Quantcast
Channel: PESTA | Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam
Viewing all 911 articles
Browse latest View live

Jangan Sembarang Memukul

$
0
0

"Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul" (1 Korintus 9:26)

Ketika melihat gejala ketidakteraturan berupa kamar dan meja kerja yang berantakan seringkali menjadi "tanda awas" bagi diri saya, karena bisa jadi sedang ada masalah dengan manajemen hidup saya, di mana kesibukan dan rutinitaslah yang sedang mengendalikannya.

Tak jarang dalam pelayanan maupun pekerjaan, kita pun diperhadapkan dengan situasi seperti pekerjaan kita yang tidak ada habisnya, deadline yang menumpuk, waktu terasa berjalan begitu cepat, tumpukan buku yang menunggu untuk dibaca, dan meskipun begitu banyak aktifitas, kita masih saja merasa sedang melakukan sesuatu yang berarti. Waktu yang ada terasa kurang dan seringkali itu memicu perasaan bersalah, bahkan membuat kita tidak menyukai diri dan pekerjaan kita.

Namun jika kita melihat Yesus dalam pelayanan-Nya, tidak pernah sekalipun didapati Yesus mengeluh kekurangan waktu. Mengapa? Gordon MacDonald memberikan sebuah analisa menarik, Yesus mengerti akan misi-Nya di dunia ini dan itu menolong Dia mampu mengukur penggunaan waktu-Nya berdasarkan kepekaan misi-Nya. Yesus menyisihkan sebagian besar waktu-Nya untuk melatih kedua belas murid yang kelak akan melestarikan misi-Nya. Dan kepekaan itu diperoleh dan dipertajam melalui relasi dengan Bapa.

Tanpa pemahaman akan Misi Allah bagi diri kita secara pribadi, hanya akan membuat kita menjadi seperti pelari yang berlari tanpa tujuan atau petinju yang sembarangan memukul, yang berlelah-lelah mengerjakan banyak hal, namun sayangnya, tanpa arah! Hanya di dalam relasi yang intim dengan Bapa, kita dimampukan dan diberikan kepekaan untuk terus menyelaraskan irama kehidupan kita di bawah kehendak Sang Pemilik Hidup. Sebuah keselarasan yang sanggup membawa kuasa dan dampak bagi pelayanan yang kita kerjakan.

“Kita tidak perlu mengerjakan semua hal. Namun kita harus mengerjakan semua hal yang Allah ingin kita kerjakan.”

Diterjemahkan dari
:
Nama situs: Perkantas Jatim
URL: http://www.perkantasjatim.org/index.php?g=articles&id=158
Judul asli artikel:Jangan Sembarangan Memukul
Penulis artikel:Akhung Berithel
Tanggal akses:22 Juni 2018
Kategori: 

Meraih Keberhasilan Bersama Yesus

$
0
0

“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.” (2 Tawarikh 26:4-5)

Uzia diangkat menjadi raja Yehuda pada saat berumur enam belas tahun. Dan ia memerintah selama lima puluh dua tahun lamanya di Yerusalem. Tuhan menyertai dia dan membuat segala usahanya menjadi berhasil. Lima puluh dua tahun bukan merupakan waktu yang sebentar. Pada waktu itu, tidak banyak orang yang bisa menjadi raja dan memerintah cukup lama. Tetapi Uzia melakukannya sejak ia masih muda.

Banyak orang yang merasa bahwa mereka tidak cukup pengalaman dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Mereka merasa tidak mempunyai cukup keahlian, pengetahuan, ketrampilan, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan masih banyak lagi alasan.

Tidak sedikit juga yang menolak tugas-tugas baru yang diberikan kepada mereka, karena merasa tidak percaya diri dalam menjalankan tanggung jawab yang lebih besar.

Uzia menerima tanggung jawab yang besar pada usia yang masih belia. Tetapi dia tidak takut dan gentar dalam menerima dan menjalankan tugas baru tersebut. Dan kita dapat melihat bahwa dia berhasil memerintah dalam waktu yang cukup lama.

Apa yang menjadi kunci keberhasilan Uzia selama menjadi raja?

1. Melakukan apa yang benar di mata Tuhan
“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN” (2 Tawarikh 26:4)
Uzia hanya perlu melakukan hal yang benar di mata Tuhan. Dia tidak melihat umurnya sebagai suatu kekurangan. Tetapi dia tetap fokus melakukan apa yang harus dilakukan, yaitu kebenaran. Dengan demikian, Tuhan senantiasa menyertai setiap langkah hidupnya. Musuh-musuh dapat dikalahkan dengan mudah, bahkan mereka gentar terhadap Uzia.

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8)

Renungkanlah Firman Tuhan setiap hari, maka kita akan tahu apa yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan dan apa yang tidak berkenan di hadapanNya. Lakukanlah apa yang berkenan bagi Tuhan, maka Dia akan menyertai setiap langkah hidup kita.

Dia akan memberi kita hikmat, sehingga kita dapat mengambil keputusan yang tepat di saat-saat yang genting. Dia akan memberikan kita keberanian, sehingga kita dapat melangkah dengan iman untuk meraih keberhasilan. Dan Dia akan memberikan kita keberuntungan, sehingga kita dapat senantiasa berhasil dalam setiap tindakan kita.

2. Mencari Tuhan
“Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah.(2 Tawarikh 26:5)
Uzia senantiasa mencari Tuhan pada masa pemerintahannya, dan dia belajar untuk takut akan Tuhan. Tuhan menjadi fokus hidupnya selama dia memerintah. Dia mengutamakan Tuhan dalam tiap langkahnya. Dia mengerti bahwa dengan mencari Tuhan, maka dia akan menemukan sumber dari segala hikmat yang pernah ada di muka bumi ini.

Uzia mendapatkan hikmat, kebijaksanaan dan pengetahuan yang dia perlukan untuk memerintah sebagai raja. Semuanya itu dia peroleh dengan cara mencari Tuhan.

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.(Amsal 1:7)

“untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda

baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan– untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.(Amsal 1:2-6)

Kita mungkin tidak memiliki cukup pengetahuan, pengalaman dan kepandaian untuk melakukan suatu tanggung jawab yang besar yang ada di depan kita. Tetapi ketika kita rajin mencari wajah Tuhan, maka Tuhan akan memberikan hikmat dari segala hikmat yang membuat kita dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan yang besar.

Tiada yang mustahil bagi Tuhan, Dia akan bekerja di dalam hidup kita, sehingga kita akan sanggup melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar. Jangan takut atas apa yang sedang kita hadapi. Carilah wajah Tuhan, maka Dia akan memberikan keberhasilan bagi tiap langkah hidup kita.

Lakukanlah apa yang benar di mata Tuhan dan carilah Tuhan selama Ia masih berkenan ditemui. Maka kita akan melihat banyak pintu-pintu yang dibukakan bagi jalan kita. Kita akan melihat keberhasilan demi keberhasilan di dalam hidup kita. Apa yang kelihatannya mustahil bagi manusia, Tuhan akan membuat menjadi mungkin di dalam hidup kita. Raihlah keberhasilan bersama dengan Tuhan. Haleluya!

“Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati.(1 Tawarikh 22:13)

Diterjemahkan dari:

Nama situs:Pelita Hidup
URL: http://www.pelitahidup.com/2013/08/06/meraih-keberhasilan-bersama-yesus/#.WyinYmu19iA
Judul asli artikel:Meraih-Keberhasilan-Bersama-Yesus
Penulis artikel:Riva Sinjal
Tanggal akses:22 Juni 2018
Kategori: 

Berita Pesta - Juni 2018

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Pendaftaran Kelas DIK September/Oktober 2018

Pendaftaran Kelas DIK

Kebutuhan gereja masa kini akan sebuah doktrin yang berdasar pada Alkitab dan pengajaran iman Kristen yang jelas sangat mendesak. Kalau tidak segera dilakukan, jemaat awam akan berisiko diombang-ambingkan dengan pengajaran-pengajaran tidak sehat. Untuk tujuan itulah, PESTA menyiapkan modul "Dasar-dasar Iman Kristen (DIK)" supaya jemaat Kristen awam dapat belajar teologi dasar sehingga mereka dapat diperlengkapi dengan pengajaran yang alkitabiah. Isi modul DIK ini mencakup pokok-pokok penting iman Kristen, khususnya tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Pembelajaran modul dalam bentuk kelas diskusi ini akan dilakukan melalui media Facebook Grup sehingga peserta dapat belajar bersama peserta-peserta lain. Bagi Anda (baik yang tinggal di Indonesia maupun di luar negeri) yang tertarik untuk bergabung dalam kelas DIK yang akan dibuka pada bulan September/Oktober 2018 ini, silakan mendaftarkan diri dengan:

Bagi alumni PESTA yang sudah lulus mengikuti kelas diskusi ini, silakan merekomendasikannya ke sahabat-sahabat, keluarga, dan jemaat di gereja yang belum mengikuti. Untuk alumni yang belum lulus, Anda masih bisa mengikutinya lagi. Untuk itu, silakan mengirim email ke (kusuma@in-christ.net).

2. Komunitas Twitter @sabdapesta

Twitter PESTA

Twitter adalah salah satu media sosial yang digunakan oleh jutaan orang di dunia. Sekalipun jumlah kiriman di Twitter dibatasi hanya dengan 280 karakter, Twitter dapat dimanfaatkan untuk menjadi alat pelayanan. PESTA juga memiliki komunitas Twitter di @sabdapesta untuk berbagi kesaksian singkat, berbagi pokok doa, ayat harian, dan informasi pelayanan PESTA. Jika Anda memiliki akun Twitter, mari bergabung dalam komunitas Twitter @sabdapesta. Mari gunakan teknologi untuk berbagi berkat Tuhan dan memuliakan nama-Nya.

3. Langkah-Langkah Mendaftar Kelas Melalui Situs e-Learning PESTA

Situs e-Learning PESTA

Untuk mengikuti kelas daring PESTA, peserta dapat mendaftar dengan berbagai cara, salah satunya melalui situs e-Learning PESTA. Mendaftar melalui langkah ini tidaklah sulit. Peserta masuk ke moodle.pesta.org, kemudian klik kolom "Mendaftar". Ada dua pilihan yang tersedia, yaitu Peserta Lama dan Peserta Baru. Peserta dapat memilih salah satu pilihan yang tertera. Setelah itu, klik pada salah satu pilihan itu dan isi formulir pendaftaran di kolom yang tersedia. Formulir yang telah dikirim akan otomatis masuk kepada akun admin PESTA (Kusuma). Peserta akan mendapat email balasan berupa nama akun dan password agar dapat masuk kelas PESTA di situs e-Learning PESTA. Dengan akun yang telah Anda terima, Anda dapat mengerjakan tugas pradiskusi secara daring dengan lebih mudah. Selamat menjelajah dan mencoba mengerjakan tugas pradiskusi secara mandiri dan lebih fleksibel.

4. Pengerjaan Modul Pengantar Konseling Alkitabiah

Modul PKA

Sejak awal kuartal I tahun 2018, PESTA telah memulai menyusun modul Pengantar Konseling Alkitabiah (PKA). Modul PKA akan membahas tentang pengertian konseling alkitabiah, prinsip-prinsip konseling alkitabiah, syarat konselor alkitabiah, dan langkah-langkah melakukan konseling alkitabiah. Mohon dukungan doa dari Sahabat-sahabat PESTA supaya Tuhan Yesus menolong dan memberi hikmat kepada kami dalam menyelesaikan modul ini. Apabila modul ini sudah selesai, kami menjadwalkan untuk membuka kelas diskusi PKA pada tahun ajaran 2019. To God be The Glory.

