Quantcast
Channel: PESTA | Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam
Viewing all 911 articles
Browse latest View live

Berita Pesta - juli 2019

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Penutupan Kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL) Periode Juni/Juli 2019

Penutupan Kelas PPL

Puji Tuhan! Kelas PPL 2019 telah berlangsung dengan baik. Dari 22 peserta yang mengikuti kelas ini, 12 peserta dinyatakan lulus. Kelas PPL ini memang sedikit sulit dari kelas-kelas yang lain karena membicarakan dunia Perjanjian Lama secara komprehensif dengan pembelajaran yang kompleks. Beberapa peserta menyampaikan bahwa ada hal-hal seputar Perjanjian Lama yang baru mereka ketahui dalam kelas ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Feronica Se dan Sdr. Danang Dwi Kristanto yang telah menjadi moderator tamu dalam kelas ini. Marilah berdoa kepada Tuhan Yesus agar melalui kelas ini para peserta semakin mengerti dan memahami betapa pentingnya mempelajari firman Tuhan mulai dari Perjanjian Lama sehingga mereka dapat melihat firman Tuhan secara utuh. Pada akhirnya, kami mengucapkan selamat bagi peserta yang lulus. Bagi yang belum lulus, jangan patah semangat! Anda masih dapat mengikuti kelas ini dalam kesempatan berikutnya. Terima kasih.

Rangkuman Diskusi PPL Juni/Juli 2019

2. Kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK) Periode Juli/Agustus 2019

Informasi Kelas PRK

Kami bersyukur kepada Tuhan karena kelas PRK 2019 dapat berlangsung pada bulan ini dengan 26 peserta. Kiranya setiap materi yang sudah dipelajari dan tugas-tugas tertulis yang dikerjakan peserta dapat menolong mereka untuk saling berbagi berkat. Mari berdoa agar Tuhan memberikan hikmat kepada para moderator yang memfasilitasi jalannya kelas ini. Kiranya Tuhan juga menolong setiap peserta agar dapat mengikuti diskusi sampai selesai dan dapat menjadi pribadi yang bertumbuh secara dewasa dalam mengiring Tuhan. Amin.

3. Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) 2019 Dibuka Kembali

Pendaftaran Kelas DIK

Pada semester II 2019, PESTA kembali membuka kelas DIK. Melalui kelas ini, peserta akan mendapat banyak pengetahuan dasar tentang doktrin-doktrin Kristen yang sangat penting. Topik-topik yang akan dibahas, antara lain: penciptaan, kejatuhan manusia dalam dosa, hukuman dosa, dan keselamatan dalam Kristus. Proses belajar dalam kelas diskusi ini sangat menarik karena setiap peserta akan "berjumpa" dengan banyak peserta lain dari berbagai tempat dan latar belakang sehingga kita bisa saling melengkapi dan menajamkan dalam proses belajar firman Tuhan.

Kelas DIK juga merupakan kelas WAJIB yang harus diikuti oleh peserta yang ingin mengikuti kelas-kelas lanjutan PESTA. Saat ini, pendaftaran untuk kelas DIK September/Oktober 2019 telah dibuka. Segeralah mendaftar karena kelas akan dimulai pada 17 September 2019. Jika Anda tertarik untuk mengikuti kelas diskusi ini dan ingin mengajak teman-teman Anda lain untuk bergabung, segera mengontak kami melalui tautan berikut ini.


Kesaksian Peserta Kelas PPL

$
0
0

Kelas PPL telah usai dan berjalan dengan baik. Berikut beberapa kesaksian/testimoni peserta yang telah lulus kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL) 2019.

1. Reinhard Yeremia (Surabaya)

Reinhard Yeremia

Shalom, belajar Pengantar Perjanjian Lama menuntun saya untuk menyadari bahwa kasih Allah tetap sama, dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Saya juga belajar bagaimana Tuhan menuntun dan menyertai umat pilihan-Nya. Kelas ini sangat menantang karena perlu ketekunan untuk memahami setiap materi PL, yang budayanya tidak sama dengan dengan keadaan kita saat ini. Namun, salut kepada tim moderator yang memberikan rangkuman materi sehingga saya sebagai jemaat awam tertarik belajar poin-poin penting terkait PL, seperti bagan-bagan yang menurut saya cukup sistematis serta peta-peta yang membantu kita memahami materi PPL ini.

2. Wiwid Widodo (Cimahi)

Wiwid Widodo

Mengikuti diskusi PESTA PPL merupakan pengalaman baru bagi saya karena saya bukan berlatar belakang pendidikan teologi. Ketika mencoba menjawab pertanyaan diskusi yang kritis, saya perlu menilik sumber-sumber bacaan di luar modul yang telah diterima sehingga saya belajar kembali dalam menggali keberadaan latar belakang Perjanjian Lama. Selain itu, saya dibantu dengan diskusi dan jawaban rekan-rekan diskusi untuk menetapkan ulang pemahaman yang benar sekitar pemahaman PL. Ibarat "terameter", diskusi PESTA menolong saya untuk "menera" ulang pemahaman Alkitab saya sekitar PL supaya saya berada dalam pemahaman benar tentang Alkitab. Terima kasih atas pelayanan PESTA dalam seluruh diskusi yg berjalan. Tuhan Yesus memberkati pelayanan PESTA dan biarlah nama Tuhan Allah Tritunggal dimuliakan senantiasa. Amin.

Kategori: 

Kesaksian Peserta Kelas PPL

$
0
0

Kelas PPL telah usai dan berjalan dengan baik. Berikut beberapa kesaksian/testimoni peserta yang telah lulus kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL) 2019.

1. Reinhard Yeremia (Surabaya)

Reinhard Yeremia

Shalom, belajar Pengantar Perjanjian Lama menuntun saya untuk menyadari bahwa kasih Allah tetap sama, dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Saya juga belajar bagaimana Tuhan menuntun dan menyertai umat pilihan-Nya. Kelas ini sangat menantang karena perlu ketekunan untuk memahami setiap materi PL, yang budayanya tidak sama dengan dengan keadaan kita saat ini. Namun, salut kepada tim moderator yang memberikan rangkuman materi sehingga saya sebagai jemaat awam tertarik belajar poin-poin penting terkait PL, seperti bagan-bagan yang menurut saya cukup sistematis serta peta-peta yang membantu kita memahami materi PPL ini.

2. Wiwid Widodo (Cimahi)

Wiwid Widodo

Mengikuti diskusi PESTA PPL merupakan pengalaman baru bagi saya karena saya bukan berlatar belakang pendidikan teologi. Ketika mencoba menjawab pertanyaan diskusi yang kritis, saya perlu menilik sumber-sumber bacaan di luar modul yang telah diterima sehingga saya belajar kembali dalam menggali keberadaan latar belakang Perjanjian Lama. Selain itu, saya dibantu dengan diskusi dan jawaban rekan-rekan diskusi untuk menetapkan ulang pemahaman yang benar sekitar pemahaman PL. Ibarat "terameter", diskusi PESTA menolong saya untuk "menera" ulang pemahaman Alkitab saya sekitar PL supaya saya berada dalam pemahaman benar tentang Alkitab. Terima kasih atas pelayanan PESTA dalam seluruh diskusi yg berjalan. Tuhan Yesus memberkati pelayanan PESTA dan biarlah nama Tuhan Allah Tritunggal dimuliakan senantiasa. Amin.

Kategori: 

Sahabat Kristus

$
0
0

Orang yang paling kasihan adalah orang-orang yang tidak berani mengambil keputusan yang besar. Di satu sisi, kita yang sudah percaya tidak bisa hidup dalam dosa. Namun, di sisi lain, kita tidak mau berkurban untuk Tuhan. Kita tidak mau berkubang dalam dosa, tetapi kita tidak sungguh-sungguh menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Kristus. Ini adalah keadaan yang menyedihkan, tetapi sayangnya banyak orang Kristen yang hidup demikian. Tuhan Yesus berkata (lihat Yohanes 15:9-11): "Tinggal di dalam kasih-Ku dan sukacita-Ku akan memenuhi engkau."

Kali ini kita akan merenungkan Yohanes 15:12-15. Ini adalah farewell discourse ketika Tuhan Yesus terus mendorong murid-murid-Nya untuk taat dan hidup dalam kebenaran Tuhan. Khususnya, perintah-Nya untuk mengasihi satu sama lain sehingga kita sungguh-sungguh mengerti dan mengalami anugerah Tuhan dalam ketaatan kita kepada-Nya.

Gambar: Sahabat

Tema dari Yohanes 15:13-15 adalah "Sahabat Kristus", ayat-ayat ini mengatakan, "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."

Alkitab terjemahan Indonesia dengan tepat menggunakan istilah sahabat. "Sahabat" itu lebih daripada friend; kata sahabat lebih menggambarkan realita sebagai teman yang sangat-sangat dekat. Di dalam konteks bacaan ini, kedekatan itu seperti kedekatan ranting-ranting kepada pokok anggurnya.

Apa artinya menjadi sahabat Kristus? Ada tiga hal yang kita dapat renungkan melalui pertanyaan ini.

1. Menjadi Sahabat Kristus berarti menerima pemberian yang terindah dan berharga.

Dalam Yohanes 15:13 Yesus berkata, "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Kalau Saudara memperhatikan ayat ini, ada sesuatu yang sangat menarik: betulkah tidak ada kasih yang lebih besar daripada seseorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya? Bukankah kalau kita memberikan nyawa kita kepada musuh kita, itu adalah kasih yang lebih besar daripada memberikannya kepada sahabat kita? Pemikiran ini sebenarnya juga ada di Roma 5:6-10. Saudara melihat dalam Roma 5:6, "Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka", dan juga Roma 5:10 menegaskan, "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya". Bukankah mati untuk musuh kita, semakin jelek dan jahatnya musuh kita, adalah kasih yang lebih besar daripada mati untuk sahabat kita.

