwa penting yang mengawali karya penebusan Allah bagi umat-Nya yang telah jatuh dalam dosa. Dosa adalah buah dari kecongkakan yang memicu ketidaktaatan manusia terhadap Sang Pencipta. Dosa memisahkan manusia dari Sang Ilahi. Jalan yang ditempuh Allah adalah meninggalkan takhta-Nya, dengan menyapa manusia yang berada di lembah derita untuk mengangkatnya kembali ke rengkuhan-Nya. Natal adalah momen saat Sang Kristus lahir dan hadir dalam hidup kita untuk membawa kita kembali ke pelukan-Nya. Terang telah datang, yang gelap-gelap dalam hidup kita perlahan-lahan minggir, berganti terang. Merayakan Natal adalah merayakan kehadiran Kristus dalam hidup kita. Tentu saja ada nyanyian dan sukacita.
Salam perkenalan buat teman-teman PESTA. Nama saya Victor Francis, dari Sabah, Malaysia. Sebelum menyertai PESTA, saya tidak pernah mengikuti kursus teologi online ataupun offline apa pun. Hanya belajar Alkitab secara sendiri, itu pun tidak begitu teratur maupun konsisten.
Semasa saya belajar modul-modul di PESTA, khususnya tentang Natal, banyak hal baru yang saya pelajari dan yang disingkapkan oleh Roh Kudus kepada saya. Apalagi bila menjawab ujian, di sana saya dapat kenal pasti sejauh mana pemahaman saya tentang firman Tuhan yang saya pelajari. Kesimpulannya, saya merasa sangat diberkati lewat kursus PESTA online. Sebab, melalui kursus PESTA online, siapa pun dapat memperdalam pengenalan mereka akan Kristus dan firman-Nya tanpa mengira di mana pun mereka berada, asal saja mereka punya kemauan dan akses internet. Terima kasih juga buat administrasi Kusuma yang banyak membantu sepanjang kursus PESTA berlangsung. Kepada yang belum mengikuti kursus PESTA, cepat-cepat ikut serta dan alami sendiri pertumbuhan dalam pengenalan saudara akan Kristus dan firman-Nya. Terima kasih Tuhan memberkati.
5. Fince Herawati Tande (Makassar)
Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus, Allah kita yang hidup karena bisa mengikuti kelas PESTA Natal melalui pelayanan SABDA. Dalam kelas ini saya disegarkan kembali betapa pentingnya kita merayakan peristiwa kelahiran Yesus -- yang adalah Allah sendiri -- ke dalam dunia. Dan, satu hal baru yang boleh saya dapat dari topik yang diberikan adalah tentang kelahiran-Nya di kandang domba. Hal itu adalah suatu tanda nyata bahwa Yesuslah Sang Anak Domba Allah yang akan dikorbankan sebagai Korban penebusan untuk semua manusia sekali untuk selama-lamanya. Karena itu, mari kita sambut kelahiran-Nya dengan penuh sukacita dan makna yang mendalam tanpa pesta pora yang berlebihan.
Shalom/Damai
Pendahuluan
Kata "damai" ada dalam sebagian besar bahasa. Orang bisa bicara tentang perjanjian damai atau masa perdamaian, yang berarti tidak adanya perang. Dalam Alkitab, kata damai bisa berarti tidak adanya konflik, tetapi juga menunjuk kepada hadirnya sesuatu yang lebih baik sebagai gantinya.
Shalom
Dalam Perjanjian Lama, kata Ibrani "damai" adalah Shalom, dan dalam Perjanjian Baru, kata Yunaninya adalah Eirene. Arti paling dasar dari kata shalom adalah "lengkap" atau "utuh". Kata itu bisa merujuk pada sebuah batu yang berbentuk utuh sempurna tanpa retakan. Itu juga bisa merujuk pada tembok batu yang lengkap, tanpa celah, dan tanpa ada bongkahan bata yang hilang. Shalom menggambarkan sesuatu yang kompleks dengan banyak bagian yang menyusun kelengkapan atau keutuhannya. Misalnya seperti Ayub, yang mengatakan bahwa tendanya dalam kondisi shalom karena dia menghitung kawanan ternaknya, dan tidak ada seekor pun yang hilang. Karena itu, shalom dapat menunjuk pada kesejahteraan seseorang. Misalnya, ketika Daud mengunjungi saudara-saudaranya di medan perang, dia menanyakan shalom mereka. Gagasan intinya ialah bahwa hidup itu kompleks, penuh dengan kepingan relasi dan situasi yang bergerak, dan saat kepingan itu keluar dari jalurnya atau hilang, shalom kita runtuh. Hidup tidak lagi utuh dan perlu diperbaiki.