Restorasi Hidup dalam Kristus

$
0
0

Seluruh inti dari kehidupan Kristen berpusat pada Kristus. Di dalam Dialah kita mendapatkan keselamatan, kita dilewatkan dari murka Tuhan dan penghukuman-Nya yang kekal, kita dipimpin dalam kebenaran dan diberikan arti hidup, kita dipulihkan dari natur keberdosaan dan dibawa untuk berbagian dalam natur ilahi-Nya, kita dicelikkan dari kebutaan rohani oleh terang-Nya yang membutakan mata kedagingan, kita dituntun pada panggilan untuk hidup dalam dan bagi Kristus dengan meninggalkan panggilan untuk hidup dalam dan bagi diri, kita yang tidak berbuah dan gersang dilimpahi untuk menghasilkan buah yang manis dan menyenangkan penikmatnya, kita diundang dan disambut untuk memasuki perjamuan pesta dalam Eden. Kristuslah yang diperkenan oleh Bapa sehingga kita pun diperkenan oleh-Nya di dalam Kristus. Di luar Kristus tidak ada keselamatan, tidak ada kehidupan. Sungguh besar anugerah yang Tuhan nyatakan bagi kita melalui ketaatan Kristus. Tidakkah kita memandang indah dan kagum akan apa yang Dia kerjakan bagi hidup kita yang celaka ini? Tidakkah kita menginginkan cara hidup yang baru yang dikehendaki-Nya sebab kita bukanlah milik kita lagi, melainkan milik Kristus? Hati seperti ini hanya dimiliki oleh mereka yang mengalami restorasi hidup di dalam Kristus.

Tuhan memberikan kepada kita dalam Alkitab suatu perumpamaan yang mengisahkan restorasi hidup dari seorang anak bungsu yang tersesat bahkan mati oleh karena meninggalkan bapanya dan hidup dalam kebebasannya yang liar. Meskipun kisah ini tidak hanya menceritakan tentang keterhilangan anak bungsu melainkan juga anak sulung, tetapi kita hanya akan menyoroti kisah anak bungsu untuk mempelajari bagaimana seseorang mengalami restorasi dalam hidupnya.

Perumpamaan ini tidak diceritakan tanpa makna. Tuhan menceritakannya bagi kita sehingga kita boleh mengenal Dia, Sang Allah yang Mahakasih, dan memiliki hati seperti Dia yang penuh dengan kasih dan belas kasihan bagi orang-orang berdosa yang belum mengenal Tuhan dan yang terus hidup dalam dosa. Jangan berani mengatakan sudah mengasihi orang lain ketika yang kita kasihi hanyalah orang-orang yang memang berhubungan dengan kita dan baik dengan kita. Kasih yang demikian adalah kasih yang egois dan tidak sulit dijalani karena memang tidak berbeda dengan cinta pada diri sendiri. Kasih yang sejati menuntut penyangkalan diri dan penerimaan terhadap orang-orang yang tidak kita kenal sekalipun dan bahkan yang adalah musuh kita. Dan Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya bagi kita dengan rela mengosongkan diri datang dalam dunia bagi kita. Kita harus memiliki hati seperti ini sebagai orang yang mengalami restorasi hidup dalam Kristus.

Kisah ini diawali dengan permintaan pembagian harta dari anak bungsu kepada bapanya. Si bungsu ingin menuntut hak warisannya dari bapanya. Dia ingin hidup dalam kebebasan dan lepas dari ikatan bapanya. Dia telah dikuasai oleh keinginannya untuk hidup semaunya sendiri. Inilah kecenderungan hati manusia, yaitu ingin menjadi tuan dan tuhan bagi dirinya sendiri. Manusia menuntut kebebasan dan tidak mau tunduk kepada Tuhan. Padahal sang bapalah yang tahu apa yang terbaik bagi anak-anaknya. Tidak ada yang jahat yang dilakukan sang bapa terhadap anak-anaknya. Semua yang baik diberikannya bagi mereka, tetapi si bungsu tidak mengindahkan kebaikan dan relasi yang dia jalani dengan bapanya, malahan dia menginginkan hidup yang terpisah dari bapanya dan dengan demikian dia dapat melakukan apa saja di luar rumah bapanya.

Diambil dari:

Judul buku:Momentum
Judul artikel:Perintah Kasih
Penulis artikel:Pdt. Dr. Stephen Tong
Penerbit:LRII, Surabaya 2007
Halaman :6
Kategori: 

Doa Bapa Kami - Suatu Aplikasi Relasi Perjanjian

$
0
0

Yesus mengajar Berdoa

Sebagai orang Kristen, tentunya kita tidak asing lagi dengan doa. Kita selalu diajarkan untuk berdoa. Entah untuk mengucap syukur, memohon pertolongan, atau kekuatan dalam masa-masa yang sulit dalam hidup kita. Karena itulah, kita berdoa setiap harinya. Begitulah pemikiran kita bahwa orang Kristen pasti harus berdoa. Kalau tidak berdoa, kita akan merasa bersalah atau merasa ada sesuatu yang kurang. Namun, apakah doa itu? Benarkah kita sudah berdoa dengan benar? Atau, sebenarnya kita hanya melakukan sesuatu kegiatan rutin dalam hidup kita, yaitu berbicara beberapa kalimat "rohani", seperti "saya mengucap syukur, Tuhan", dilanjutkan dengan beberapa "ucapan syukur", "permohonan", dan diakhiri dengan "dalam nama Tuhan Yesus, Amin". Itukah yang kita sebut sebagai doa?

Apa itu doa?

Di dalam Alkitab sendiri terdapat banyak sekali contoh orang berdoa kepada Tuhan, baik para nabi dalam Perjanjian Lama maupun para rasul dalam Perjanjian Baru, demikian juga Injil yang banyak mencatat Kristus berdoa, serta mengajarkan kita bagaimana seharusnya berdoa. Begitu banyaknya pencatatan ini menunjukkan bahwa doa itu bukan sesuatu yang sepele atau hanya sekadar suatu kegiatan rutin atau ritual yang harus ada untuk meringankan rasa bersalah atau sebagai pembuka dan penutup dalam hari-hari kita. Doa harus merupakan sesuatu yang esensial dalam hidup kita. Sebab, doa juga menunjukkan kedekatan relasi kita dengan Tuhan sehingga kita menjadi lebih peka lagi terhadap apa yang Tuhan ingin kita doakan. Doa merupakan percakapan hati kita yang paling dalam kepada Tuhan.

Doa juga dapat merupakan suatu permohonan kepada Tuhan. Permohonan untuk setiap anugerah yang kita perlukan dalam keseluruhan hidup kita sebagai ungkapan pengakuan kebergantungan kita kepada-Nya. Doa juga merupakan ucapan syukur kepada Tuhan karena kita sadar betapa besar anugerah yang diberikan-Nya kepada kita. Tentu saja, doa bukan hanya karena kita mencari berkat ataupun perlindungan atau segala yang kita butuhkan. Akan tetapi, kita berdoa karena doa merupakan ekspresi relasi cinta kasih kita kepada-Nya yang merupakan respons kita kepada cinta kasih Tuhan kepada kita. Kita ingin menyenangkan Tuhan yang mengasihi kita dan yang kita kasihi. Melalui doa yang ditujukan kepada Allah Tritunggal, kita menghidupi relasi yang intim tersebut. Oleh karena itu, kesalahan dalam pengenalan akan Allah akan berakibat kepada kehidupan doa kita.

Bagaimana berdoa yang benar?

Doa Bapa Kami

Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya kita berdoa, yang kita kenal sebagai "Doa Bapa Kami", sebuah doa yang menjadi dasar bagi kehidupan kita sebagai orang Kristen. Bagian awal dari Doa Bapa Kami menunjukkan dengan jelas status istimewa kita sebagai orang Kristen, kita diperbolehkan menggunakan istilah yang begitu intim, menunjukkan kedekatan relasi kita dengan Tuhan, dan melalui istilah Bapa Kami, kita juga diingatkan untuk berbagi hak istimewa ini dengan sesama umat pilihan Tuhan. Akan tetapi, kedekatan relasi kita dengan Tuhan tidak membuat kita tidak punya batasan dengan Tuhan karena dikatakan bahwa Dia ada "di surga". Dia adalah sang Pencipta yang Mahabesar yang berada di surga. Hal ini sekaligus mengingatkan kepada kita yang adalah ciptaan yang berada di bumi. Dialah Allah yang "Nama-Nya harus dikuduskan" di dalam dan melalui seluruh hidup kita. Inilah pengakuan relasi yang benar sebagai ciptaan yang berdosa di hadapan sang Pencipta yang Kudus, yang "kehendak-Nya yang absolut harus terjadi di seluruh keberadaan, baik di bumi maupun di surga". Dengan demikian, kita mengharapkan, kita mengakui, kita berfokus kepada "kedatangan kerajaan-Nya". Inilah doa, di mana pengakuan relasi perjanjian dalam Kristus dinyatakan, diikrarkan, dan digenapi. Kehidupan orang Kristen harus merupakan kehidupan yang berdoa, artinya kehidupan yang memperjuangkan relasi perjanjian ini tergenapi, kehendak Tuhan yang jadi, kerajaan-Nya yang hadir nyata, bukan kerajaanku dan kehendakku.

Relasi perjanjian – di mana Allahlah Tuhan kita dan kitalah umat-Nya – bukan hanya berbicara dalam relasi vertikal dan mengabaikan horizontal. Berdoa untuk kebutuhan yang memang diperlukan dalam hidup ini bukan sesuatu hal yang salah. Permohonan ini menunjukkan kebergantungan kita kepada-Nya sampai kepada hal keseharian kita yang sepele adanya. Kebergantungan ini harus menyatakan relasi perjanjian yang dinyatakan di bagian sebelumnya. Fokus kita adalah kemuliaan Tuhan, Kerajaan Tuhan yang di mana kebutuhan kita hanya untuk menjalankan kehendak-Nya sampai tergenapi (bandingkan Matius 6:33 yang juga diajarkan Tuhan Yesus kepada kita). Pemeliharaan Tuhan untuk kehidupan umat-Nya adalah untuk memuliakan nama-Nya dan mencari kehendak-Nya. Dengan fokus kepada penggenapan kehendak-Nya, maka kita akan meminta "... pada hari ini makanan kami yang secukupnya". Setiap harinya, kita bersandar pada pemeliharaan Tuhan yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan dan tidak lebih. Hidup tidak berfokus kepada keserakahan hidup dan selalu menginginkan suatu jaminan akan kenyamanan hidup, seakan jaminan pemeliharaan Tuhan tidak cukup untuk membuat kita merasa aman. Kita diajar untuk percaya bahwa pemeliharaan Tuhan cukup dan kebergantungan kepada-Nya adalah sauh yang aman, serta semuanya itu hanyalah berkat Tuhan bagi kita untuk menggenapkan kehendak-Nya. Inilah hal yang sangat indah, melalui kebergantungan kita kepada Tuhan setiap harinya, kita mempunyai relasi yang dekat dengan Tuhan sang Pemelihara kita.

Sebagai anak-anak Allah yang sudah menerima anugerah relasi perjanjian dalam Kristus, kita juga diajar untuk menghidupinya melalui "pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita". Kita bukan saja diberikan anugerah menerima pengampunan, melainkan juga diberikan ruang untuk mengenal kekurangan dan kelemahan orang di sekitar kita. Pengenalan ini akan membuat kita sadar akan setiap kesalahan kita yang telah diampuni Tuhan. Pengampunan ini memberikan kita tempat untuk bertumbuh dan semakin mengenal diri dengan lebih baik serta semakin mau tunduk di bawah firman Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai konsekuensi logisnya adalah pengampunan bagi sesama kita harus nyata dalam hidup kita. Sebab, saat kita memahami betapa beratnya dosa kita yang telah mendapat pengampunan karena kasih Tuhan, saat itulah seharusnya kita dapat mengampuni kesalahan kecil (dibandingkan dengan dosa kita kepada Tuhan) sesama kita. Di sinilah, sekali lagi pengakuan akan relasi perjanjian terjadi, mengaku kita adalah orang yang tidak layak mendapat anugerah, tetapi sudah dilayakkan dan mendapatkan anugerah dari Allah yang Mahakasih. Dialah yang terlebih dahulu mengasihi kita, Dialah yang terlebih dahulu mengampuni kita, sehingga pengampunan dapat kita berikan kepada sesama kita.