Ini adalah suatu contoh bahwa kita memiliki pre-conception (asumsi). Setiap kali kita membaca Alkitab, kita memiliki pre-conception. Sangat bagus kalau kita membongkar pre-conception kita. Kebenaran Alkitab tidak hanya memberikan informasi, tetapi bisa membongkar asumsi-asumsi kita, membongkar hidup kita. Kalau Saudara membaca Alkitab dan belum mengalami hal ini, Saudara belum betul-betul mendalami Alkitab. Dengan membaca Alkitab secara dalam, banyak asumsi hidup kita yang salah, yang akan dibongkar.

Gambar: Quote Bina Anak

Dalam hal di atas, ada asumsi yang tidak salah karena itu ada dalam Roma 5. Namun, kalau kita memakai konsep dari Roma 5, bagaimana Kristus mati untuk musuh-musuh-Nya dan menerapkan asumsi yang sama dalam Yohanes 15, kita melakukan hal yang salah. Kita harus berpikir lebih dalam mengenai apa yang dimaksud Yohanes dalam Yohanes 15 ini. Kita dapat melihat Yohanes 15 dengan sudut pandang yang salah. Kita bisa terjebak dengan berfokus pada kata "sahabat-sahabat-Nya", dan mengontraskannya dengan "musuh-Nya". Akan tetapi, ayat ini bukan memfokuskan pada "sahabat-sahabat-Nya", melainkan pada kata "memberikan nyawa-Nya". Kalau fokusnya adalah pada perbandingan antara kata sahabat dan musuh, maka jelas kasih untuk musuh adalah lebih besar daripada kasih untuk sahabat. Namun, fokusnya bukan itu. Fokusnya adalah perbandingan antara memberi secangkir air atau memberi nyawa kepada sahabat kita. Dalam bagian Alkitab yang lain, Yesus juga mengatakan (lihat Matius 25:35-42), "Jika engkau memberi minum kepada seorang yang hina ini engkau telah memberikannya untuk Aku."The greater love jelas menunjukkan bahwa menyerahkan nyawa kepada seorang sahabat adalah jauh lebih besar daripada memberikan secangkir minum kepada seorang sahabat. Jadi, yang disebut sebagai "tidak ada kasih yang lebih besar" adalah kasih apa yang dapat Kristus berikan kepada sahabat-sahabatnya, yaitu Dia memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. Jadi, Kristus mengasihi sahabat-sahabat-Nya dengan kasih yang terbesar. Apa yang Kristus kerjakan di sini adalah sesuatu yang ultimate bagi sahabat-sahabat-Nya.

Kita patut bertanya kepada diri kita sendiri, apakah saya adalah sahabat Kristus? Kalau Anda sungguh-sungguh sahabat Kristus, maka Dia telah memberikan nyawa-Nya kepadamu. Tidak ada yang lebih besar yang bisa Kristus lakukan bagi kita.

Alkitab mengatakan (Roma 8:32) "Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang telah menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" Jikalau kita adalah sahabat Kristus, maka biarlah kita menyadari bahwa Dia sudah memberikan pemberian yang terbaik bagi kita, yaitu nyawa-Nya sendiri.

2. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

Tuhan Yesus kemudian menyatakan arti dari "sahabat" (Yohanes 15:14).

"Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu." Kita harus mengerti dengan tepat arti ayat ini, khususnya kata "jikalau" dalam ayat ini. Kalau kita mengerti kata "jikalau" ini dengan tepat, maka ini adalah Injil yang begitu indah. Akan tetapi, kalau kita mengaitkan kata "jikalau" ini dengan salah, maka kita bukan mendapatkan ajaran Injil, tetapi ajaran bidah. Kalau kita membaca sekilas kita bisa jatuh kepada kesalahan yang sangat fatal.

Kita bisa mengerti Yohanes 15:14 dengan dua pengertian:

  • Kata "jikalau" bisa dimengerti sebagai suatu kondisi/syarat.
    Secara sekilas kita bisa mengerti secara demikian: kita melakukan apa yang Yesus perintahkan adalah menjadi syarat kita menjadi sahabat Kristus, dan dengan menjadi sahabat Kristus kita dapat menerima manfaat kematian Kristus. Secara pengertian sehari-hari kita bisa mengambil contoh ini: jikalau kamu bisa menjuarai kompetisi di sekolah kamu bisa mengikuti kompetisi antarsekolah. Jadi, juara kompetisi di sekolah menjadi syarat mengikuti kompetisi antarsekolah. Ketika kita mengerti ayat ini dengan pengertian ini, maka akan ada problem karena menjadi sahabat Yesus ada syaratnya.
  • Kata "jikalau" bisa dimengerti sebagai akibat.
    Contoh sehari-hari untuk pengertian ini adalah jikalau demammu tidak turun-turun selama tiga hari berarti kamu mengalami infeksi. Artinya, demammu itu bukan syarat, tetapi bukti atau akibat kamu mengalami infeksi. Ini adalah pengertian yang tepat dari Yohanes 15:14. Menaati perintah Tuhan adalah bukti dan akibat bahwa kita adalah sahabat Kristus. Mengapa kita bisa mengambil kesimpulan ini? Yohanes 15:12 mengonfirmasi kesimpulan ini, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." Dalam Yohanes 15:14, kata "perintah" adalah perintah untuk saling mengasihi, tetapi dalam Yohanes 15:12, Yesus menegaskan perintah untuk saling mengasihi adalah "seperti Aku telah mengasihi kamu". Ini berarti, kita menjadi sahabat Kristus dan menerima manfaat kematian-Nya bukan karena kita mengasihi Tuhan kita, tetapi karena Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Kristus sebagai sahabat kita telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, maka sebagai hasil dan akibatnya kita akan berbuat apa yang Kristus perintahkan kepada kita.

Bukan karena ketaatan kita dalam mengasihi maka Kristus mengasihi kita, melainkan karena Kristus telah mengasihi kita terlebih dahulu, maka akibatnya adalah kita harus mengasihi saudara-saudara kita.

Apakah engkau sahabat Kristus? Kalau engkau sahabat Kristus, engkau telah menerima pengorbanan terbesar Kristus. Artinya, Kristus telah mengasihi engkau terlebih dahulu sebelum engkau mengasihi Dia. Kristus menegaskan di sini, kalau engkau sahabat Kristus, maka engkau akan mengasihi saudara-saudaramu, seperti Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita.

Inilah perintah Tuhan bagi kita, bukan suatu perintah yang diberikan supaya kita taat dan supaya kita menerima kasih. Akan tetapi, karena Dia sudah mengasihi kita, maka kita patut mengasihi saudara-saudara kita.

Ada banyak orang di luar gereja yang belum mengalami kasih Kristus, kalau kita sudah mengerti kasih Kristus dan kita adalah sahabat Kristus, maka kita akan pergi membagikan kabar baik itu kepada orang-orang di sekitar kita.

Ada suatu film yang berjudul Tortured for Christ, suatu film yang sangat menggerakkan hati. Film ini adalah film true-story tentang Richard Wumbrand, seorang Kristen yang ditangkap oleh pemerintah komunis Romania waktu itu. Banyak orang Kristen yang ditangkap dan disiksa, ada banyak cerita yang sangat luar biasa. Ada suatu momen yang sangat menggerakkan hati. Ketika istrinya sudah disiksa sedemikian rupa dan anaknya juga sudah mati, dan dia sendiri sudah disiksa dengan segala cara. Dengan kepala di bawah dan dihajar telapak kakinya sampai begitu kesakitan. Namun, setiap kali dia masuk ke selnya, dia terus berdoa, dan tidak melakukan kekerasan apapun dan hanya terus berdoa. Namun, hal ini membuat orang komunis gila. Setelah mereka menyiksa orang-orang Kristen, mereka melihat orang-orang Kristen masih berdoa, dan ini membuat mereka marah sekali. Suatu kali, setelah mereka menghajar Richard Wumbrand, mereka melihat dia berdoa, dan mereka bertanya, "Kamu sedang berdoa untuk apa? Mengapa masih berdoa? Anakmu sudah mati, istrimu sudah mati, engkau sebentar lagi mati, tidak ada Allah. Kamu berdoa untuk siapa?" Kemudian, Richard Wumbrand menjawab, "Saya sedang berdoa untuk kamu." Mereka kaget dan tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Richard Wumbrand dalam keadaan yang begitu parah masih berdoa bagi mereka yang menganiaya dia.

Inilah kekuatan dari sahabat-sahabat Kristus. Betapa Kristus mengasihi orang-orang Kristen ini, dan sudah menyerahkan nyawa-Nya. Kasih-Nya itu menggerakkan hati orang-orang Kristen ini untuk mengasihi bahkan orang-orang yang menganiaya mereka.

3. Persahabatan dengan Kristus tidak bersifat timbal balik (reciprocal)

Persahabatan kita sebagai sahabat Kristus tidak bersifat timbal balik (reciprocal) atau setara. Kita disebut sebagai sahabat Kristus; Yohanes 15:14, "kamu adalah sahabat-Ku"; Yohanes 15:15, "Aku menyebut kamu sahabat"; dan banyak bagian Alkitab yang lain menyebutkan kita sebagai sahabat Kristus. Akan tetapi, tidak pernah Alkitab menyebutkan Kristus adalah sahabat kita.