Bahkan, itulah arti dasar shalom ketika dipakai sebagai kata kerja. Membawa shalom secara harfiah berarti melengkapi atau memperbaiki (mengembalikan ke kondisi semula). Jadi, Salomo membawa shalom kepada Bait Suci yang belum selesai tatkala dia menyelesaikannya. Atau, ketika ternak Anda tidak sengaja merusak kebun tetangga, Anda membawa shalom kepada mereka dengan membayar penuh atas kerugiannya. Anda mengambil apa yang hilang, dan mengembalikannya menjadi utuh. Sama halnya dengan relasi manusia. Dalam kitab Amsal, mendamaikan dan memulihkan relasi yang rusak sama dengan membawa shalom. Dalam Alkitab, ketika dua kerajaan yang bermusuhan membuat shalom, artinya mereka bukan sekadar berhenti berperang, tetapi juga mulai bekerja sama untuk saling memberi keuntungan. Keadaan shalom inilah yang seharusnya diusahakan oleh raja-raja Israel, tetapi itu jarang terjadi. Karena itu, Nabi Yesaya menantikan Raja yang akan datang, seorang Raja Damai, Raja Shalom. Pemerintahan-Nya akan membawa shalom yang tidak berkesudahan -- suatu masa ketika Allah mengadakan perjanjian damai dengan umat-Nya dan memperbaiki semua kesalahan serta memulihkan semua yang telah rusak.
Dipanggil untuk Membawa Damai
Inilah sebabnya, kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru diumumkan sebagai datangnya eirene, kata Yunani yang berarti damai. Yesus datang untuk menawarkan damai-Nya kepada orang banyak, seperti saat Dia berkata kepada murid-murid-Nya, "Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu." Para rasul menyatakan bahwa Yesus mendamaikan umat manusia yang berantakan dengan Allah saat Dia mati dan bangkit. Gagasan intinya ialah Dia memulihkan relasi yang rusak antara manusia dengan Pencipta menjadi utuh kembali. Inilah sebabnya, Rasul Paulus mengatakan bahwa Yesus sendiri adalah Eirene (damai) kita. Dialah manusia yang utuh sepenuhnya, yang seperti itulah saya seharusnya, tetapi saya gagal. Namun, kini Dia memberikan hidup-Nya kepada saya sebagai karunia. Artinya, pengikut Yesus sekarang dipanggil untuk menciptakan damai.
Paulus mengajar gereja-gereja lokal untuk menjaga kesatuan mereka dalam damai melalui kerendahan hati, kesabaran, dan saling menanggung beban dalam kasih. Menjadi umat yang damai berarti turut serta dalam kehidupan Yesus untuk mendamaikan segala sesuatu di surga dan di bumi, dan memulihkan damai melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Jadi, kedamaian memerlukan kerja keras karena damai bukan sekadar tidak adanya konflik. Damai yang sejati berarti memulihkan yang rusak menjadi utuh kembali, baik dalam kehidupan, relasi, maupun dunia kita. Itulah konsep Alkitab yang kaya mengenai damai. (t/Tim Alkitab Proyek Indonesia - API)
Video Shalom/Damai
Audio Shalom/Damai
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Alkitab Proyek Indonesia -- The Bible Project |
Alamat situs | : | https://project.sabda.org/files/pdf/Shalom__Damai.pdf |
Judul artikel | : | Shalom/Damai |
Penulis artikel | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 6 Desember 2019 |
Dasar Pengajaran Alkitab - Belajar Alkitab Lebih Dalam
Alkitab yang terdiri dari 66 kitab, yaitu 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru memiliki keunikannya masing - masing. Meski rentang waktu penulisan sampai 1.500 tahun, mengalami banyak pertentangan, Alkitab tetap konsisten. Alkitab sanggup melampaui segala waktu/jaman dan ruang.
Selain itu dalam kelas ini mempelajari banyak hal bagaimana cara menghadapi pertentangan dan perbedaan penafsiran pada ayat - ayat yang ada di Alkitab. Bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk memperlengkapi iman kita di tengah dunia yang sedang dalam kondisi yang tidak menentu.