Orang Kristen sebagai penerima relasi perjanjian tidaklah kebal untuk "masuk dalam pencobaan" sehingga kita tetap perlu memohon pertolongan Tuhan untuk "melepaskan kita dari pada yang jahat". Dengan demikian, kita belajar hidup dengan kerendahan hati, memohon perlindungan dari Tuhan, sehingga memberikan kita kekuatan dan kemenangan dalam menghadapi setiap pencobaan yang datang dalam hidup kita. Melalui kemenangan ini, nama Tuhan dikuduskan, Kerajaan Tuhan dinyatakan, relasi perjanjian disaksikan penuh pengharapan di dalam dunia yang berdosa ini.

Melalui Doa Bapa Kami ini, kita dapat melihat bagaimana seharusnya doa yang benar. Hanya berfokus kepada Tuhan dan tidak berbelit-belit. Doa bukanlah rangkaian kata-kata yang panjang dan indah. Kadang, kita berpikir dengan semakin panjang dan indah kita berdoa, semakin benar doa kita sehingga pasti diterima oleh Tuhan. Padahal, itu tidaklah diajarkan oleh Tuhan Yesus. Yesus mengajarkan kepada kita doa yang begitu sederhana, tetapi mempunyai kedalaman yang membuat kita harus terus belajar hidup hanya untuk Tuhan. Suatu doa yang sangat indah dan mengandung makna yang begitu berlimpah untuk hidup kita. Mari sekali lagi kita merefleksikan bagaimana kehidupan doa kita. Apakah kita sudah terjebak dengan doa yang hanya berisi kata-kata indah dan kehilangan makna doa yang sesungguhnya? Sudahkah kita berdoa dengan benar sesuai dengan kehendak-Nya seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus? Kiranya Tuhan menolong kita semua. Amin.

Audio Doa Bapa Kami - Suatu Aplikasi Relasi Perjanjian

Diambil dari:
Nama situs:Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia -- Pillar
Alamat situs:http://www.buletinpillar.org/artikel/doa-bapa-kami-suatu-aplikasi-relasi-perjanjian#hal-1
Judul asli artikel:Doa Bapa Kami - Suatu Aplikasi Relasi Perjanjian
Penulis artikel:Padmaroshantika Diah Rustiarini
Tanggal akses:25 Januari 2017
Kategori: 

Berita Pesta - Juli 2018

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Pengumuman Kelas Kelulusan Orang Tua Kristen (OTK) Periode Mei/Juni 2018

Gambar: Pengumuman Kelulusan OTK

Pada bulan Juni, PESTA sudah menyelesaikan kelas diskusi Orang Tua Kristen (OTK). Kami bersyukur kepada Tuhan karena sepanjang diskusi, peserta OTK sangat antusias untuk belajar dan haus untuk semakin diperlengkapi. Dari lima belas peserta OTK, sayang sekali hanya sepuluh peserta yang dinyatakan lulus. Lima peserta dinyatakan tidak lulus karena kesibukan pelayanan sehingga tidak bisa mengikuti diskusi dengan baik. Selamat untuk para peserta yang telah lulus dari kelas Orang Tua Kristen (OTK). Bagi peserta yang masih belum tuntas mengikuti kelas ini, kami berharap dapat kembali bertemu dan belajar bersama pada kesempatan berikutnya.

Pokok doa: Doakan agar Tuhan Yesus menolong setiap peserta yang telah lulus untuk dapat mengimplementasikan pelajaran yang sudah didapat untuk pelayanan mereka. Kiranya setiap peserta dapat semakin bertumbuh dalam pengajaran yang alkitabiah.

2. Penyelesaian Sertifikat PESTA

Gambar: Sertifikat PESTA

Beberapa waktu yang lalu, staf Admin PESTA telah menyelesaikan pembuatan sertifikat PESTA untuk periode tahun 2017. Mungkin ada yang bertanya, mengapa sertifikat tertunda begitu lama? Kendala yang paling utama adalah infrastruktur dan sumber daya manusia. Namun, puji Tuhan, akhirnya semua sertifikat dapat diselesaikan dan sudah dikirim ke peserta yang berhak menerima sertifikat. Jika ada peserta yang merasa belum menerima sertifikat, silakan segera menghubungi kusuma@in-christ.net

3. Tim PESTA Mengikuti Raker Tengah Tahun YLSA

Gambar: Raker Mini

Pada awal Juli 2018, YLSA mengadakan Rapat Kerja (Raker) yang diikuti oleh semua staf YLSA. Melalui raker ini masing-masing tim, termasuk tim PESTA, melaporkan semua tugas yang sudah dikerjakan sepanjang Semester I 2018, dan juga mempresentasikan rencana kerja Semester II 2018. Kami bersyukur karena melalui raker ini, tim PESTA dapat mengevaluasi pelayanan yang telah dilakukan dan mendapat masukan-masukan dari semua tim lain sehingga pelayanan PESTA dapat semakin baik di pelayanan semester II nanti. Ini sungguh menjadi dorongan dan semangat bagi staf PESTA agar lebih sungguh-sungguh menjalankan visi dan misi yang telah Tuhan berikan.

4. Staf PESTA Mengikuti Program Intensif di Solo

Gambar: Progsif

Pada 28 Juni 2018, staf PESTA berkesempatan mengikuti training eksternal Program Intensif (Progsif) yang disampaikan oleh Pdt. Jimmy Pardede. Progsif berjudul "Roh Kudus, Malaikat & Roh Jahat" diikuti oleh Ibu Yulia dan Lena di Solo. Doakan agar melalui progsif ini, staf PESTA terus didorong untuk belajar dan menjalankan dasar-dasar kebenaran iman Kristen untuk semakin mampu menggembalakan domba-domba yang Tuhan percayakan melalui pelayanan PESTA.

Dalam Progsif "Roh Kudus, Malaikat & Roh Jahat", pembicara membahas mengenai keterlibatan tiga Pribadi Tritunggal, Allah Bapa, Allah Anak (Firman), dan Allah Roh Kudus, dalam penciptaan. Namun, Roh Allah tidak berhenti bekerja ketika penciptaan usai, melainkan tetap dan terus bekerja hingga sekarang dan sampai masa yang akan datang. Pendeta Jimmy mengatakan bahwa kita harus mengalami kuasa Roh Allah yang mengubah hidup kita dari dalam.

5. Staf Baru PESTA: Romauli Br Marpaung

Gambar: Roma

Kami mengucap syukur kepada Tuhan yang telah mengirimkan staf baru untuk melayani divisi PESTA, yaitu Romauli Br Marpaung. Romauli sudah melewati masa percobaan pada April 2018 dan dinyatakan menjadi staf tetap YLSA pada Juni 2018. Kami mengucapkan selamat datang kepada Romauli. Kiranya kebersamaan melayani Tuhan di YLSA akan membuahkan hasil yang berkenan kepada Tuhan.

Diciptakan untuk Sebuah Misi

$
0
0

Gambar: Misi

Anda diciptakan untuk sebuah misi. Allah sedang bekerja di dunia dan Dia ingin Anda bergabung dengan-Nya. Tugas ini disebut misi Anda. Allah ingin Anda memiliki pelayanan dalam tubuh Kristus dan juga misi di dunia. Pelayanan Anda merupakan pelayanan kepada orang-orang percaya, dan misi Anda merupakan pelayanan Anda kepada orang-orang yang belum percaya.

Kata "misi" berasal dari kata Latin yaitu 'mengutus'. Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Yesus Kristus. Yesus berkata, "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Misi yang Yesus jalankan ketika ada di dunia, sekarang menjadi misi kita karena kita merupakan Tubuh Kristus. Apa yang Dia lakukan dengan tubuh fisiknya harus kita lanjutkan sebagai tubuh rohani-Nya, yaitu gereja. Apakah misi itu? Menuntun orang-orang kepada Allah. Alkitab berkata, "Melalui Kristus, Allah membuat kita berbalik kembali kepada Dia, lalu menugaskan kita supaya orang-orang lain dimungkinkan berbalik juga kepada Allah. Saat kita menjadi milik-Nya, Allah memakai kita untuk menjangkau orang lain. Dia menyelamatkan kita dan selanjutnya mengutus kita. Alkitab mengatakan, "Jadi kamu ini adalah utusan-utusan Kristus." Kita adalah pembawa berita tentang kasih dan tujuan Allah bagi dunia.

PENTINGNYA MISI ANDA

Memenuhi misi kehidupan Anda di dunia merupakan bagian penting dari hidup untuk kemuliaan Allah. Alkitab memberikan beberapa alasan mengapa misi Anda begitu penting.

1. Misi Anda merupakan kelanjutan dari misi Yesus di dunia.

Sebagai para pengikut-Nya, kita harus melanjutkan apa yang telah dimulai oleh Yesus. Yesus memanggil kita bukan hanya datang kepada Dia, tetapi juga pergi bagi Dia. Dalam Amanat Agung, Yesus berkata, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak Roh Kudus, dan ajarkanlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu." Amanat ini diberikan kepada semua pengikut Yesus, bukan kepada para pendeta dan misionaris saja. Inilah misi Anda yang diberikan oleh Yesus dan ini bukanlah pilihan. Jika Anda merupakan anggota keluarga Allah, misi Anda merupakan kewajiban. Mengabaikannya berarti ketidaktaatan.

Anda mungkin tidak sadar bahwa Allah menganggap Anda bertanggung jawab atas orang-orang yang belum percaya yang hidup di sekitar Anda. Alkitab berkata, "Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Kamu pasti dihukum mati! Dan, kamu tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungjawaban dari padamu."

2. Misi Anda merupakan hak istimewa yang mengagumkan.

Paulus berkata, "Allah telah memberikan kehormatan kepada kami untuk mengajak semua orang supaya menerima anugerah-Nya dan diperdamaikan dengan Dia." Misi Anda memiliki dua hak istimewa besar: bekerja bersama Allah dan mewakili Dia. Kita menjadi rekan Allah dan membangun kerajaan-Nya. Paulus menyebut kita "teman-teman sekerja" dan berkata, "kami bekerja bersama-sama dengan Allah."

Yesus telah menjamin keselamatan kita, memasukkan kita dalam keluarga-Nya, memberi kita Roh-Nya, dan selanjutnya menjadikan kita alat-Nya di dunia. Hak istimewa yang luar biasa! Alkitab mengatakan, "Jadi, kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."

Memberi tahu orang lain bagaimana mereka bisa memiliki hidup kekal merupakan hal yang terbesar yang dapat Anda kerjakan bagi mereka. Misalnya, jika teman Anda menderita kanker atau AIDS dan Anda tahu obatnya, merupakan suatu kejahatan kalau Anda menahan informasi yang bisa menyelamatkan nyawa itu. Yang lebih buruk lagi ialah merahasiakan jalan menuju pengampunan, tujuan, damai sejahtera, dan kehidupan kekal. Kita memiliki kabar besar di dunia, dan menyebarkan kabar itu merupakan kebaikan terbesar yang bisa Anda tunjukkan kepada semua orang.

Salah satu masalah yang dimiliki oleh orang-orang yang sudah lama menjadi Kristen ialah bahwa mereka lupa betapa sia-sia rasanya hidup tanpa Kristus. Kita harus ingat bahwa tidak peduli seberapa puas dan berhasil tampaknya manusia, tanpa Kristus mereka benar-benar terhilang tanpa harapan dan menuju perpisahan abadi dengan Allah. Alkitab mengatakan, "Hanya melalui Yesus, orang diselamatkan."