Mengapa demikian? Meskipun ada kebenaran di dalam kalimat Kristus adalah sahabat kita, apalagi yang dipopulerkan dalam beberapa lagu rohani, seperti What A Friend We Have in Jesus. Namun, Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa Yesus adalah sahabat kita. Meskipun itu tidak salah, tetapi kita harus mengertinya dengan tepat. Persahabatan kita dengan Kristus adalah persahabatan yang tidak sejajar, persahabatan yang tidak bersifat reciprocal.

Gambar: Orang Samaria yang baik hati

Kalau kita melihat Yohanes 15:14, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu." Kalau saudara terapkan ini kepada sahabatmu sekarang, maka saudara akan sadar bahwa ini tidak equal. Saudara tidak akan mengatakan kepada teman saudara, kamu adalah sahabatku kalau kamu menuruti apa yang kuperintahkan kepadamu. Seorang sahabat justru tidak mengatakan itu. Apalagi kita tidak mengatakan kalimat itu kepada Tuhan. Dengan demikian, kita boleh mengerti bahwa persahabatan kita dengan Kristus adalah persahabatan yang real, yang sejati, tetapi tidak equal. Ini adalah persahabatan yang unik, yang satu-satunya bisa terjadi antara Sang Pencipta dengan ciptaan-Nya.

Ada paling sedikit lima keunikan dari persahabatan Kristus dengan kita.

  1. Kristus mengasihi kita dengan kasih yang terbesar; kita tidak mengasihi Kristus dengan kasih yang terbesar.
  2. Kristus memberikan nyawa-Nya bagi kita; kita tidak memberikan nyawa kita kepada Kristus.
  3. Sebagai sahabat Kristus, kita menaati Dia.
  4. Ketaatan kita kepada Kristus bukan ketaatan sebagai budak, melainkan ketaatan sebagai sahabat. Yohanes 15:15 menyatakan, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." Perbedaan budak dan sahabat adalah bukan dalam taat atau tidak taat. Namun, bedanya adalah yang satu taat, tetapi tidak tahu, yang satu lagi adalah taat, tetapi mengerti dan mengasihi sahabatnya. Kristus telah memberitahukan kepada kita segala sesuatu yang telah Dia dengar dari Bapa, kita tidak memberitahukan segala sesuatu kepada Kristus. Kita adalah sahabat Kristus karena Kristus telah memberikan segala sesuatu yang telah Dia terima dari Bapa.
    Ini menekankan bahwa ketaatan kita kepada Kristus bukan ketaatan "pokoknya" sebagai budak tanpa pengertian. Akan tetapi, suatu ketaatan dengan pengertian. Salah satu pengertian yang penting ketika kita menaati Tuhan adalah bahwa perintah-perintah Kristus itu adalah baik bagi kita. Ketika kita menaati seperti ini maka kita menaati dengan penuh suka cita dan bukan karena terpaksa. Kalau kita sahabat Kristus, maka Dia memiliki our best interest in His heart. Kita memang harus menaati Dia karena Dia Tuhan dan kita adalah sahabat-Nya, tetapi perintah-perintah-Nya adalah baik bagi kita. Perintah-perintah-Nya adalah untuk memuliakan diri-Nya karena Dia adalah Allah, Raja di atas segala raja. Namun, perintah-perintah-Nya juga adalah untuk kebaikan kita. Sepanjang sejarah, manusia tidak taat kepada Tuhan karena manusia berpikir bahwa perintah-Nya itu adalah seperti perintah kepada budak. Seperti anak yang bungsu dan juga anak yang sulung dalam cerita anak yang hilang; kedua-duanya tidak percaya bahwa perintah bapanya adalah baik bagi mereka. Alkitab menyatakan bahwa ketika kita tidak percaya bahwa Tuhan memiliki our best interest in His heart, kita sudah tertipu oleh setan. Kita adalah sahabat Kristus karena kita tahu Dia mempunyai rencana yang terbaik bagi kita, apalagi yang dapat Dia berikan bagi kita. Biarlah kita menaati Tuhan karena menyadari Dia memiliki hati yang terbaik bagi kita.
  5. Kita diajak masuk ke dalam keluarga Kristus; kita tidak mengajak Yesus ke dalam keluarga kita. Yohanes 15:15 bagian terakhir menyatakan, "Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." Ini adalah Bapa dengan Anak, dan kita adalah sahabat-sahabat dari Anak. Oleh sebab itu, sahabat-sahabat-Nya datang diundang ke dalam rumah Bapa. Oleh karena itu, kita adalah sahabat-sahabat dari Anak, maka kita diajak masuk ke dalam ruang-ruang rumah-Nya, masuk ke dalam meja makan untuk menikmati persekutuan kasih Bapa dengan Anak.

Apakah engkau sahabat Kristus? Biarlah kita sungguh-sungguh menyadari betapa Kristus mengasihi kita, dan segala rencana-Nya bagi kita adalah sesuatu yang baik bagi kita. Saya harap kita semua bisa berkata, "Ya, saya adalah sahabat Kristus!" Kita menyadari bahwa Yesus sudah mati bagi kita. Kita akan taat pada perintah-Nya. Sebagai sahabat-Nya, kita akan mengasihi sebagaimana Yesus telah mengasihi kita. Khususnya, kita akan mengasihi orang-orang di sekitar kita, orang-orang yang tidak layak untuk dikasihi, orang-orang yang menyebalkan, dan menyakiti hati kita. Seperti kita yang sudah tidak layak menerima kasih Kristus. Biarlah kita boleh mengasihi sesama kita seperti Kristus telah mengasihi kita.

Audio Sahabat Kristus

Diambil dari:
Nama situs:GRII Melbourne
Alamat situs:http://www.griimelbourne.org/ibadah/kebaktian-minggu/ringkot-details.aspx?id=16654
Judul artikel:Sahabat Kristus
Penulis artikel:Pdt. Budy Setiawan
Tanggal akses:19 Juli 2019
Kategori: 

Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Sahabat PESTA

$
0
0

Pekerjaan Tuhan terlalu besar untuk dilakukan oleh satu orang. Karena itu, Tuhan memanggil anak-anak-Nya untuk ambil bagian dalam berbagai pelayanan-Nya. Tidak terkecuali dalam pelayanan PESTA. Bukan hanya staf PESTA yang bekerja, tetapi juga para alumni, bahkan staf YLSA yang lain ikut terlibat membantu. Berikut ini adalah ungkapan syukur dan doa atas 20 tahun pelayanan PESTA, baik dari alumni maupun staf YLSA. Kami sungguh bersyukur untuk penyertaan Tuhan sampai hari ini. Kita juga terus berdoa agar Tuhan menyertai dan memberi berkat atas usaha belajar para peserta PESTA.

  1. Claudia Debbie Retnosatuti (Serang)

    Claudia Debbie

    Nama saya Claudia Debbie Retnosatuti. Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-20 PESTA. Terima kasih untuk pelayanan selama 20 tahun ini. PESTA sungguh menjadi berkat bagi kaum Kristen awam yang mau belajar teologi melalui daring. Pemahaman Alkitab saya menjadi bertambah; kecintaan saya untuk mempelajari kebenaran Alkitab semakin bertambah; dan semangat saya untuk mengambil bagian menjadi pelayan Kristus menjadi semakin menyala-nyala. Saya juga belajar untuk bertanggung jawab akan iman saya dalam kehidupan ini. Saya berdoa kiranya semakin banyak jiwa yang terjangkau melalui pelayanan PESTA sehingga semakin banyak umat Kristen awam yang mengenal kebenaran Alkitab dan semakin terbakar semangat pelayanannya dan menjadi rekan sekerja Allah dalam dunia ini. Amin. Selamat ulang tahun PESTA. Tuhan Yesus memberkati.

  2. Idul Yasri Koyongkam (Kalabahi)

    Idul Yasri

    Shalom. Salam sejahtera untuk kita semua. Selamat ulang tahun untuk PESTA yang ke-20 tahun. Kiranya di usia yang ke-20 tahun ini, pengurus-pengurus PESTA semakin luar biasa dan juga kelas-kelas PESTA yang akan dibuka semakin berkualitas, dan saya mendapatkan banyak hal di dalam kelas-kelas tersebut. Saya diberkati dengan setiap materi diskusi yang dibahas di kelas PESTA. Saya bersyukur juga boleh berjumpa dengan orang-orang luar biasa dan berkualitas yang berdiskusi di dalamnya. Kiranya di usia yang baru ini, kelas PESTA semakin memberkati banyak orang. Tuhan Yesus memberkati.

  3. Sigit Sugiharto (Manado)

    Sigit Sugiharto

    Saya tinggal di kota Manado, Sulawesi Utara. Pada suatu ketika, saya searching di Facebook, saya menemukan PESTA, pendidikan elektronik studi teologia buat kaum awam. Saya senang sekali karena memang saya sudah lama ingin sekolah teologi, tetapi belum kesampaian. Kemudian, saya ikut kelas PESTA. Materi modulnya dibagikan lewat email. Di dalamnya, ada pelajaran, ada referensi, ada pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab. Pertanyaan-pertanyaan itu nanti dinilai oleh moderator yang membimbing. Setelah itu, ada kelas diskusi. Diskusi ini asyik karena pesertanya dari berbagai latar belakang usia, pendidikan, dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dan dari berbagai denominasi gereja. Dari situ, kita bisa sharing, kita bisa berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan, pemahaman, dan pengenalan kita tentang Tuhan Yesus Kristus. Karena itu, saya mengajak kepada kalian semua yang ingin mengenal Tuhan lebih dekat, ingin mempelajari teologi, untuk mengikuti kelas PESTA. Ini pendidikan gratis, tidak membayar. Saat ini, PESTA sedang berulang tahun ke-20. Secara pribadi, saya mengucapkan selamat ulang tahun PESTA. Semoga PESTA tetap survive, menjadi berkat bagi banyak orang, dan semakin banyak orang tertarik mengikuti PESTA. Tuhan Yesus memberkati. Terima kasih.