Kesan Mengikuti Kelas DPA Februari/Maret 2020
Kesan saya mengikuti kelas Dasar Pengajaran Alkitab (DPA) Februari/Maret 2020 adalah melalui kelas ini, saya mendapatkan pengetahuan lebih dalam tentang Alkitab. Adanya diskusi dan bimbingan dari moderator dan peserta diskusi di dalam kelas DPA ini menambah pemahaman tentang Alkitab. Hal ini mendukung dalam menguatkan iman saya. Ditambah lagi dengan adanya materi dan referensi yang ada di dalam kelas DPA, menambah pengetahuan saya tentang Alkitab, Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus, Keselamatan, Gereja dan Pengabdian, Pembaptisan dan Perjamuan Tuhan, Kedatangan Kembali Tuhan, Kebangkitan Orang Mati, Penghakiman dan Kehidupan yang Kekal. Melalui hal-hal yang sudah saya pelajari tersebut, menambah iman saya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Blog
Kesaksian mengikuti pelajaran DIK
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya mengikuti pelajaran teologia Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) di kelas PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) dan kelas Diskusi Teologia. Perpaduan belajar dari membaca modul, mengerjakan jawaban pertanyaan dan dilanjutkan diskusi bersama peserta yang terkait pelajaran merupakan suatu kombinasi yang sangat baik, saat diskusi kembali membaca ulang modul pelajarannya (jadi membacanya dua kali), ini yang membuat pelajaran semakin nempel di benak saya. Biasanya saya belajar teologia melalui membaca buku yang saya beli di Toko Buku Kristen. Namun umumnya membaca sebuah buku untuk satu topik. Tetapi beda sekali dengan belajar di PESTA, menurut saya pelajaran di PESTA satu topik tetapi sudah rangkuman dari beberapa sumber buku referensi, ini yang memperkaya pengetahuan teologia saya dengan waktu yang singkat dan efisien tanpa hunting buku yang sesuai topik di Toko Buku. Terkadang saat menjawab pertanyaan, saya membuka buku referensi yang sudah saya punya, kombinasi ini semakin memantabkan pelajaran.
Saya yang sehari-hari sibuk di pekerjaan dan kemacetan di jalanan di Jakarta merasa tertolong dengan pelajaran secara on-line ini. Kapan ada waktu luang bisa belajar melalui hp di berbagai kondisi. Pelajaran yang saya dapat semakin menambah wawasan dan memampukan saya dalam aktifitas pelayanan mengajar di Sekolah Minggu, terutama dalam pelajaran ‘Kelahiran Baru dan Hubungan yang Baru.’ Menurut saya pelajaran ‘Kelahiran Baru dan Hubungan yang Baru’ yang sulit dimengerti tetapi PESTA mampu mengajarkan menjadi hal yang mudah dicerna dan mudah dipahami yang merupakan rahasia terbesar dalam kehidupan orang Kristen. Semoga program pelajaran PESTA semakin berkembang dan memjadi berkat. Terima kasih kepada Yayasan Lembaga Sabda yang sudah bekerja keras untuk menyusun materi modul pelajaran, dan juga situs-situs yang ada di website ylsa yang sudah saya baca dan pelajari terkait pelayanan Sekolah Minggu.
Kesan Mengikuti Kelas Paskah
Ini adalah kelas ke-2 yang saya ikuti di PESTA.
Di kelas Paskah ini adalah momen yg pas dimana berketepatan juga saat kita merayakan Paskah. Sehingga Perayaan Paskah kali di rayakan dengan lebih bermakna karena mendapatkan penyegaran kembali pengetahuan saya tentang makna Paskah dimana Tuhan Kita Yesus Kristus adalah domba Paskah bagi kita sebagai Korban Kekal yang merupakan penggenapan paskah perjanjian lama, sehingga peristiwa Penyaliban, Kematian, Kebangkitan dan KenaikkaNya Ke Sorga adalah Merupakan Karya Keselamatan yang sudah di rancangkan Allah sejak awal.
Allah mau kita yang sudah percaya dan di selamatkan untuk turut serta memberitakan Kabar Baik dan sukacita ini kepada orang lain yang belum pernah mendengar, Bahwa Keselamatan ini juga ditawarkan kepada semua orang dan siapa mau Percaya kepada Tuhan kita Yesus Kristus sebagai Juruselamat maka mereka juga akan di selamatkan.
Tuhan Yesus Memberkati...