3. Misi Anda memiliki makna kekal.

Misi tersebut akan memengaruhi masa depan abadi orang lain. Itu lebih penting ketimbang pekerjaan, keberhasilan atau tujuan apa pun yang akan Anda raih selama kehidupan Anda di bumi ini. Hasil dari misi Anda akan berlangsung selamanya; sementara hasil dari pekerjaan Anda tidaklah kekal. Tidak ada apa pun yang Anda kerjakan yang akan bernilai sebanyak menolong orang memiliki hubungan kekal dengan Allah. Karena itulah, kita harus bersungguh-sungguh dengan misi kita. Yesus bersabda, "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang, akan datang malam di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja." Jam detik terus menuju saat dimulainya misi kehidupan kita, jadi janganlah tunda sampai hari berikutnya. Mulailah misi Anda untuk menjangkau orang lain sekarang! Kita akan memiliki seluruh masa kekekalan untuk dirayakan bersama orang-orang yang telah kita bawa kepada Yesus, tetapi kita hanya memiliki waktu seumur hidup untuk menjangkau mereka.

Ini tidak berarti bahwa Anda harus menghentikan pekerjaan Anda untuk menjadi seorang penginjil purnawaktu. Allah ingin Anda membagikan Kabar Baik di mana Anda berada. Baik Anda sebagai seorang pelajar, ibu, guru TK, manager atau apa pun yang Anda kerjakan, sebaiknya Anda terus-menerus mencari orang-orang yang Allah tempatkan di jalur Anda dengan siapa Anda bisa membagikan injil.

4. Misi Anda memberi makna bagi kehidupan Anda.

Gambar: Membagikan Injil

William James berkata, "Pemanfaatan terbaik dari kehidupan ialah menggunakan untuk sesuatu yang berlangsung lebih lama daripada kehidupan itu sendiri." Yang sebenarnya adalah hanya Kerajaan Allah yang akan berlangsung selamanya. Pada akhirnya, segala sesuatu lainnya akan binasa. Karena itulah, kita harus menjalani kehidupan yang memiliki tujuan, yaitu kehidupan yang diserahkan untuk penyembahan, persekutuan, pertumbuhan rohani, pelayanan, dan pelaksanaan misi kita di dunia. Hasil dari kegiatan-kegiatan ini akan bertahan selamanya.

Jika Anda gagal memenuhi misi pemberian Allah di dunia ini, Anda tentu menyia-nyiakan kehidupan yang Allah berikan kepada Anda. Paulus berkata, "Hidupku sama sekali tidak berharga kecuali jika aku memakainya untuk mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan Tuhan Yesus kepadaku, yaitu pekerjaan untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang lain tentang kebaikan dan kasih Allah yang ajaib."

Ada orang-orang di planet ini yang hanya Anda yang bisa menjangkaunya karena tempat Anda tinggal dan karena untuknya Allah telah menciptakan Anda. Walaupun hanya satu orang yang akan masuk surga karena Anda, kehidupan Anda tentu membuat perbedaan bagi kekekalan. Mulailah melihat ladang misi pribadi Anda dan berdoalah, "Tuhan, siapakah yang telah Engkau tempatkan dalam kehidupanku agar kepadanya aku bercerita tentang Yesus?"

HARGA YANG HARUS DIBAYAR UNTUK MELAKSANAKAN MISI ANDA

Untuk melaksanakan misi, Anda akan harus meninggalkan jadwal Anda dan menerima jadwal Allah bagi kehidupan Anda. Anda tidak bisa hanya "menambahkannya" pada hal lain yang ingin Anda kerjakan dengan kehidupan Anda. Anda harus berkata, seperti Yesus, "Ya Bapa-Ku ... bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Anda menyerahkan hak-hak, harapan-harapan, impian-impian, rencana-rencana, dan ambisi-ambisi Anda kepada-Nya. Anda berhenti memanjatkan doa-doa yang mementingkan diri sendiri seperti "Tuhan berkatilah apa yang hendak aku lakukan." Sebaliknya, Anda berdoa, "Tuhan, bantulah aku untuk mengerjakan apa yang sedang Engkau berkati," yang artinya Anda memberikan Allah sebuah kertas kosong dengan nama dan tanda tangan Anda di bagian bawah dan meminta Allah untuk mengisinya secara terinci. Alkitab berkata, "Serahkanlah diri Saudara sebulat-bulatnya kepada Allah ... supaya dijadikan alat dalam tangan Allah bagi maksud-maksud-Nya yang baik."

Jika Anda mau melaksanakan misi Anda dalam kehidupan, tidak peduli berapa pun harganya, Anda akan mengalami berkat Allah dengan cara-cara yang hanya pernah dialami oleh sedikit orang. Hampir tidak ada apa pun yang tidak akan Allah lakukan bagi orang-orang yang menyerahkan diri untuk melayani Kerajaan Allah. Yesus telah berjanji, "Allah akan memberi kamu segala sesuatu yang kamu perlukan hari lepas hari, jika kamu hidup untuk-Nya dan menjadikan Kerajaan Allah urusan utamamu."

Audio Diciptakan untuk Sebuah Misi

Sumber:
Judul buku:The Purpose Driven Life
Penulis:Rick Warren
Penerbit:Gandum Mas, Surabaya 2008
Halaman:309 -- 315
Kategori: 

DITINGGALKAN DI KARNATAKA, DIBESARKAN DI KERALA, PRIA INDIA INI SEKARANG MENJADI ANGGOTA PARLEMEN SWISS

$
0
0

Niklaus Samuel Gugger lahir di rumah sakit CSI Lombard di kota Udupi, propinsi Karnataka, India, ditinggalkan oleh ibu kandungnya yang bernama Anasuiya. Dalam umur seminggu, pasangan Swiss (Fritz dan Elizabeth) mengadopsi dia. Mereka membawa Niklaus yang berumur 15 hari ke Kerala. Setelah empat tahun, orang tua angkatnya membawanya ke Swiss. Sekarang, 48 tahun setelah ditinggalkan, Niklaus adalah orang India pertama yang dipilih menjadi anggota parlemen Swiss.

PERJALANAN HIDUPNYA

Niklaus-Samuel Gugger yang dikenal sebagai Nik Gugger berjuang menghadapi segala rintangan, yang akhirnya menjadi orang India pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Swiss. Dalam wawancara dengan IANS, Niklaus berkata: “Ibu saya, Anasuiya, tepat setelah kelahiran saya menyerahkan saya kepada Dr. ED Pflugfelder, yang sekarang sudah meninggal, meminta untuk memberikan saya kepada pasangan yang dapat merawat saya dengan lebih baik dan membantu saya membuat karier yang baik.”

Orangtua angkat Niklaus membawanya ke Thalassery di kota Kerala tempat mereka bekerja untuk proyek pengembangan Gereja Protestan Swiss. Ketika dia berumur empat tahun, orang tuanya pindah ke Swiss. Ayah angkatnya, Fritz, bekerja di Yayasan Uetendorfberg bekerja sama dengan para penderita tuli dan bisu, dan kemudian orang tuanya mengambil alih manajemen rumah jompo. Jadi, Niklaus belajar untuk melayani masyarakat sejak kecil.

Karena Fritz dan Elizabeth bukan pasangan kaya, Niklaus harus melakukan berbagai pekerjaan seperti menjadi sopir dan bekerja sebagai tukang kebun. “Saya harus melakukan semua pekerjaan ini karena orang tua saya tidak mampu untuk menanggung biaya studi saya. Mereka memberi saya makanan dan pakaian. Mereka mendidik saya dalam banyak hal yang lain,” kata Niklaus kepada IANS.

Dia lulus sekolah sebagai ahli mekanik, kemudian magang di dinas sosial di Columbia yang membawanya ke masuk ke dalam pengalaman di pekerjaan sosial. Pada 2002, Nik terpilih sebagai anggota dewan kota dari kota Winterthur di timur laut Zurich dekat perbatasan Jerman. “Dan kemudian, pada bulan November 2017, saya terpilih sebagai anggota parlemen Swiss pada dari Partai Rakyat Evangelis, sebuah partai minoritas. Saya adalah orang India pertama yang terpilih sebagai anggota parlemen di parlemen Swiss,” tambahnya.

Nik juga bekerja dengan Gundert Foundation di Thalassery yang memberikan pendidikan modern kepada anak-anak dari semua kasta. Dia adalah pendiri firma konsultan 'Herzkraftwerk AG' di Winterthur yang memberikan pelatihan untuk para pengambil keputusan bisnis dan organisasi nirlaba lainnya.

Sayangnya, Niklaus tak pernah bisa melacak keberadaan ibu kandungnya, Anasuia, sehingga satu-satunya jalan untuk mengenang sang ibu adalah memberikan nama Anasuia untuk putrinya. "Saya berterima kasih kepada ibu atas kesuksesan saya sekarang ini," kata Nik. (sumber terjemahan : https://thelogicalindian.com/get-inspired/niklaus-gugger-first-indian-swiss-parliamentarian/)

---

(Mazmur 27:10) - "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku"

(Efesus 1:4) - "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya"

(Ulangan 5:16) - "Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu"

* * * * *


Doa untuk Pelayanan PESTA

$
0
0

Oleh: Ayub (Staf PESTA tahun 2014-2017)

Halo Sobat PESTA, saya berdoa bagi setiap alumni PESTA, baik yang sudah saya kenal dengan baik maupun bagi kawan-kawan baru yang belum saya kenal, dan juga bagi pelayan PESTA, kiranya Tuhan membawa Anda sekalian dalam keadaan yang baik dan senantiasa dalam perlindungan-Nya.

Lama juga nih, tidak menorehkan tulisan untuk dibagikan. Maklum saja karena saya sedang "mencangkul di ladang-Nya". Melelahkan dan sering membawa ratap. Akan tetapi, begitulah proses yang diberikan Tuhan bagi pekerja-pekerja-Nya, termasuk Saudara ... he he he.

Sebagai alumni PESTA, saya bersyukur jika Tuhan terus memberkati pelayanan PESTA hingga detik Saudara membaca tulisan sederhana ini. Hari demi hari, hingga tahun demi tahun, ladang PESTA terus mengalami perkembangan. Saya tahu ada banyak rintangan yang menghalangi, tetapi saya juga tahu jika Tuhan memberkati pelayanan PESTA hingga hari ini.

Di tengah zaman yang menurut pandangan subjektif saya semakin mengalami kemunduran ini, masih ada peluang yang Tuhan berikan supaya banyak orang masih boleh mendengar Kabar Baik dan belajar mengenal Sang Tuhan Hidup melalui telaah teks yang ada di dalam Alkitab. Pelayanan PESTA menjadi jembatan kecil di tengah bangsa-bangsa, terutama setiap suku di NKRI secara umum, dan juga terkhusus bagi setiap orang Kristen awam di berbagai gereja di wilayah Indonesia untuk belajar firman Tuhan melalui kelas virtual dengan diskusi yang menarik.

PESTA sudah melayani Indonesia selama sekian tahun. Saya selalu mengingat ayat yang selalu berusaha mendesak langkah kaki saya ke mana pun saya pergi untuk membawa sesuatu yang berharga bagi orang-orang yang terhilang, dan tentunya juga merupakan bagian dari visi yang diberikan Tuhan bagi PESTA, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid Kristus dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Sang Putra, dan Roh Kudus ..." (Matius 28:19).

Selamat Hari Jadi PESTA, kiranya Tuhan memberi berkat melimpah-limpah, tetap berjalan pada Visi Tuhan bagi jiwa-jiwa yang haus akan pengenalan akan Tuhan. Bagi yang melayani, "Biarlah rohmu semakin menyala dan layanilah Tuhan". Solus Christos, Soli Deo Gloria.

Kebenaran Sang Raja Segala Raja

$
0
0

Kaum intelektual baik dia Kristen maupun non-Kristen mempunyai pertanyaan yang sering kali mendapat jawaban yang tidak memuaskan. Pertanyaan itu adalah: “Apakah Alkitab itu benar dan satu-satunya kitab suci yang memberitakan Allah yang sejati dan satu-satunya?