  4. Siska Yunita (Surabaya)

    Siska Yunita

    Selamat ulang tahun yang ke-20 PESTA. Kiranya Tuhan memberikan segala yang terbaik untuk meluaskan pelayanan PESTA sehingga makin banyak jiwa rindu untuk belajar lebih dalam isi firman Tuhan melalui modul-modul kelas yang dibuka secara online ini. Situs PESTA benar-benar merupakan jawaban untuk pribadi yang rindu belajar firman Tuhan, tetapi tidak/belum memiliki waktu/budget khusus untuk belajar secara resmi melalui pendidikan formal. Menurut saya, adanya situs PESTA ini merupakan terobosan yang luar biasa. Saya mengenal situs ini sejak awal 2019 lalu, pada saat akan dibukanya kelas untuk modul Paskah, dan ternyata modul-modul dalam kelas-kelas yang diadakan oleh PESTA ini sangat memberkati dan membantu saya belajar lebih dalam isi firman Tuhan, yang tentunya difasilitasi juga oleh Tim PESTA (moderator dan semua orang yang terlibat di dalamnya). Terima kasih untuk pelayanannya. Semoga tahun-tahun mendatang pelayanan PESTA akan semakin berkembang dan bermanfaat bagi semua orang. Amin.

  5. Amidya Tri Agusti (Staf PESTA, Tahun -- 2018)

    Amidya

    Selamat ulang tahun ke-20 PESTA. Semoga dapat menghasilkan bahan-bahan pengajaran yang bertanggung jawab untuk memuridkan masyarakat Kristen awam. Biarlah Tuhan Allah yang menuntun dan menyertai pelayanan PESTA. Dia mengirimkan jiwa-jiwa untuk dididik dalam pengajaran teologi dan memberi hikmat untuk melayani Dia. Soli Deo gloria.

  6. Okti Nur Risanti (Staf YLSA, Tim Digital Resources)

    Okti

    Selamat memperingati ulang tahun ke-20 PESTA! Bersyukur bahwa selama ini, PESTA sudah dipakai Tuhan sebagai sarana untuk memperlengkapi jemaat awam dalam mengikuti kelas-kelas teologi secara daring. Kami percaya pelayanan yang PESTA lakukan sudah membuahkan berkat yang manis, yang menumbuhkan dan mengukuhkan orang-orang percaya dalam kebenaran firman Allah. Kiranya PESTA akan terus diperlengkapi untuk memperlengkapi jemaat Tuhan di mana pun mereka berada. Jaya terus PESTA dalam penyelenggaraan Tuhan!

Berita Pesta - Agustus 2019

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Ucapan Syukur Ulang Tahun ke-20 PESTA

Ultah PESTA

Puji Tuhan! Bulan Agustus ini, pelayanan PESTA memasuki tahun yang ke-20. Ini momen yang membahagiakan bagi Tim PESTA dan juga seluruh tim pelayanan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Kami percaya seluruh alumni, peserta, mitra, dan semua yang sudah terlibat dalam pelayanan PESTA juga ikut berbahagia. Mari kita semua bersyukur atas pertolongan dan penyertaan Tuhan yang nyata dalam pelayanan PESTA. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih banyak atas setiap dukungan dari Sahabat PESTA semua.

2. Penutupan Kelas Pembentukan Rohani Kristen Juli/Agustus 2019

Penutupan Kelas PRK

Mengucap syukur kepada Tuhan karena Dia menyertai proses berlangsungnya kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK) selama sebulan ini. Dari 26 peserta yang mengikutinya, hanya 20 peserta yang dinyatakan lulus dengan tuntas. Memang ada peserta yang terpaksa mengundurkan diri karena akan menikah, menghadiri acara gereja selama beberapa waktu, dan juga yang kurang aktif dalam diskusi. Namun, jangan putus asa, kami mendorong Anda semua yang belum lulus untuk mengikuti kembali lain kali jika kelas ini dibuka lagi. Bagi peserta-peserta yang lulus, kami mengucapkan selamat, kiranya terus giat belajar supaya semakin mengenal Tuhan dan dipakai untuk memajukan pelayanan-Nya. Terima kasih.

3. Staf PESTA Mengikuti Berbagai Training

Syukur kepada Tuhan Yesus karena beberapa minggu ini, staf PESTA mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai seminar dan training yang diadakan oleh berbagai pihak dengan tema yang beragam. Mohon dukungan doanya agar semua staf PESTA yang mengikuti seminar dan training ini dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan untuk memperlengkapi diri dalam melayani pekerjaan Tuhan, terkhusus pelayanan PESTA.

a. Progsif (Program/Seminar Intensif) JONATHAN: A Man Who Knows His Calling in Life

Berita PESTA

Progsif yang diadakan pada Senin, 29 Juli 2019 ini, kami (Sdri. Roma dan Sdri. Mei) ikuti bersama dengan semua staf YLSA yang lain. Ev. Inawaty Teddy, B.Comm., Th.M. membahas secara lengkap tentang pribadi Yonatan, panggilan Yonatan, sampai pada kematian Yonatan. Tema ini kelihatannya sederhana, tetapi sangat dalam dan tidak mudah dalam praktiknya. Terbukti ada banyak pertanyaan peserta yang muncul sepanjang acara karena mereka ingin mengerti secara lebih luas panggilan Allah yang sesungguhnya.

b. Training Leadership

Seminar Leadership

Staf PESTA (Sdri. Mei) berkesempatan mengikuti seminar dan training leadershipThinking for A Change yang diadakan oleh TOTAL pada 10 -- 11 Agustus 2019. Seminar tersebut merupakan satu dari beberapa topik seminar kepemimpinan yang rutin diadakan oleh tim TOTAL dan diambil dari buku seri kepemimpinan karya John C. Maxwell. Seminar ini disampaikan oleh Bapak Sunjoyo, S.E., M.Si. dan Bapak Chandra Sinuraya, S.E., M.Si., dan membahas perubahan pikiran yang harus dilakukan untuk menjadi pemimpin yang baik.

c. Konferensi Khotbah

Seminar Khotbah

Pada 12 -- 14 Agustus, staf PESTA (Sdri. Roma) mengikuti konferensi khotbah di Gereja Kristen Kalam Kudus, Surakarta. Narasumbernya adalah Pdt. Benny Solihin. Para peserta mengucap syukur karena Tuhan memakai beliau untuk memperlengkapi hamba-hamba Tuhan yang hadir untuk dapat berkhotbah secara komunikatif.

4. Inventarisasi Situs PESTA

Inventaris Situs

Doakan kami yang minggu-minggu ini melakukan inventarisasi bahan-bahan di situs PESTA untuk melihat lebih jauh bahan-bahan apa lagi yang bisa kami tambahkan supaya semakin banyak bahan bisa diakses dan dipelajari oleh para pengunjung situs. Sejalan dengan hal ini, kami mohon bantuan Anda, pembaca yang berkunjung, untuk memberi masukan agar situs PESTA.org bisa tampil lebih baru dan lebih fresh. Silakan kirimkan masukan Anda ke email Kusuma (kusuma@in-christ.net).

Pandangan tentang Waktu

$
0
0

"Kita perlu pula memikirkan kembali pandangan orang-orang dunia mengenai waktu. Mereka sering berkata, 'Time is Money' -- Waktu adalah uang."

Apakah Waktu Itu?

Waktu

Agustinus mengakui, "Kalau ditanyakan kepada saya, baru saya sadar bahwa saya tidak mengerti apa itu waktu." Seorang sastrawan Cina pernah mengatakan, "Waktu adalah sesuatu yang tidak kelihatan, tetapi begitu nyata." Pada waktu kita berjalan, waktu itu lewat di antara kaki kita. Pada waktu kita tidur, "waktu" sedang lewat di sekitar tempat tidur kita. Ini semua memberikan keinsafan kepada kita, bahwa waktu sedang kita pakai, baik secara sadar maupun tidak. Kita sedang menjelajah dalam sejarah, memakai waktu yang diberikan Tuhan kepada kita.

Dalam sejarah filsafat, kita melihat pada abad ke-20, kesadaran dan kepekaan tentang waktu yang ditulis oleh banyak orang. Salah seorang pemikir terbesar dari Jerman pada abad ke-20, yang bernama Martin Heidegger (1889 -- 1976), menulis buku Being and Time (1927) -- Keberadaan dan Waktu, yang tebalnya lebih dari 1500 halaman. Kesimpulannya, manusia harus hidup secara autentik, hidup dalam waktu. Akan tetapi, para penganut eksistensialisme yang lebih pesimis mengatakan bahwa, keadaan dari keberadaan akan ditelan oleh ketidakberadaan. Maksudnya, ketika waktu kita selesai, kita akan menjadi nihil. Ini bukan konsep Kristen, tetapi konsep ini sudah muncul dalam pemikiran beberapa tokoh eksistensialisme sayap kiri yang ateis, seperti Jean-Paul Sartre (1905 -- 1980). Inilah pemikiran orang-orang yang belum mengenal kebenaran, keberadaan manusia menuju kepada keberadaan yang nihil atau kosong. Artinya, sekarang kita ada, hidup dan menikmati segala sesuatu. Akan tetapi, pada suatu hari, pada waktu kita mati, segalanya selesai dan tidak ada apa-apa.