Ada jawaban yang mengandalkan keunikan Alkitab mengenai latar belakang sejarah, keberagaman penulis, keindahan literatur, dan lain sebagainya untuk menjelaskan kebenaran dari Alkitab. Namun hal-hal tersebut selalu saja dapat dibantah oleh kritikus. Banyak yang keberatan karena Alkitab ditulis oleh manusia-manusia biasa yang juga berdosa dan tidak lepas dari kesalahan. Mana mungkin orang yang berdosa dapat menuliskan kitab suci yang tanpa cacat?

Kalau kita mau jujur, sebetulnya banyak dari kita juga tidak memiliki jawaban yang memuaskan diri kita sendiri, apalagi dapat memuaskan orang lain yang belum percaya. Fakta ini menimbulkan respons yang berbeda-beda dalam kekristenan. Ada yang percaya secara membabi buta dan tidak mau tahu bagaimana menjelaskannya kepada orang lain karena pada dasarnya dirinya tidak suka membaca Alkitab dan tidak suka memberitakan Injil. Ada juga orang-orang yang tidak mau ambil pusing dengan kebenaran Alkitab. Hal ini dikarenakan dirinya sendiri walaupun Kristen tetapi tidak suka kepada apa yang Alkitab ajarkan, bahkan melawannya. Setiap orang memiliki respons yang berbeda-beda ketika berhadapan dengan Allah dan firman-Nya.

Kita semua memiliki keyakinan akan principia, dalam bahasa Grika, arche, yaitu "first point from which a thing either is or comes to be or is known", yaitu suatu yang “ada” dan “cara mengetahui yang ada itu”. Kita semua memiliki yang “ada” di dalam hati kita, namun hal tersebut masih samar-samar dan tidak jelas. Jika itu berlawanan dengan Allah, berarti yang “ada” itu adalah pribadi kita sendiri atau suka-suka kita sendiri. Dan “cara mengetahuinya” pun adalah cara pikir kita yang begitu random dan suka-suka bagaimana mengklaim suatu hal itu benar atau salah. Itulah pikiran manusia yang mau otonom, terlepas dari segala otoritas. Bagaimana canggih dan logis suatu pikiran manusia, sebenarnya dia sendiri tidak bisa menjamin pikirannya itu benar atau salah. Namun di dalam keadaan yang tidak punya jaminan dan kepastian pun dia tetap bertahan pada di posisi demikian, dengan demikian ini disebut pemutlakkan diri sendiri. Kita telah menempatkan posisi pikiran di mana walaupun belum bisa memastikan benar, kita yakin suatu hari akan bertemu dengan kebenaran dan kita bisa menjamin bahwa kita ini adalah benar. Inilah kesombongan yang tidak terlihat yang dimiliki semua orang.

Namun berbeda ketika kita kembali kepada arche yang benar yaitu Allah dan firman-Nya. Allah dan firman-Nya tidak memerlukan kualifikasi apapun dari metode manusia yang begitu bervariasi. Ini karena dua sebab, pertama, Allah sendiri adalah sang “juri” yang berhak mengeliminasi segala peserta yang mencoba menafsir dan menebak akan siapakah diri Allah dan apa itu firman-Nya. Kedua, manusia yang mencoba menjadi “juri” tidak mungkin menjadi juri yang baik karena alat pengujinya sendiri diragukan oleh dirinya dan memang tidak cukup, bahkan sangat kekurangan bahan ataupun modal. Sehingga satu-satunya jalan untuk bertemu dan terjamin kita berada di posisi yang benar adalah ketidakpercayaan pada diri sendiri yang berdosa ini dan menempatkan sang “ada” kita kepada Allah yaitu satu-satunya arche, sang ADA itu.

Di dalam reformed scholastic, para scholars membagi dua pengetahuan mengenai arche ini, yaitu archetypal knowledge dan echtypal knowledge. Pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh ciptaan disebut dengan archetypal knowledge. Pengetahuan akan yang benar yang didasarkan oleh archetypal knowledge ini disebut echtypal knowledge. Echtypal knowledge ini pun dimiliki oleh Allah sendiri, dan itu sudah diwahyukan kepada manusia ciptaan, sehingga manusia bisa memiliki echtypal knowledge. Walaupun echtypal knowledge ini terbatas, ini didasarkan oleh archetypal knowledge. Di sini jelas bahwa pengetahuan yang benar akan Allah sama sekali bukan berasal dari manusia. Maka pertanyaan mengenai Allah dan Alkitab tidak mungkin terselesaikan ketika kita menggunakan cara pembuktian ala dunia ini. Ingat sekali lagi bahwa dunia ini hanya memberikan kepastian akan hal-hal yang tidak pasti. Dunia ini memberikan keyakinan sementara yang di belakangnya justru adalah keraguan.

Diambil dari:
Nama situs :Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia -- Pillar
Alamat situs :http://www.buletinpillar.org/artikel/kebenaran-sang-raja-segala-raja
Judul asli artikel:Kebenaran Sang Raja Segala Raja
Penulis artikel:Chias Wuysang
Tanggal akses/td> :22 Juli 2018

Kebenaran Sang Raja Segala Raja

$
0
0

Kaum intelektual baik dia Kristen maupun non-Kristen mempunyai pertanyaan yang sering kali mendapat jawaban yang tidak memuaskan. Pertanyaan itu adalah: "Apakah Alkitab itu benar dan satu-satunya kitab suci yang memberitakan Allah yang sejati dan satu-satunya?"

Ada jawaban yang mengandalkan keunikan Alkitab mengenai latar belakang sejarah, keberagaman penulis, keindahan literatur, dan lain sebagainya untuk menjelaskan kebenaran dari Alkitab. Namun hal-hal tersebut selalu saja dapat dibantah oleh kritikus. Banyak yang keberatan karena Alkitab ditulis oleh manusia-manusia biasa yang juga berdosa dan tidak lepas dari kesalahan. Mana mungkin orang yang berdosa dapat menuliskan kitab suci yang tanpa cacat?

Kalau kita mau jujur, sebetulnya banyak dari kita juga tidak memiliki jawaban yang memuaskan diri kita sendiri, apalagi dapat memuaskan orang lain yang belum percaya. Fakta ini menimbulkan respons yang berbeda-beda dalam kekristenan. Ada yang percaya secara membabi buta dan tidak mau tahu bagaimana menjelaskannya kepada orang lain karena pada dasarnya dirinya tidak suka membaca Alkitab dan tidak suka memberitakan Injil. Ada juga orang-orang yang tidak mau ambil pusing dengan kebenaran Alkitab. Hal ini dikarenakan dirinya sendiri walaupun Kristen tetapi tidak suka kepada apa yang Alkitab ajarkan, bahkan melawannya. Setiap orang memiliki respons yang berbeda-beda ketika berhadapan dengan Allah dan firman-Nya.

Kita semua memiliki keyakinan akan principia, dalam bahasa Grika, arche, yaitu first point from which a thing either is or comes to be or is known, yaitu suatu yang "ada" dan "cara mengetahui yang ada itu". Kita semua memiliki yang "ada" di dalam hati kita, namun hal tersebut masih samar-samar dan tidak jelas. Jika itu berlawanan dengan Allah, berarti yang "ada" itu adalah pribadi kita sendiri atau suka-suka kita sendiri. Dan "cara mengetahuinya" pun adalah cara pikir kita yang begitu random dan suka-suka bagaimana mengklaim suatu hal itu benar atau salah. Itulah pikiran manusia yang mau otonom, terlepas dari segala otoritas. Bagaimana canggih dan logis suatu pikiran manusia, sebenarnya dia sendiri tidak bisa menjamin pikirannya itu benar atau salah. Namun, di dalam keadaan yang tidak punya jaminan dan kepastian pun dia tetap bertahan pada di posisi demikian, dengan demikian ini disebut pemutlakkan diri sendiri. Kita telah menempatkan posisi pikiran di mana walaupun belum bisa memastikan benar, kita yakin suatu hari akan bertemu dengan kebenaran dan kita bisa menjamin bahwa kita ini adalah benar. Inilah kesombongan yang tidak terlihat yang dimiliki semua orang.

Namun berbeda ketika kita kembali kepada arche yang benar yaitu Allah dan firman-Nya. Allah dan firman-Nya tidak memerlukan kualifikasi apapun dari metode manusia yang begitu bervariasi. Ini karena dua sebab, pertama, Allah sendiri adalah sang "juri" yang berhak mengeliminasi segala peserta yang mencoba menafsir dan menebak akan siapakah diri Allah dan apa itu firman-Nya. Kedua, manusia yang mencoba menjadi "juri" tidak mungkin menjadi juri yang baik karena alat pengujinya sendiri diragukan oleh dirinya dan memang tidak cukup, bahkan sangat kekurangan bahan ataupun modal. Sehingga satu-satunya jalan untuk bertemu dan terjamin kita berada di posisi yang benar adalah ketidakpercayaan pada diri sendiri yang berdosa ini dan menempatkan sang "ada" kita kepada Allah yaitu satu-satunya arche, sang ADA itu.

Di dalam reformed scholastic, para scholars membagi dua pengetahuan mengenai arche ini, yaitu archetypal knowledge dan echtypal knowledge. Pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh ciptaan disebut dengan archetypal knowledge. Pengetahuan akan yang benar yang didasarkan oleh archetypal knowledge ini disebut echtypal knowledge. Echtypal knowledge ini pun dimiliki oleh Allah sendiri, dan itu sudah diwahyukan kepada manusia ciptaan, sehingga manusia bisa memiliki echtypal knowledge. Walaupun echtypal knowledge ini terbatas, ini didasarkan oleh archetypal knowledge. Di sini jelas bahwa pengetahuan yang benar akan Allah sama sekali bukan berasal dari manusia. Maka pertanyaan mengenai Allah dan Alkitab tidak mungkin terselesaikan ketika kita menggunakan cara pembuktian ala dunia ini. Ingat sekali lagi bahwa dunia ini hanya memberikan kepastian akan hal-hal yang tidak pasti. Dunia ini memberikan keyakinan sementara yang di belakangnya justru adalah keraguan.

Diambil dari:
Nama situs :Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia -- Pillar
Alamat situs :http://www.buletinpillar.org/artikel/kebenaran-sang-raja-segala-raja
Judul asli artikel:Kebenaran Sang Raja Segala Raja
Penulis artikel:Chias Wuysang
Tanggal akses/td> :22 Juli 2018
Kategori: 

Berita Pesta - Agustus 2018

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Informasi Kelas SYK Juli/Agustus 2018

Kelas SYK

Pada 17 Juli 2018, PESTA membuka kelas Siapakah Yesus Kritus (SYK). Kelas ini diikuti oleh 25 peserta, dan topik yang didiskusikan adalah Nubuat Kristus, Masa Kecil Yesus, Yesus dan Allah Bapa, Keilahian dan Kemanusiaan Yesus, Kematian Yesus, Yesus Sang Pengantara, Kuasa Yesus, dan Karya dan Kedatangan Kristus Kembali. Kami sungguh bersyukur, karena di tengah kesibukan para peserta, mereka tetap berusaha untuk terlibat aktif dalam setiap topik diskusi. Kelas ini ditutup pada 10 Agustus 2018, dan puji Tuhan, ada 18 peserta yang lulus dalam periode ini. Kami berharap seluruh peserta makin mengenal siapa Yesus berdasarkan firman Tuhan, dan kiranya diskusi ini dapat menolong peserta untuk semakin bertumbuh dalam Tuhan. Bagi peserta yang belum lulus, jangan berkecil hati karena Anda dapat mengikutinya kembali pada kesempatan mendatang.

2. Informasi Jadwal Kelas PESTA Semester II / 2018

jadwal PESTA

Berhubung dengan adanya pergantian personel staf PESTA, kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian jadwal akademis kelas PESTA II/2018. Untuk itu, mohon perhatian Sahabat PESTA sekalian.

  • Kelas Studi Injil Markus (SIM) periode Juli/Agustus 2018 diundur untuk periode September/Oktober 2018.
  • Kelas Apologetika untuk Awam II (AUA II) dan Doktrin Alkitab (DAL) dibatalkan untuk tahun ini.

Berikut ini adalah jadwal terbaru untuk kelas diskusi PESTA semester II/2018.

3. Terima Kasih untuk Pelayanan Ibu Amidya

Amidya

Melalui berita ini, kami menginformasikan bahwa per Agustus 2018, Ibu Amidya telah mengakhiri pelayanannya di YLSA. Ibu Amidya telah menjadi staf PESTA selama 5 tahun dan telah memberikan banyak kontribusi dalam pelayanan PESTA. Ke depan, Ibu Amidya akan fokus melakukan pelayanan dalam keluarga kecilnya, terutama untuk mengasuh bayinya yang saat ini membutuhkan perhatian lebih banyak. Pada kesempatan ini, pengurus YLSA dan tim PESTA mengucapkan terima kasih atas pelayanan Ibu Amidya selama ini. Mari kita doakan agar Tuhan senantiasa memberikan hikmat dan ketekunan kepada saudari kita yang terkasih ini dalam melakukan setiap pelayanannya. Tetaplah setia dalam mengerjakan bagian yang Tuhan percayakan sebagai anggota Tubuh Kristus. Tuhan Yesus memberkati.

4. Inventarisasi Modul-Modul PESTA

Saat ini, tim PESTA melakukan inventarisasi modul-modul PESTA supaya administrasi dan pengarsipan modul-modul tersebut semakin baik. Kami bersyukur karena dari proses ini, staf PESTA yang baru dapat mengenal modul-modul PESTA, tahap-tahap pengerjaannya, dan status setiap modul yang ada saat ini. Semua modul PESTA ini akan dimasukkan ke dalam Software SABDA, dan dengan adanya inventarisasi ini, kami bisa melacak modul-modul apa saja yang belum masuk di sana. Dalam proses ini, sangat penting bagi tim PESTA untuk lebih intens berkomunikasi dengan tim ITS supaya modul-modul PESTA dapat disiapkan dan diproses lebih lanjut sebagai bahan di Software SABDA. Mohon dukungan doa dari Sahabat PESTA untuk proses ini.

Merayakan 19 Tahun Pekerjaan Tuhan dalam Pelayanan Pesta

$
0
0

Ditulis oleh: Lena L.

Kelas SYK

Sebagai orang Kristen, mungkin kita pernah bertanya, "Apa yang dapat kita lakukan melalui dunia maya untuk melayani Tuhan?"Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) sebagai yayasan Kristen interdenominasi, nonprofit, dan nonkomersial, menjawab panggilan Tuhan untuk melayani-Nya melalui bidang ini. Pelayanan YLSA berfokus pada penyediaan Alkitab, bahan-bahan kekristenan, dan alat-alat untuk melakukan studi Alkitab, dengan didukung komputer dan internet. Melalui pelayanan PESTA, salah satu divisi pelayanan di YLSA, kami berharap dapat memuridkan jemaat Kristen awam dengan pendidikan teologi yang setia pada Alkitab. Sejak 1999, Tuhan memanggil YLSA untuk menjadi rekan sekerja-Nya untuk mewujudkan pendidikan teologi untuk orang awam secara daring. Dengan memperlengkapi orang Kristen awam dengan pendidikan teologi, PESTA dapat menolong mereka untuk mengerti panggilan hidupnya sebagai orang Kristen dalam bidang-bidang kehidupan mereka saat ini. Puji Tuhan, pada bulan ini, kami merayakan pekerjaan Tuhan dalam pelayanan PESTA selama 19 tahun.

Jika melihat perjalanan pelayanan PESTA, tentu ada banyak hambatan di sana-sini. Namun, tangan Tuhan tidak pernah melepaskan kami untuk berjalan sendirian dalam melakukan pekerjaan-Nya ini. Kami melihat bahwa Tuhan bekerja, mulai dari penyelenggaraan pertama kelas PESTA pada tahun 1999 hingga sekarang. Melalui semua perjalanan pelayanan PESTA ini, kami percaya bahwa Tuhan akan terus membawa kami untuk menggenapi visi yang Allah tunjukkan bagi pelayanan PESTA, yaitu memberikan pendidikan teologi yang alkitabiah kepada masyarakat Kristen awam pada era digital ini. Tim PESTA berharap, Tuhan senantiasa memberi kepercayaan kepada kami untuk menolong dan memuridkan umat-Nya dengan pengajaran yang alkitabiah. Berdoa pula bagi staf PESTA dan semua moderator tamu agar semakin bertanggung jawab dalam menjalankan tugas masing-masing.

PROGRAM-PROGRAM PELAYANAN PESTA PADA TAHUN KE-19

Selain rutin melayani orang-orang Kristen awam dengan pendidikan teologi melalui kelas-kelas diskusi PESTA dan komunitas-komunitas yang ada, kami juga melakukan beberapa program kerja khusus pada tahun yang ke-19 ini. Harapan kami, melalui program-program ini, orang-orang Kristen dapat semakin diperlengkapi dengan firman Tuhan melalui berbagai jalur.

1. Pembuatan Modul-Modul Baru

Gambar: Modul PESTA

Sesuai dengan visi untuk memperlengkapi orang Kristen awam dengan pendidikan teologi, PESTA terus melakukan pengembangan, salah satunya dengan membuat modul-modul baru. Setelah hampir dua tahun tidak memiliki modul baru, pada tahun yang ke-19 ini, tim PESTA memutuskan untuk kembali membuat modul. Ada empat modul yang sedang disiapkan saat ini, yaitu: modul Apologetika Umum Awam (II), Studi Injil Markus (SIM), Pengantar Konseling Alkitabiah (PKA), dan Teologi Paulus. Dengan penambahan kelas-kelas baru ini, alternatif kelas PESTA juga akan semakin bertambah sehingga staf PESTA semakin diperlengkapi melalui setiap modul yang ada. Mohon dukungan doa untuk penyelesaian modul-modul baru ini.

2. Jalur Multimedia untuk Pelayanan Pesta

a. GIF

Gambar: GIF

Media semakin berkembang, baik itu audio, visual, maupun kombinasi keduanya. YLSA juga terus berusaha untuk selalu mengikuti perkembangan tersebut, salah satunya dengan membuat Graphics Interchange Format, atau yang lebih dikenal dengan GIF. GIF tidak kalah menarik dengan quote gambar karena dapat menampilkan gambar bergerak. Sejak 2017, YLSA sudah membuat gambar GIF, tetapi belum menyeluruh untuk semua publikasi. Begitu juga dengan PESTA, yang baru memulai pembuatan GIF pada tahun 2018 ini. Tim PESTA bekerja sama dengan tim Multimedia membuat GIF untuk dipasang di situs dan media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Diharapkan dengan adanya GIF ini, pelayanan kami akan semakin luas menjangkau para pengguna media sosial untuk lebih mengenal hal-hal seputar pendidikan teologi.

b. Video Pelayanan dan Program PESTA

Gambar: Video

Salah satu program yang dikerjakan oleh tim PESTA adalah membuat video mengenai "Pelayanan dan Program PESTA". Program ini masih dalam proses pengerjaan oleh tim PESTA dengan dibantu tim Multimedia. Harapan kami, video ini akan mempermudah Anda untuk mengenal pelayanan dan program yang dikerjakan oleh PESTA. Mohon dukungan doa supaya proses pengerjaan video ini dapat berjalan dengan baik, dan tahun ini dapat dipublikasikan. Dukung terus pelayanan PESTA agar dapat memberikan yang terbaik dan memberkati banyak orang untuk kemuliaan nama Tuhan.

3. Diskusi di Grup Alumni Pesta

Gambar: FB Alumni PESTA

Aset terbesar PESTA adalah para alumni PESTA. Untuk mempererat tali asih antaralumni, PESTA telah menyediakan wadah komunitas melalui Facebook Grup PESTA Alumni sejak 2015. Pada Oktober 2018 ini, tim PESTA akan mengadakan diskusi untuk para alumni PESTA di grup ini dengan tema "Menjangkau Dunia bagi Kerajaan Allah". Kami berharap melalui diskusi ini, kita dapat saling berbagi berkat firman Tuhan dan pengalaman bersama Tuhan kepada sesama alumni PESTA.

Mohon dukungan doa dari Sahabat PESTA supaya program-program baru ini dapat terlaksana dengan baik dalam pimpinan Tuhan.

UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN PESTA

Pekerjaan Tuhan selalu menghasilkan sukacita bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dalam pelayanan PESTA, bukan hanya tim PESTA yang terlibat, tetapi juga alumni, bahkan staf YLSA lainnya. Berikut ini adalah ungkapan syukur atas pelayanan PESTA selama 19 tahun ini, baik dari alumni maupun staf YLSA. Kiranya kita terus termotivasi untuk belajar kebenaran firman Tuhan dan memanfaatkan kelas PESTA untuk semakin bertumbuh dalam Tuhan.

1. Bapak Hermon Rohani (Malaysia)


Hermon

Dalam rangka memperingati ulang tahun PESTA yang ke-19, saya ingin merakamkan jutaan terima kasih karena di sinilah permulaanku mempelajari firman Tuhan. Terima kasih kepada pemimpin PESTA, para moderator, dan semua yang terlibat dalam pelayanan PESTA. Semoga pada tahun-tahun mendatang, pelayanan akan lebih berkembang lagi, bukan saja di Indonesia, tetapi sampai ke negara-negara di sekitarnya.

2. Bapak Gilbert Hanson Saranggi (Malaysia)


Gilbert Hanson Saranggi

Pertama-tama, saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-19 kepada PESTA dan tim yang begitu baik dalam bekerja sama, serta yang dengan setia telah mencurahkan semua ide bagi pelayanan PESTA dalam pembangunan tubuh Kristus. Bagi saya, PESTA merupakan jawaban untuk orang yang ingin mengikuti sekolah Alkitab daring dengan tidak berbayar, atau free. Jika ingin mendukung, kami persilakan. Kesan saya, pelayanan PESTA selama 19 tahun ini sungguh luar biasa, dan sangat berdampak, bermakna, bermanfaat untuk semua orang.

3. Ibu Kristin Natalia (Batam)


Kristin Natalia

Selamat Ulang Tahun PESTA yang ke-19. Biarlah Tuhan mencurahkan segala yang terbaik untuk pelayanan PESTA. Selama saya mengikuti kelas diskusi ini, ada banyak hal yang saya dapatkan. Selain itu, pelajaran yang saya dapatkan dari diskusi juga saya sampaikan di tempat saya melayani. Harapan saya, pelayanan ini semakin luas jangkauannya dan banyak memberkati orang-orang. Terima kasih juga untuk semua staf PESTA dan moderator yang memfasilitasi diskusi ini dengan baik. Terus maju dan berkarya untuk pekerjaan Tuhan.

4. Ibu Feronica Se (Jakarta)


Feronica Se

Happy Birthday PESTA! 19 tahun PESTA berkarya dalam pelayanan digital, PESTA sudah menjadi berkat bagi kami semua. Sungguh sangat luar biasa perjuangan Ibu Yulia Oeniyati, dkk. bersama Yayasan Lembaga SABDA. Tetap semangat dalam Tuhan dan terus menjadi berkat, lebih, dan lebih lagi.

5. Ayub Arifin Tanjung (Staf PESTA, Tahun 2014-2017)

Ayub

"Sebagai alumni PESTA, saya bersyukur jika Tuhan terus memberkati pelayanan PESTA hingga detik Saudara membaca tulisan sederhana ini. Hari demi hari, hingga tahun demi tahun, ladang PESTA terus mengalami perkembangan. Saya tahu ada banyak rintangan yang menghalangi, tetapi saya juga tahu jika Tuhan memberkati pelayanan PESTA hingga hari ini.