Jam Pasir

Kita sudah belajar bahwa salah satu hal yang paling sulit untuk kita mengerti mengenai waktu adalah realitas waktu itu sendiri. Ada beberapa butir yang penting mengenai waktu. Pertama, waktu merupakan sesuatu esensi proses dalam dunia yang relatif; waktu berkaitan dengan proses. Segala sesuatu yang berada dalam proses tidak bersifat mutlak. Ini dalil yang sangat penting. Hanya Allah yang bersifat mutlak. Allah adalah Pencipta langit dan bumi; Dia telah menciptakan dunia relatif, maka Dia sendiri tidak terikat atau terbatas dalam dunia relatif. Itulah sebabnya, Allah tidak memerlukan proses; Dia adalah I Am that I Am -- Yang Ada dan Kekal Sampai Kekal, Yang Tidak Berubah. Akan tetapi, kita semua yang diciptakan dalam dunia mengalami proses, dan dalam proses kita memerlukan waktu, dan proses mengalami suatu esensi waktu. Itulah sebabnya, waktu adalah esensi dari proses dalam dunia relatif.

Kedua, waktu merupakan suatu harta milik yang bersifat paradoks dan eksistensi kita. Uang, rumah, mobil, emas, dan segala sesuatu yang kita miliki merupakan harta milik kita di luar diri kita, tetapi waktu merupakan harta milik dalam diri kita. Jadi, waktu merupakan sesuatu yang begitu penting dan serius, karena waktu adalah harta milik yang selalu dijalankan oleh manusia. Banyak orang mementingkan uang, harta di luar diri mereka, dan menggantinya dengan harta dalam diri mereka; sering kali mereka merasa menjadi orang yang sangat pandai karena bisa mendapatkan banyak uang. Namun, pada saat mereka kehilangan waktu yang ada dalam diri mereka untuk mendapatkan sesuatu yang nilainya kurang daripada waktu, mereka sebenarnya adalah orang-orang bodoh. Setelah mereka mendapatkan segala sesuatu, pada waktu mereka akan mati, mereka baru menyadari bukan saja semua itu tidak bisa dibawa mati, tetapi juga mereka sudah menghamburkan waktu yang penting untuk hal yang tidak bernilai kekal.

Selengkapnya »

Kategori: 

Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Sahabat PESTA

$
0
0

Pekerjaan Tuhan terlalu besar untuk dilakukan oleh satu orang. Karena itu, Tuhan memanggil anak-anak-Nya untuk ambil bagian dalam berbagai pelayanan-Nya. Tidak terkecuali dalam pelayanan PESTA. Bukan hanya staf PESTA yang bekerja, tetapi juga para alumni, bahkan staf YLSA yang lain ikut terlibat membantu. Berikut ini adalah ungkapan syukur dan doa atas 20 tahun pelayanan PESTA, baik dari alumni maupun staf YLSA. Kami sungguh bersyukur untuk penyertaan Tuhan sampai hari ini. Kita juga terus berdoa agar Tuhan menyertai dan memberi berkat atas usaha belajar para peserta PESTA.

  1. Claudia Debbie Retnosatuti (Serang)

    Claudia Debbie

    Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-20 PESTA. Terima kasih untuk pelayanan selama 20 tahun ini. PESTA sungguh menjadi berkat bagi kaum Kristen awam yang mau belajar teologi melalui daring. Saya berdoa kiranya semakin banyak jiwa yang terjangkau melalui pelayanan PESTA sehingga semakin banyak umat Kristen awam yang mengenal kebenaran Alkitab dan semakin terbakar semangat pelayanannya dan menjadi rekan sekerja Allah dalam dunia ini.

  2. Idul Yasri Koyongkam (Kalabahi)

    Idul Yasri

    Selamat ulang tahun untuk PESTA yang ke-20 tahun. Kiranya di usia yang ke-20 tahun ini, pengurus-pengurus PESTA semakin luar biasa dan juga kelas-kelas PESTA yang akan dibuka semakin berkualitas, dan saya mendapatkan banyak hal di dalam kelas-kelas tersebut. Kiranya di usia yang baru ini, kelas PESTA semakin memberkati banyak orang. Tuhan Yesus memberkati.

  3. Sigit Sugiharto (Manado)

    Sigit Sugiharto

    Pada suatu ketika, saya searching di Facebook, saya menemukan PESTA, pendidikan elektronik studi teologia buat kaum awam. Saya senang sekali karena memang saya sudah lama ingin sekolah teologi, tetapi belum kesampaian. Saat ini, PESTA sedang berulang tahun ke-20. Secara pribadi, saya mengucapkan selamat ulang tahun PESTA. Semoga PESTA tetap survive, menjadi berkat bagi banyak orang, dan semakin banyak orang tertarik mengikuti PESTA. Tuhan Yesus memberkati.

  4. Siska Yunita (Surabaya)

    Siska Yunita

    Selamat ulang tahun yang ke-20 PESTA. Kiranya Tuhan memberikan segala yang terbaik untuk meluaskan pelayanan PESTA sehingga makin banyak jiwa rindu untuk belajar lebih dalam isi firman Tuhan melalui modul-modul kelas yang dibuka secara online ini. Terima kasih untuk pelayanannya. Semoga tahun-tahun mendatang pelayanan PESTA akan semakin berkembang dan bermanfaat bagi semua orang. Amin.

  5. Amidya Tri Agusti (Staf PESTA, Tahun -- 2018)

    Amidya

    Selamat ulang tahun ke-20 PESTA. Semoga dapat menghasilkan bahan-bahan pengajaran yang bertanggung jawab untuk memuridkan masyarakat Kristen awam. Biarlah Tuhan Allah yang menuntun dan menyertai pelayanan PESTA. Dia mengirimkan jiwa-jiwa untuk dididik dalam pengajaran teologi dan memberi hikmat untuk melayani Dia. Soli Deo gloria.

  6. Okti Nur Risanti (Staf YLSA, Tim Digital Resources)

    Okti

    Selamat memperingati ulang tahun ke-20 PESTA! Bersyukur bahwa selama ini, PESTA sudah dipakai Tuhan sebagai sarana untuk memperlengkapi jemaat awam dalam mengikuti kelas-kelas teologi secara daring. Kiranya PESTA akan terus diperlengkapi untuk memperlengkapi jemaat Tuhan di mana pun mereka berada. Jaya terus PESTA dalam penyelenggaraan Tuhan!

Selengkapnya »

Kategori: 

Pelajaran yang Didapat Setelah Mengikuti Kelas PRK

$
0
0

Oleh: Evi Yuanita

Pelajaran-pelajaran yang disampaikan dalam kelas PRK ini sangat memberkati saya karena topik-topik yang dibahas sangat menarik dan aktual terjadi dalam kehidupan rohani kita. Saya jadi lebih mengetahui bagaimana cara untuk terus bertumbuh dalam kerohanian, apa saja yang menghambat, dan cara untuk memperbaiki kondisi kerohanian kita dengan melakukan disiplin rohani. Dalam kelas PRK juga dibahas mengenai penyakit-penyakit rohani yang sering terjadi, apa saja gejalanya, dan bagaimana cara mengatasinya. Terima kasih banyak untuk tim PESTA yang sudah memfasilitasi terselenggaranya kursus PRK ini secara gratis sehingga firman Tuhan boleh semakin kita pahami dan kita taati. Tuhan Yesus memberkati.

Modul PRK Membantu Pertumbuhan Rohani

$
0
0

Oleh: Victor Francis

Saya sangat bersyukur karena lewat daripada pelajaran modul PRK ini, Tuhan banyak menyingkapkan kepada saya tentang pentingnya disiplin rohani, latihan belajar firman Tuhan, puasa, dan doa untuk bertumbuh menjadi seorang yang dewasa dalam rohani. Mata rohani saya juga dibuka untuk melihat penyakit rohani, yang memang saya alami sebelumnya, tetapi saya tidak sadar kalau itu adalah penyakit rohani. Pelajaran tentang penyakit rohani akan membuat saya lebih peka, dan yang lebih penting, tahu bagaimana cara mengatasinya jika itu terjadi kepada saya dan orang lain. Terima kasih buat pelajarannya. Modul PRK dan modul yang lain dalam PESTA sangat membantu untuk pertumbuhan pribadi orang percaya. Diharap lebih banyak yang mengikuti modul ini pada masa yang akan datang. Terima kasih dan Tuhan memberkati.

Terberkati dengan Adanya Kelas PESTA

$
0
0

Oleh: Efrini Simbolon

Saya sangat terberkati dengan adanya kelas PESTA karena bisa menambah pengetahuan tentang dasar iman kekristenan. Banyak hal-hal menarik yang bisa dipelajari serta menguatkan iman saya karena banyak ayat-ayat Alkitab yang disajikan sehingga memotivasi saya untuk lebih tergerak lagi untuk membaca Alkitab. Semoga PESTA terus menjadi sumber berkat bagi peserta lainnya. Tuhan pakai lebih dahsyat. Maju terus di dalam Tuhan :)

Hidup semakin Sempurna dalam Tuhan

$
0
0

Oleh: Jannes Pardede

Puji syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya sehingga saya boleh mengikuti diskusi ini dengan baik. Tuhan memberkati pelayanan PESTA yang dapat menjangkau orang awam untuk memahami firman Allah, istimewa karya Bapa di dunia ini. Saya sangat terkesan atas hasil diskusi ini yang dapat menambah wawasan dalam mengikut Tuhan. Kita diperlengkapi untuk bertumbuh dan melayani Tuhan, memiliki pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus, Manusia Kedua sebagai Anak Allah sehingga diharapkan semakin sempurna dalam mengikut Tuhan. Efesus 4:12-15 (TB), "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala."

Only by His Grace!