Baca selengkapnya »

6. Santi Titik Lestari (Staf YLSA, Tim Penjangkauan)

Santi

Selamat ulang tahun ke-19 untuk pelayanan PESTA. Kiranya segala yang telah ditabur melalui setiap pelayanan PESTA dapat menghasilkan tuaian yang menyenangkan hati Tuhan. Dengan bertambahnya usia ini, kiranya pelayanan PESTA semakin maju, dan bagi tim PESTA, kiranya Tuhan senantiasa menambahkan hikmat dan kemampuan dalam melayani Dia. Terus bersemangat ya dalam mendidik banyak jiwa untuk mengenal Kristus dan kebenaran-Nya.

Suatu Makna dari Akhir: Perenungan akan Misi Kehidupan yang Sejati

$
0
0

Kehidupan merupakan berkat dari Tuhan yang sangat berharga. Akan tetapi, di balik kehidupan yang kita jalani hari demi hari, sering kali kita tidak lepas dari berbagai masalah yang menghantui di dalamnya. Mulai dari persoalan dapat nilai jelek di kampus misalnya, sakit hati, sering merasa bete dan jengkel, kekhawatiran hidup, pengkhianatan, fitnah, dan berbagai masalah yang selalu saja kita jumpai tiap hari.

Terlepas dari berbagai penderitaan yang ada, sesungguhnya ada hal-hal yang jauh lebih esensial di dalam hidup ini, yang sering kali memunculkan pertanyaan mengenai apa makna kehidupan itu sendiri. Hal itu adalah misi kehidupan atau tujuan hidup. Bagaimana sikap kita memandang hal-hal demikian, sesungguhnya akan memberikan pengaruh terhadap bagaimana kita menjalani kehidupan saat ini. Hal ini berkaitan dengan apa yang namanya menjadi manusia di hadapan Tuhan. Kita sadar bahwa kehidupan ini ada bukanlah perjalanan tanpa tujuan ataupun pengembaraan tiada akhir. Dosa memang telah secara serius merusak kehidupan dan mengupahkan kematian. Tidak satu pun kebudayaan manusia yang dapat menghindarkan kita dari yang namanya kematian. Setiap usaha manusia, pemikiran filsafat, agama, dan lain sebagainya telah bergelut dengan fakta bahwa cepat atau lambat kita akan tidak lagi hidup di dunia ini. Mengapa kita terus melakukan segala sesuatu di dunia ini kalau toh akhirnya kita akan mati? Apakah makna dari semua perjuangan, pergumulan, dan penderitaan kita? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang menyadarkan kita bahwa manusia sesungguhnya bergumul dengan yang namanya problematika misi kehidupan.

Sebuah film animasi singkat yang sudah lama diunggah di Youtube berjudul Kiwi, menggambarkan secara menarik apa yang terjadi dalam perjuangan kehidupan umat manusia. Diceritakan tentang seekor jenis burung yang tidak dapat terbang yaitu burung kiwi. Ia mempunyai mimpi untuk dapat terbang, maka ia mengupayakan suatu misi dalam hidupnya, yaitu memaku beratus-ratus pohon di sepanjang tebing, dan setelah selesai, ia akan melompat dari pinggir tebing terjun ke bawah, sehingga menciptakan suatu ilusi bahwa seekor kiwi terbang melintasi pohon-pohon di hutan. Padahal sebenarnya ia bukan terbang, melainkan terjun ke bawah. Ya... si Kiwi menghabiskan seluruh hidupnya untuk berjuang mencapai mimpinya. Di dalam film, digambarkan si Kiwi sempat terharu ketika mimpinya itu tercapai, sekalipun sebenarnya ia mencapai apa yang bukan merupakan dirinya. Di akhir cerita, terdengar bunyi dentuman yang mengakhiri seluruh misi kehidupan si Kiwi - ia menabrak tanah dan mati. Kiwi menuai sukses besar dalam dunia online, dengan ia telah mencapai lebih dari 1,75 juta views dan 9.000 komentar di situs video online YouTube hanya dalam waktu tiga hari.

Hidup itu begitu singkat dan kehidupan yang sudah tertikam dalam kuasa kematian ini, memang sering kali membuat hidup kita menjadi sulit dan tidak berarah. Untuk apa kita hidup? Kenapa kita kuliah? Setelah kuliah bekerja, cari uang, dll.. Apa maknanya? Apakah dengan demikian kita menjadi diri kita? Ataukah sebenarnya kita berjuang dalam hidup ini seperti Kiwi di film yang mencoba untuk menjadi apa yang bukan merupakan identitasnya? Manusia berdosa itu seakan seperti seorang yang berada di tengah-tengah hutan rimba yang gelap, dan dia tidak tahu dari mana dia berasal dan ke mana dia harus pergi. Hidup tanpa arah seperti ini membuat manusia harus bergulat dan berkutat dengan ancaman akan ketiadaan makna.

Respons manusia yang sering terjadi adalah mereka mengabaikan permasalahan dan menekan fakta ini. Seorang yang bernama Blaise Pascal, menggambarkan respons manusia berdosa terhadap persoalan ini dengan suatu sikap yang namanya pengalihan perhatian. Orang berdosa bukan saja tidak tahu akan kebenaran esensial dalam kehidupan, dia bahkan tidak mau tahu dan menolak kebenaran itu. Mereka mengambil sikap tidak peduli tentang pertanyaan kehidupan. Hal ini sesungguhnya menunjukkan sikap mereka yang tidak mencintai dan terus menekan kebenaran.

Diambil dari:
Nama situs :Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia -- Pillar
Alamat situs :http://www.buletinpillar.org/artikel/suatu-makna-dari-akhir-perenungan-akan-misi-kehidupan-yang-sejati
Judul asli artikel:Suatu Makna dari Akhir: Perenungan Akan Misi Kehidupan yang Sejati
Penulis artikel:Andre Winoto
Tanggal akses:25 September 2018
Kategori: 

Indah Hidup Bersama Kristus

$
0
0

Saudara-saudaraku dalam Tuhan Yesus Kristus, tiada yang lebih indah daripada saat kita mengenal Tuhan Yesus Kristus. Segala beban dan persoalan akan menjadi lebih ringan tatkala kita menyerahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan. Bersama Tuhan kita akan menyambut hari-hari dengan penuh ucapan syukur. Hari-hari akan menjadi lebih indah dan bermakna bersama Tuhan.


Berita Pesta - September 2018

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Pembukaan Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Studi Injil Markus (SIM) September/Oktober 2018

Kelas DIK dan SIM

Pada September/Oktober 2018, PESTA menyelenggarakan dua kelas diskusi, yaitu kelas DIK dan kelas SIM. Kelas DIK adalah kelas yang wajib diikuti oleh peserta baru PESTA, sedangkan kelas SIM adalah kelas baru yang hanya dapat diikuti oleh peserta yang telah lulus kelas DIK. Kedua kelas ini dibuka pada 17 September 2018. Kami sangat bersyukur karena ada peningkatan jumlah peserta baru untuk kelas DIK. Jika biasanya hanya berjumlah sekitar 25 peserta, kali ini kelas DIK diikuti oleh 44 peserta. Puji Tuhan! Kiranya semua peserta bisa mengikuti diskusi dengan baik sampai selesai. Untuk kelas SIM, meski ini adalah kelas baru, kami juga bersyukur karena sebanyak 25 alumni PESTA bergabung untuk belajar bersama dalam kelas ini. Mohon dukungan doa dari Pembaca Berita PESTA agar diskusi dalam dua kelas ini berjalan dengan lancar. Kiranya peserta mendapat banyak berkat dari Tuhan, dan Roh Kudus menuntun peserta agar makin terbuka pengertiannya akan kebenaran firman Tuhan.

2. Ucapan Syukur atas Ulang Tahun ke-24 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)

Ulang Tahun SABDA

Oktober selalu menjadi bulan yang spesial bagi kami, sebab pada 1 Oktober, Yayasan Lembaga SABDA berulang tahun. Pada 2018 ini, YLSA genap berusia 24 tahun! Puji Tuhan! Kami bersyukur atas kebaikan Tuhan dalam memelihara pelayanan SABDA selama ini. Hanya karena kemurahan-Nya, YLSA masih terus dipakai menjadi alat-Nya bagi masyarakat Kristen Indonesia. Untuk itu, kami mohon dukungan doa dari Bapak/Ibu sekalian supaya Tuhan Yesus senantiasa memampukan YLSA melanjutkan pelayanan yang sudah Tuhan percayakan kepada kami. Jika melihat ke depan, tentunya akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Dunia akan terus berubah, termasuk perkembangan IT yang semakin canggih, tetapi firman Tuhan tidak berubah untuk selamanya. Kiranya kami semua yang turut ambil bagian dalam pelayanan di YLSA senantiasa diberi hikmat oleh Tuhan untuk peka dan bijaksana dalam menyikapi setiap perkembangan teknologi, dan bisa menggunakannya bagi kemuliaan nama Tuhan.

3. Update Modul di Situs PESTA.org

Modul di Situs PESTA

Puji Tuhan, akhirnya kerinduan tim PESTA untuk meng-update modul di situs PESTA terwujud. Dimulai dari memasukkan pertanyaan pilihan ganda ke situs, memperbarui versi HTML dan PDF bahan, pelajaran, dan referensi semua modul. Kami bersyukur karena melalui kerja sama dengan tim ITS dan tim Multimedia, data-data tersebut dapat diperbarui sehingga dapat memperlancar pelayanan PESTA. Harapan kami, peserta PESTA maupun pengunjung situs dapat lebih mudah mengakses semua modul yang sudah disediakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Kiranya menjadi berkat.

4. Pendaftaran Kelas Natal November/Desember 2018

Kelas Natal PESTA

Dalam rangka menyambut Natal, PESTA akan membuka kelas diskusi Natal pada November/Desember 2018. Dalam kelas Natal ini, peserta akan diajak membahas topik-topik penting berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus sehingga peserta dapat memaknai Natal yang sejati. Apabila Bapak/Ibu tertarik untuk mengikuti kelas ini, silakan mendaftarkan diri dengan salah satu cara berikut ini:

Bagi alumni PESTA yang sudah pernah mengikuti kelas diskusi ini, silakan merekomendasikannya ke sahabat-sahabat, keluarga, dan jemaat di gereja yang belum mengikuti.

WAHYU UMUM DI DUNIA MODERN

$
0
0

Allah adalah Allah yang berinisiatif agar diri-Nya dapat dikenal oleh manusia. Tanpa inisiatif dari Allah, tidak ada seorang pun yang dapat mengenal Allah dengan menempuh jalan apa pun. Inilah keunikan agama Kristen dibandingkan dengan agama lainnya. Allah memberikan diri-Nya agar dapat dikenal oleh manusia melalui dua macam wahyu: wahyu umum, yang melukiskan keagungan kuasa Allah melalui ciptaan-Nya, dan wahyu khusus, yang menyingkapkan bahwa Allah adalah Allah yang mengasihi dan menyelamatkan manusia berdosa melalui pengorbanan Anak-Nya di kayu salib.

Gambar: Yesus disalib

Pernyataan mengenai wahyu umum dapat ditemukan dalam kitab Roma 1:18-21 yang menyebutkan bahwa apa yang dapat manusia ketahui tentang Allah, yakni kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, sebenarnya telah nyata bagi manusia melalui karya-Nya sejak dunia diciptakan karena Allah telah menyatakan diri-Nya, dan maka dari itu, manusia tidak dapat berdalih. Oleh karena itu, murka Allah dinyatakan atas segala kefasikan dan kelaliman manusia yang menindas kebenaran, yang tidak mengakui Allah sebagaimana adanya, dan Tuhan menghakimi manusia dengan menghilangkan hambatan agar mereka bisa bebas melakukan dosa dan menanggung akibatnya.