$
0
0

Oleh: Eliya Panda

Berada dalam kelas DIK PESTA bagi saya bukanlah merupakan kebetulan. Begitu padatnya aktivitas membuat saya mulai tertidur dalam kerohanian. Bahkan semangat saya mulai berangsur-angsur meredup seperti dalam membaca Alkitab dan bergereja. Semua karena kelelahan. Akan tetapi, semua karena anugerah-Nya, only by His Grace, Dia melalui Roh Kudus-Nya menggerakan saya untuk mengikuti kelas ini, Dia mau anak-Nya mendekat kembali ke dalam kasih-Nya.

Bukan karena kekuatan kita, tetapi roh-Nya menggerakan kita untuk semakin mengenal Sang Bapa.

"Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (1 Korintus 15:10).

Melalui kelas DIK, saya semakin mengetahui kebenaran akan firman Allah. Belajar bersama-sama, semakin dekat dengan Tuhan. Semakin menyukuri karya-Nya di kayu salib, dan janji-Nya yang tidak meninggalkan kita, anak-anakNya.

Dengan bergabung dengan kelas DIK, membuat kita tetap dekat dengan Tuhan bahkan belajar kebenaran firman Tuhan di tengah-tengah kesibukan dengan memanfaatkan media sosial yang ada.

Terima kasih tim PESTA, Tuhan memberkati pelayanan Bapak/Ibu sekalian. Dan, kepada kita semua, semua karena anugerah-Nya, kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita. Muliakanlah Tuhan dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan kabarkan Injil!

"Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya." (2 Petrus 3:18).

God bless you all! Soli Deo Gloria!

Pengalaman mengikuti kelas PESTA

$
0
0

Saya sangat terberkati dengan adanya kelas PESTA. Karena bisa menambah pengetahuan tentang Dasar Iman Kekristenan, banyak hal-hal menarik yang bisa dipelajari serta menguatkan iman saya karena banyak ayat-ayat alkitab yang disajikan, sehingga memotivasi saya untuk lebih tergerak lagi untuk baca Alkitab.

Semoga PESTA terus menjadi sumber berkat bagi peserta lainnya. Tuhan pakai lebih dahsyat..maju terus didalam Tuhan :)

Berita Pesta - September 2019

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Undangan untuk Menghadiri Ulang Tahun ke-25 YLSA

Undangan SABDA 25

Puji Tuhan! Pada Oktober 2019, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) memasuki pelayanan yang ke-25 tahun. Dalam momen yang istimewa ini, kami mengajak Pembaca Berita PESTA untuk Celebrating God's Works bersama keluarga besar YLSA pada Senin, 14 Oktober 2019, pkl. 16.00 -- 21.00, di Orient Convention Hall, Solo. Kami akan mengadakan beberapa seminar dengan tema Alkitab dan Teknologi. Selain itu, akan ada pula berbagai pameran produk/proyek pelayanan YLSA selama 25 tahun. Bagi Anda yang tinggal di Solo dan sekitarnya, kami mengajak Anda untuk menghadirinya dengan mendaftarkan diri Anda secara online melalui situs sabda25.sabda.org atau melalui WA ke 08812979100. Acara ini gratis, tetapi Anda perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu. Sampai bertemu pada 14 Oktober 2019! Bagi Anda yang tinggal di luar kota Solo dan ingin mengikuti secara streaming, silakan menghubungi WA 08812979100.

2. Pelaksanaan Kelas DIK September/Oktober 2019

Pelaksanaan Kelas DIK

Mari bersyukur kepada Tuhan karena kelas DIK periode September/Oktober 2019 sedang berlangsung di Grup PESTA dengan 26 peserta. Para moderator yang memfasilitasi kelas ini adalah Romauli, Costy Willem, dan Claudya Debbie. Kelas ini dominan diikuti oleh peserta-peserta baru yang mendaftar melalui situs PESTA online, e-Learning PESTA (Moodle), IG @sabdapesta, dan juga email Kusuma. Marilah kita berdoa agar Tuhan memberikan semangat kepada para peserta untuk belajar dan mengikuti kelas ini dengan baik. Kiranya para peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang dasar-dasar kekristenan sehingga kehidupan mereka semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus.

3. Pembukaan Kelas Natal 2019

Promosi Kelas Natal

Mari menyambut Natal dengan mengikuti Kelas Natal periode 2019 dari PESTA. Kelas ini akan berlangsung pada November/Desember 2019 dan melaluinya peserta akan belajar maupun berdiskusi mengenai topik-topik penting berkaitan dengan kebenaran sejati tentang kelahiran Kristus. Apabila Bapak/Ibu tertarik untuk mengikuti kelas ini, silakan mendaftarkan diri dengan salah satu cara berikut ini:

4. Staf PESTA Mengikuti Seminar Eskatologi

Seminar Eskatologi

Pada Sabtu, 21 September 2019, staf PESTA mengikuti seminar eskatologi di GKKK Surakarta. Seminar ini dibawakan oleh Bapak Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D., salah satu dosen di STT Amanat Agung, Jakarta. Seminar dengan judul Rahasia Kehidupan Setelah Kematian ini membahas mengenai apa yang terjadi dengan kehidupan orang percaya setelah kematian dan kedatangan Kristus yang kedua. Pembicara juga membahas beberapa pandangan dunia tentang kehidupan setelah kematian. Doakan agar melalui seminar ini, staf PESTA dapat semakin memahami kebenaran firman Tuhan dan hal ini dapat menunjang pembelajaran di kelas PESTA. Doakan juga kiranya Tuhan menolong kami semua untuk lebih berakar dalam firman Tuhan, khususnya untuk memperkenalkan Kabar Keselamatan kepada orang-orang yang belum percaya dan menguatkan iman orang percaya di sekitar kami.


Usaha Mencari Kesenangan

$
0
0

Apakah Anda tahu bahwa Allah memerintahkan kita untuk mencari kesenangan kita?

"Maka hendaklah engkau menyukakan dirimu dalam Allah, dan Ia akan mengaruniakan kepadamu segala kehendak hatimu."
(Mazmur 37:4)

1. Allah menciptakan kita untuk kemuliaan-Nya.

".... Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi ... yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, ...!"
(Yesaya 43:6-7)

Penyembahan

Allah menciptakan kita untuk menyatakan kebesaran-Nya -- sama seperti teleskop membesarkan bintang. Allah menciptakan kita untuk menyatakan kebaikan, kebenaran, keindahan, kebijaksanaan, dan keadilan-Nya. Kemuliaan Allah yang terbesar hanyalah ketika kita merasa sungguh-sungguh bahagia akan keberadaan-Nya. Artinya, Allah menerima puji-pujian, dan kita merasa bahagia. Allah menciptakan kita supaya Dia dimuliakan pada waktu kita puas dan bahagia dalam Dia.

2. Setiap manusia harus hidup untuk kemuliaan Allah.

"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."
(1 Korintus 10:31)

Jika Allah menciptakan kita untuk kemuliaan-Nya, jelas bahwa kita harus hidup demi kemuliaan-Nya. Hal ini adalah rancangan Allah. Jadi, tugas utama kita adalah menyatakan nilai Allah dengan cara menerima dan puas dengan keberadaan-Nya dalam hidup kita. Ini adalah inti dari mengasihi (Matius 22:37), percaya (1 Yohanes 5:3-4), dan bersyukur kepada Allah (Mazmur 100:2-4). Hal ini merupakan akar dari segala ketaatan, khususnya mengasihi orang lain (Kolose 1:4-5).

3. Kita semua telah gagal untuk memuliakan Allah.

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."
(Roma 3:23)

Apa artinya "telah kehilangan kemuliaan Allah"? Artinya, tidak ada satu pun dari kita yang sungguh-sungguh percaya dan menghargai Allah sebagaimana seharusnya. Kita tidak puas dengan keagungan Allah sehingga kita tidak berjalan menurut kehendak-Nya. Kita memalingkan wajah dan mencari kepuasan sendiri dan menganggap semua itu lebih berharga daripada Allah. Hal ini adalah inti dari penyembahan berhala (Roma 1:21-23). Sejak dosa merajalela di bumi ini, kita tidak mau menerima Allah sebagai sumber kepuasan dan kelegaan kita (Efesus 2:3). Hal ini merupakan penghinaan bagi kebesaran Allah (Yeremia 2:12-13).

4. Kita semua layak menerima hukuman yang adil dari Allah.

"Karena upah dosa ialah maut ...."
(Roma 6:23)

Kita semua sudah meremehkan kebesaran Allah. Bagaimana mungkin? Ketika kita lebih menyukai hal lain selain Allah, kita semua sudah meremehkan kebesaran Allah. Ketika kita tidak bersyukur, tidak percaya dan tidak patuh kepada Allah, maka kita sudah meremehkan Allah. Jadi, sudah selayaknya Allah menjauhkan kita dari nikmat kemuliaan-Nya untuk selama-lamanya. "Mereka akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya." (2 Tesalonika 1:9)

Dalam Perjanjian Baru, kata "neraka" disebutkan sebanyak dua belas kali -- Yesus sendiri menyebutnya sebanyak sebelas kali. Jadi, neraka bukanlah dongeng yang dibuat oleh pengkhotbah yang marah dan prihatin. Neraka adalah peringatan keras dari Anak Allah yang telah mati supaya manusia yang berdosa ini jauh dari kutukan neraka. Kita mengabaikan hal itu.

Seandainya saja Alkitab membahas keadaan manusia hanya sampai di sini, maka kita semua akan dihukum dan sama sekali tidak punya harapan masa depan. Akan tetapi, cerita Alkitab tidak selesai sampai di sini ....

5. Allah mengirim Anak-Nya yang tunggal, Yesus, untuk menyediakan hidup kekal dan kebahagiaan.

Quote KISAH

"Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: 'Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.'"
(1 Timotius 1:15)

Kabar Baiknya adalah Kristus telah mati untuk menyelamatkan orang berdosa seperti kita. Dan, Kristus telah bangkit dari dunia orang mati untuk membuktikan kekuasaan-Nya atas maut, dan juga untuk membuka gerbang kehidupan kekal dan kebahagiaan abadi (1 Korintus 15:20). Artinya, Allah mampu membebaskan orang berdosa (Roma 3:25-26). "Sebab Kristus telah mati sekali untuk dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah." (1 Petrus 3:18) Kembali kepada Allah adalah kembali ke tempat adanya kelegaan abadi.

6. Keuntungan yang dibeli oleh kematian Kristus adalah hak milik oleh orang yang bertobat dan percaya kepada Kristus.

"Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan."
(Kisah Para Rasul 3:19)

"Jawab mereka: 'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat.'"
(Kisah Para Rasul 16:31)

"Bertobat" berarti lari menjauh dari semua janji licik dosa. "Percaya" berarti merasa puas dan lega atas apa pun yang dijanjikan Tuhan Allah dalam Yesus. "Barangsiapa percaya kepada Ku, ia tidak akan haus." (Yohanes 6:35) Sesungguhnya, keselamatan kita bukan karena usaha kita. Kita tidak pantas menerima keselamatan (Roma 4:4-5). Keselamatan adalah kasih karunia melalui iman (Efesus 2:8-9). Keselamatan diberikan secara cuma-cuma kepada manusia (Roma 3:24). Kita akan menerima keselamatan jika kita memang dengan sungguh-sungguh mendambakannya (Matius 13:44). Jika memang begitu keadaan kita, tujuan utama Allah dalam penciptaan sudah tercapai, yaitu Allah dimuliakan dalam kehidupan kita, dan kita sungguh-sungguh puas dalam Allah -- untuk selama-lamanya.

Apa yang harus Anda lakukan?

Jika Anda sungguh-sungguh mendambakan kebahagiaan yang bersumber dari Allah dalam Yesus, Allah sedang berkarya dalam kehidupan Anda. Apa yang seharusnya Anda lakukan? Berikut ini adalah cara-cara bagaimana merespons karya Allah dalam hidup Anda.

Alkitab

Larilah jauh-jauh dari semua janji palsu dosa. Mohonlah kepada Yesus untuk menyelamatkan Anda dari kesalahan, hukuman, dan perbudakan. "Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 10:13) Mulailah menaruh pengharapan Anda pada segala yang Allah berikan bagi Anda dalam Yesus. Patahkanlah kekuatan janji-janji palsu dosa dengan kepercayaan pada janji-janji Allah yang sungguh-sungguh melegakan. Mulailah membaca Alkitab agar Anda menemukan janji-janji Allah yang mantap dan berharga yang memerdekakan Anda (2 Petrus 1:3-4). Temukanlah gereja yang percaya Alkitab dan mulailah beribadah dan bertumbuh bersama-sama dengan orang-orang lain yang menghargai Kristus di atas segalanya (Filipi 3:7).

"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan-Mu ada hikmat senantiasa."
(Mazmur 16:11)

Kabar yang terbaik di dunia ini adalah bahwa kebahagiaan kita tidak pernah bertentangan dengan kesucian Allah. Merasa puas dengan pemberian Allah bagi Anda, yaitu Yesus, adalah tindakan memuliakan Allah sebagai harta terbesar, dan hal itu memberikan Anda kebahagiaan -- yang abadi dan tak terbatas -- lebih dari kebahagiaan yang bisa diberikan oleh apa pun juga di dunia ini.

"Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita."
(Mazmur 100:2)

Audio Usaha Mencari Kesenangan

Diambil dari:
Nama situs:Desiring God
Alamat situs:https://www.desiringgod.org/articles/quest-for-joy?lang=id
Judul artikel:Usaha Mencari Kesenangan
Penulis artikel:John Piper
Tanggal akses:2 November 2018
Kategori: 

Kesaksian Kelas PRK 2019

$
0
0

Kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK) 2019 telah usai dan berjalan dengan baik. Berikut beberapa kesaksian peserta yang telah lulus dari kelas tersebut.

1. Evi Yuanita (Yogyakarta)

Evi Yuanita

Pelajaran-pelajaran yang disampaikan dalam PRK ini sangat memberkati saya karena topik-topik yang dibahas sangat menarik dan aktual terjadi dalam kehidupan rohani kita. Saya jadi lebih mengetahui bagaimana cara untuk terus bertumbuh dalam kerohanian, apa saja yang menghambat, dan cara untuk memperbaiki kondisi kerohanian kita dengan melakukan disiplin rohani. Dalam PRK juga dibahas mengenai penyakit-penyakit rohani yang sering terjadi, apa saja gejalanya, dan bagaimana cara mengatasinya. Terima kasih banyak untuk tim PESTA yang sudah memfasilitasi terselenggaranya kursus PRK ini secara gratis sehingga firman Tuhan boleh semakin kita pahami dan kita taati. Tuhan Yesus memberkati.

2. Victor Francis (Malaysia)

Victor Francis

Saya sangat bersyukur karena melalui pelajaran modul PRK ini, Tuhan banyak menyingkapkan kepada saya tentang pentingnya disiplin rohani, latihan belajar firman Tuhan, puasa, dan doa untuk bertumbuh menjadi seorang yang dewasa dalam rohani. Mata rohani saya juga dibukakan untuk melihat penyakit rohani, yang memang saya alami sebelumnya, tetapi saya tidak sadar kalau itu adalah penyakit rohani. Pelajaran tentang penyakit rohani akan membuat saya lebih peka, dan yang lebih penting, tahu bagaimana cara mengatasinya jika itu terjadi kepada saya dan orang lain. Terima kasih buat pelajarannya. Modul PRK dan modul yang lain dalam PESTA sangat membantu untuk pertumbuhan pribadi orang percaya. Diharapkan lebih banyak orang akan mengikuti modul ini pada masa yang akan datang. Terima kasih dan Tuhan memberkati.

Kategori: 

Berita Pesta - Oktober 2019

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Merayakan Kebaikan Tuhan di #SABDA25

SABDA 25

Bersyukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya dalam persiapan dan pelaksanaan acara #SABDA25, yang bertema Alkitab dan Teknologi, pada Senin, 14 Oktober 2019. Acara yang dihadiri hampir 600 orang; para mitra, hamba Tuhan, pengajar, anak-anak muda, siswa, mahasiswa, dan Sahabat YLSA lain tersebut berlangsung dengan lancar dan para peserta antusias mengikuti baik pameran maupun seminarnya. Ada beberapa alumni PESTA dan alumni staf PESTA juga turut hadir dalam #SABDA25 ini. Bagi Anda yang ingin melihat siaran ulang dan dokumentasi perayaan SABDA 25, silakan melihatnya di:

2. Penutupan Kelas DIK September/Oktober 2019

Penutupan Kelas DIK

Puji Tuhan! Kelas DIK pada semester dua ini dapat terlaksana dengan baik. Dari 26 peserta yang mengikuti kelas ini, ada 17 peserta yang lulus. Sebagian besar peserta adalah orang-orang yang baru pertama kali mengikuti kelas PESTA. Diskusi diikuti dengan rasa ingin tahu yang kuat, terlihat dari setiap pertanyaan yang disajikan dapat dijawab dengan pemahaman dan referensi yang menunjang. Yang sangat menggembirakan, moderator-moderator tamu, yaitu Bapak Costy Willem dan Ibu Claudia Debbie Retnoastuti memandu diskusi dengan sangat baik sehingga peserta menjadi semakin antusias. Kami mengucapkan terima kasih kepada para moderator dan seluruh peserta yang membantu jalannya kelas ini. Kiranya kerja sama kita terus diberkati Tuhan Yesus. Untuk membaca kesaksian peserta kelas DIK September/Oktober 2019, silakan simak di Kolom Kesaksian Peserta PESTA.

Rangkuman Diskusi DIK September/Oktober 2019

3. Jadwal Kelas PESTA 2020

Jadwal Kelas

Bagi para pembaca yang rindu untuk mengikuti kelas PESTA, berikut jadwal kelas yang siap kami buka pada 2020:

  1. Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) Januari/Februari
  2. Kelas Dasar Pengajaran Alkitab (DPA) Februari/Maret
  3. Kelas Paskah Maret/April
  4. Kelas Pembinaan Iman Remaja (PIR) Mei/Juni
  5. Kelas Apologetika Untuk Awam I (AUA I) Juli/Agustus
  6. Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) September/Oktober
  7. Kelas Pengantar Perjanjian Baru (PPB) Oktober/November
  8. Kelas Natal November/Desember

Selain kelas reguler di atas, kami berencana untuk membuka kelas-kelas khusus untuk belajar Alkitab dengan menggunakan bahan-bahan multimedia. Doakan agar lebih banyak anak muda yang tertarik untuk belajar firman Tuhan.

Philipp Melanchthon: Refleksi mengenai Tubuh Kristus

$
0
0

Hidup, Pelayanan, dan Gerakan Reformasi

Philipp_Melanchthon

Philipp Schwartzerdt (1497 -- 1560) lahir di Bretten dalam keluarga seorang pembuat baju zirah. Pada tahun 1511, dia mendapat gelar sarjana di Universitas Heidelberg. Dia ditolak untuk mengambil gelar Master of Arts di universitas yang sama karena usia yang terlalu muda. Oleh karena itu, dia pindah ke Tübingen dan menyelesaikan gelarnya di sana pada tahun 1514. Melanchthon adalah pengganti dari nama belakang Schwartzerdt menggunakan bahasa Yunani karena dia masuk dalam tradisi humanisme Kristen dari pamannya, Johannes Reuchlin. Pada tahun 1518, dia mendapatkan gelar Professor of Greek Literature di Wittenberg. Di sini, dia berkerabat dengan Desiderius Erasmus dan tokoh yang mencantumkan namanya dalam sejarah Reformasi, Martin Luther[1].

Salah satu titik awal pelayanan Melanchthon bersama Luther adalah debat besar pertama antara Luther dan Roma Katolik di Leipzig (1519), tempat dia hadir sebagai penonton dan mendukung Luther melalui tulisannya, Defensio contra Johannes Eckium. Perjuangan Reformasi Melanchthon yang sering diidentikkan dengan peran akademis yang melengkapi dobrakan Luther dapat dilihat melalui ringkasan Teologi Reformed sistematis yang pertama, Loci communes rerum theologicarum seu hypotyposes theologicae atau singkatnya, Loci communes. Pendekatannya yang juga politis membuat Melanchthon dipercayai oleh Luther untuk menulis pernyataan iman Jerman atas permintaan Kaisar Suci Romawi Charles V. Dokumen terpenting dalam sejarah Reformasi Luther ini berisi 28 artikel pernyataan iman Reformasi yang disebut Augsburg Confession (1530).

Melanchthon bekerja sangat dekat dengan Luther dalam usaha Reformasi hingga dia mengatakan lebih baik mati daripada terpisah dengannya[2]. Luther mengajarkan Melanchthon Teologi Reformasi, sebaliknya humanisme Melanchthon memengaruhi Luther hingga dia menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Jerman.

Namun, kedua tokoh ini memiliki karakter yang sangat berbeda. Luther adalah orang yang menggebrak, berapi-api, agresif, tetapi terkadang terlalu gegabah. Melanchthon seorang yang berhati-hati, cinta damai, dan tenang, tetapi tidak tegas. Karakteristik Melanchthon yang berbalikan dengan Luther ini berbuah dasar-dasar iman Reformasi Luther dalam bentuk yang tertulis dan
sistematik. Namun, saat yang sama, gesekan pun juga terjadi karena cara pendekatan yang berbeda. Hingga ada saat di mana Luther menulis surat yang mengkritik Melanchthon dan kekhawatirannya yang berlebihan[3].

Banyak Anggota, tetapi Satu Tubuh

Bekerja Sama

Relasi antara Luther dan Melanchthon merupakan sepotong kecil mengenai gambaran akan tubuh Kristus, yaitu gereja. Konsep tubuh Kristus sangat berkaitan erat dengan konsep panggilan individual setiap anggota. Setiap anggota mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi merupakan satu tubuh (1 Korintus 12:12). Paulus mengatakan dalam Roma 12:4-5 bahwa satu tubuh memiliki banyak anggota. Setiap anggota adalah bagian tubuh Kristus dan merupakan anggota seorang terhadap yang lain. Tidak semua anggota tubuh Kristus mempunyai fungsi yang sama: ada yang berperan sebagai mata, telinga, tangan, maupun kaki. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap anggota sama pentingnya karena tubuh tidak mungkin bekerja jika hanya satu anggota yang berfungsi. Juga bahwa setiap anggota membutuhkan anggota yang lain.

Oleh karena itu, Alkitab telah menggambarkan hubungan yang begitu indah dan membebaskan dalam pelayanan. Kita tidak dipanggil untuk melakukan semua pelayanan secara sendirian, tetapi apa yang kurang dari pelayanan seseorang akan dilengkapi oleh anggota yang mempunyai panggilan yang sesuai. Hal ini pun disadari oleh Melanchthon yang pendekatan halusnya dikritik oleh Luther. Ketika dibandingkan dengan Luther, dia menjawab, "If I myself do not do my part, I cannot expect anything from God in prayer."

Dari sini, kita bisa mempelajari beberapa hal. Pertama, kita patut mengenal diri, mengerti takaran kita, dan mengetahui panggilan kita (Roma 12:3). Jika kita melihat diri kita lebih daripada apa yang sesuai, kita bisa jatuh dalam kecongkakan. Sebaliknya, bila kita melihat diri kita lebih rendah daripada yang seharusnya, kita menjadi rendah diri. Dua sisi ekstrem ini bukanlah pikiran yang "begitu rupa" yang dimaksudkan oleh Paulus dalam Surat Roma. Dengan mengenal diri dan panggilan, Tuhan akan menempatkan kita dalam rencana kekal-Nya untuk kita dari semenjak dunia belum dijadikan.

Kedua, kita perlu mengerti bahwa dalam tubuh Kristus tidak ada yang lebih rendah dibanding yang lain. Semua anggota tubuh adalah manusia berdosa yang ditebus oleh Kristus. Bahkan, 1 Korintus 12 mengatakan bahwa anggota tubuh yang paling kecillah yang perlu diangkat (ay. 22-23). Oleh karena itu, dalam pelayanan, kita tidak perlu iri, meremehkan, ataupun "menciut" melihat pelayanan orang lain. Karena, karunia yang dimiliki satu anggota dan lainnya berbeda-beda, tetapi semua tetap merupakan anggota tubuh Kristus yang diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, gereja yang dikepalai oleh Kristus memerlukan setiap anggotanya untuk bekerja agar dapat melayani setiap zaman secara efektif.

Dalam perbedaannya pun, Luther dan Melanchthon mengerjakan bagian mereka masing-masing dan dipakai oleh Tuhan dalam mengubah sejarah. Di tengah perbedaan pendekatan, latar belakang, dan cara pandang, mereka tetap mengasihi satu sama lain. Mereka sadar bahwa Tuhan tetap bekerja dalam diri mereka masing-masing. Keindahan hubungan dalam tubuh Kristus di antara mereka terlukis ketika Melanchthon berseru saat kematian Luther, "Dead is the horseman and chariot of Israel who ruled the Church in this last age of the world!"

Audio Philipp Melanchthon: Refleksi mengenai Tubuh Kristus

Endnotes:

[1] “On-Line Exhibits,” 1998. [Online]. Available: http://www.lutheranhistory.org/melanchthon/.

[2] J. H. M. d’Aubigne, “The Roman Bull,” in History of the Great Reformation of the Sixteenth Century: In Germany, Switzerland, Etc, Volume 1, New York, 1844, p. 159.

[3] W. P. Anderson, A Journey Through Christian Theology: with texts from the first to the twenty-first century, Minneapolis: Fortress Press, 2010.

Diambil dari:
Nama situs:Buletin Pillar
Alamat situs:http://www.buletinpillar.org/artikel/philipp-melanchthon-refleksi-mengenai-tubuh-kristus
Judul artikel:Philipp Melanchthon: Refleksi mengenai Tubuh Kristus
Penulis artikel:Adhi Prasetya
Tanggal akses:8 Oktober 2019
Kategori: 

Kesaksian Peserta DIK

$
0
0
Kesaksian Peserta DIK

Berikut kesaksian para peserta yang telah mengikuti kelas DIK periode September/Oktober 2019. Kiranya memberkati para pembaca sekalian.

1. Eliya Panda (Blitar)

Eliya Panda

Berada dalam kelas DIK PESTA bagi saya bukan merupakan kebetulan. Begitu padatnya aktivitas membuat saya mulai tertidur dalam kerohanian. Bahkan, semangat saya mulai berangsur-angsur meredup seperti dalam membaca Alkitab dan bergereja. Semua karena kelelahan. Akan tetapi, semua karena anugerah-Nya, only by His Grace, Dia, melalui Roh Kudus-Nya, menggerakkan saya untuk mengikuti kelas ini. Dia mau anak-Nya mendekat kembali ke dalam kasih-Nya.

Bukan karena kekuatan kita, tetapi Roh-Nya menggerakkan kita untuk semakin mengenal Sang Bapa.

"Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (1 Korintus 15:10)

Melalui kelas DIK saya semakin mengetahui kebenaran akan firman Allah, belajar bersama-sama, dan semakin dekat dengan Tuhan. Saya juga semakin mensyukuri karya-Nya di kayu salib dan janji-Nya yang tidak meninggalkan kita, anak-anak-Nya.

Selengkapnya »

2. Jannes Pardede (Tapanuli Tengah)

Jannes Pardede

Puji syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya sehingga saya boleh mengikuti diskusi ini dengan baik. Tuhan memberkati pelayanan PESTA yang dapat menjangkau orang awam untuk memahami firman Allah, teristimewa karya Bapa di dunia ini. Saya sangat terkesan atas hasil diskusi ini yang dapat menambah wawasan dalam mengikut Tuhan. Kita diperlengkapi untuk bertumbuh dan melayani Tuhan, memiliki pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus, Manusia Kedua sebagai Anak Allah, sehingga diharapkan semakin sempurna dalam mengikut Tuhan. Efesus 4:12-15 (TB), "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala."

3 Efrini Simbolon (Bandung)

Efrini Simbolon

Saya sangat terberkati dengan adanya kelas PESTA karena bisa menambah pengetahuan tentang dasar iman kekristenan. Banyak hal menarik yang bisa dipelajari serta menguatkan iman saya karena banyak ayat Alkitab yang disajikan sehingga memotivasi saya untuk lebih tergerak lagi membaca Alkitab. Semoga PESTA terus menjadi sumber berkat bagi peserta lainnya. Tuhan pakai lebih dahsyat. Maju terus dalam Tuhan. :)

Kategori: 
Viewing all 911 articles
Browse latest View live