Ayat-ayat lain di Alkitab yang menyebutkan tentang wahyu umum Allah terdapat di dalam Mazmur 19, di mana sang pemazmur mengemukakan bahwa kemuliaan Allah tampak melalui langit dan cakrawala yang memperlihatkan kuasa Tuhan yang mencipta. Roma 1:32 dan Roma 2:14-16 juga menyebutkan aspek lain dari wahyu Allah, yakni tuntutan hukum Allah melalui hati nurani manusia.

Demikianlah sebagian catatan mengenai wahyu umum yang terdapat di Alkitab. Namun, dalam hidup, kenyataannya tidak selalu mulus dan sesuai dengan teori. Banyak dari kita tentu pernah bergumul tentang bagian-bagian yang mencatat wahyu umum ini dan bertanya-tanya, "Di manakah kuasa Tuhan yang jelas dilukiskan melalui alam ciptaan yang disebutkan di ayat-ayat di Alkitab? Mengapa jika demikian jelasnya, ada orang-orang yang menganut ateisme, atau bahkan agnostik? Apakah mereka menindas kebenaran sesuai kata Alkitab?" Bahkan, ada filsuf seperti Bertrand Russell yang ketika diberi pertanyaan apa yang akan dia katakan ketika dia nanti bertemu Tuhan, dia akan menjawab bahwa tidak cukup bukti. Dan, juga ada tokoh ilmuwan seperti Richard Dawkins yang mengarang buku The God Delusion, yang juga mendukung ateisme, dan menyangkal bukti tentang adanya Tuhan. Bagaimanakah kita menjelaskan hal ini? Namun, di sisi lain, ada pula orang seperti Francis S. Collins, kepala dari Human Genome Project, yang tetap berpegang kepada kekristenan walaupun dia juga adalah seorang ilmuwan yang andal.

Namun, pertanyaannya tetaplah bagaimana menjelaskan Roma 1:19 yang menyebutkan bahwa apa yang dapat manusia ketahui tentang Allah nyata bagi manusia? (Memakai istilah nyata, bukan kabur). Pada zaman ini, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dan merasuk sampai ke tulang sumsum kemanusiaan, kita melihat bahwa ada banyak pula manusia yang telah meninggalkan iman mereka dan menggantikannya dengan ilmu pengetahuan. Pada abad ke-19, filosofi materialisme berkembang pesat. Optimisme terhadap potensi yang ada dalam diri manusia juga semakin memuncak dan manusia lebih cenderung mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menjelaskan dan menginterpretasi segala sesuatu. Mereka percaya kepada ilmu pengetahuan dan karakteristik dari ilmu pengetahuan yang terus mengoreksi dirinya sendiri sebagai hal yang dapat memberi jawaban terhadap semua misteri, dan istilah "Allah" mereka anggap hanya dipakai manusia untuk mengisi celah di mana manusia belum mendapatkan jawaban secara ilmiah. Bahkan, mengenai karakteristik manusia yang unik menurut kekristenan, seperti moralitas dan rasio, sekarang kita melihat bahwa para ahli sosiobiologi berusaha mengembangkan teori seperti etika evolusi, di mana mereka menyebutkan bahwa binatang pun memiliki rasio dan etika, dan permasalahannya adalah adanya perbedaan derajat dengan rasio dan etika manusia. Contohnya, simpanse pun dapat menggunakan alat dan mereka juga dapat menyatakan empati. Dengan demikian, rasio dan etika hanyalah masalah derajat! Dan, permasalahan derajat ini ditutupi dengan istilah "evolusi". Namun, sepertinya, mereka menaruh harapan kepada suatu masa depan yang tidak pernah kunjung tiba, toh, tidak ada seorang pun dari kita yang bisa membuktikan secara ilmiah bahwa tidak akan terjadi evolusi binatang pada masa depan sehingga rasio dan etika mereka tidak akan berkembang seperti manusia.

Dalam ilmu psikologi pada zaman ini, optimisme terhadap potensi dalam diri manusia juga berkembang. Segala sesuatu diinterpretasikan dengan memakai gejala sebab-akibat yang alamiah, bahkan penafsiran akan Allah.

Bagaimana kekristenan berdiri di hadapan tantangan zaman ini? Sementara kita tahu tokoh seperti C.S. Lewis, yang adalah seorang ateis sebelum beliau menjadi Kristen, telah menyelidiki bahwa Tuhan memanifestasikan diri-Nya dalam fakta bahwa berbagai kebudayaan menyatakan persamaan mengenai "Hukum Moral". Sementara, banyak orang mengatakan bahwa berbagai kebudayaan memiliki norma kelakuan yang begitu jauh berbeda, tetapi Lewis mengatakan bahwa hal ini adalah bohong. Dan, jika seseorang pergi ke perpustakaan dan menghabiskan beberapa hari dengan Ensiklopedia Agama dan Etika (Encyclopedia of Religion and Ethics), dia pun akan menemukan begitu besarnya persamaan logika dan etika praktis, dari Babilonia sampai Samos, dari hukum-hukum Manu, dari Book of the Dead, Analects, Stoic, Platonis, suku Aborigin, dan bangsa kulit merah dari Australia, akan tidak setuju kepada kekerasan, pembunuhan, pengkhianatan, dan kepalsuan, walaupun terdapat sedikit sekali pengecualian.

Dalam Teologi Reformed, kita mempelajari bahwa hati nurani atau yang disebut sebagai "Hukum Moral" ini ada karena kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Selain memiliki hati nurani dan rasio yang membedakannya dari binatang, disebutkan juga di buku Pdt. Dr. Stephen Tong yang berjudul "Roh Kudus, Suara Hati Nurani, dan Setan" bahwa sebagai konsekuensi gambar dan rupa Allah, manusia juga dibedakan dengan binatang melalui aspek-aspek seperti sifat kekekalan, sifat kesadaran, sifat tanggung jawab kepada Allah atau sifat agama.

Pandangan Mengenai Tren Masa Kini

Gambar: Alkitab

Sementara zaman sekarang sibuk berupaya mencari penjelasan natural mengenai sifat-sifat unik manusia (yang dengan demikian juga berarti dasar ateisme semakin diperluas), patutlah kita renungkan juga bahwa Alkitab pun konsisten dan koherensinya sangatlah indah, dan hal ini menyatakan bahwa Tuhan adalah Tuhan atas sejarah. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia sering kali berdosa dengan cara yang sama. Manusia cenderung bersandar pada kekuatan, pengertian sendiri daripada mementingkan penyertaan Allah, dan mereka menggunakan kekuatan, pengertian sendiri untuk mengagungkan diri, mendapat untung, dan melawan Tuhan. Itu sebabnya, manusia pertama memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat karena ingin menjadi seperti Allah, menggunakan cara sendiri, dan mengabaikan perintah Allah. Itu pula sebabnya, manusia berupaya mendirikan menara Babel yang mencapai langit untuk mengagungkan diri, mengandalkan kekuatan sendiri daripada Allah. Dalam banyak kisah lain di Alkitab, seperti ketika Abraham dan Lot berpisah, di mana Lot dengan pengertian sendiri memilih Lembah Yordan yang terlihat subur, juga dilukiskan bagaimana Lot dengan pengertian sendiri akhirnya memilih tempat yang salah karena mengabaikan Tuhan. Dalam kitab Hakim-Hakim, Simson akhirnya ditangkap oleh orang Filistin karena dia mengandalkan kekuatan sendiri. Setelah berkali-kali berhasil melepaskan diri dari kepungan orang Filistin karena kekuatan besar yang Tuhan berikan, dia tidak lagi mengandalkan Tuhan yang memberikan kekuatan tersebut, dia akhirnya ditangkap oleh orang Filistin karena dia memberitahukan rahasia kekuatannya. Dengan kekuatan yang terbatas, manusia berdosa sering kali bersandar pada kekuatan dan pengertian sendiri daripada mementingkan penyertaan Tuhan.

Di sisi lain, kita melihat tokoh-tokoh yang mengandalkan Tuhan. Musa dapat membebaskan bangsa Israel dari tentara Mesir yang begitu mutakhir dalam hal militer pada zaman itu karena dia bersandar kepada Tuhan. Dalam periode Hakim-Hakim, Gideon berhasil membasmi habis bangsa Midian yang sangat banyak jumlahnya dan yang telah menguasai Israel selama tujuh tahun hanya dengan 300 orang untuk berperang karena Tuhan menyertai. Bangsa Filistin mengandalkan Goliat yang berukuran besar, tetapi seorang Daud yang bertubuh kecil dimenangkan karena mengandalkan Tuhan (Banyak Mazmur Daud yang memohon pertolongan Tuhan dalam perang). Dalam kitab Daniel, Raja Nebukadnezar mengandalkan panasnya api untuk mengeksekusi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, tetapi Tuhan melindungi mereka sehingga tidak terbakar. Dan, Raja Darius mengandalkan kebuasan singa untuk menghabisi Daniel, tetapi dia pun diselamatkan oleh Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, ahli-ahli Taurat mengandalkan politik untuk menyalibkan Yesus, dan mereka berpikir bahwa mereka telah menang ketika Tuhan Yesus disalibkan, tetapi pada hari yang ketiga, Yesus bangkit kembali dan hidup untuk selama-lamanya.

Baca selengkapnya »

Audio Wahyu Umum di Dunia Modern

Diambil dari:
Nama situs:Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia - Pillar
Alamat situs:http://www.buletinpillar.org/artikel/wahyu-umum-di-dunia-modern
Judul asli artikel:Wahyu Umum di Dunia Modern
Penulis artikel:Ardianto Suhendar
Tanggal akses:21 Desember 2017

Permulaan ku belajar di PESTA

$
0
0

Saya seorang Kristen sejak lahir karena berasal dari keluarga Kristen tetapi kehidupan saya tidak mengikut Firman Tuhan sejak saya masih remaja sehingga usia mencapai 33 tahun.Saya memang pernah membantu pelayanan seperti memberikan sumbangan keuangan kepada gereja tetapi saya anggap itu hanya sebagai kewajipan sebagai orang Kristen manakala hati saya jauh dari Tuhan.Saya sangat jarang ke gereja,tidak pernah mengikuti aktiviti gereja dan pernah bertahun-tahun tidak datang ke gereja.Saya juga ketagihan dengan arak dan rokok sehingga saya sering menghabiskan masa hujung minggu bersama teman-teman untuk meminum arak.Saya sangat percaya kepada Tuhan tetapi Firman-Nya saya abaikan karena saya berpikir kedatangan Tuhan menjemput mempelai-Nya masih lama dan saya masih sempat bertobat apabila saya sudah tua.
Pada tahun 2009, adik saya pulang ke kampung dan dia membawa CD video kesaksian Pdt Daud Rajawali, Pdt Dr Eku Hidayat dan Benjamin Stephen.Setelah saya menonton video kesaksian tersebut,saya tersedar akan kebesaran kuasa Tuhan, tiada yang mustahil bagi Tuhan.Saya berpikir,para pendeta ini pada mulanya bukan Kristen tetapi akhirnya jadi Hamba Tuhan oleh karena kasih karunia Tuhan.Saya yang Kristen sejak lahir,apakah tidak bisa seperti mereka?..sejak hari itu,saya mulai suka menonton video kesaksian di youtube,banyak video kesaksian saya download sehinggalah saya terjumpa video khotbah Pdt Petrus Agung Purnomo.Setelah menonton video khotbah Pdt Petrus Agung,saya sangat suka dengan cara khotbahnya, Firman Tuhan digali dengan dalam dan penyampaiannya sangat jelas serta mudah difahami, suaranya,dan kesaksian-kesaksiannya yang luar biasa menyebabkan saya sangat mengaguminya walaupun belum pernah ketemu secara bersemuka. Saya mulai download banyak video khotbahnya di youtube sebagai koleksi peribadi, saya tonton bila ada waktu terluang.Pada waktu itu,saya hanya suka menonton video khotbah tetapi kehidupan saya masih sama seperti dahulu,masih minum arak dan rokok dan masih tidak datang ke gereja,tidak mengikuti aktiviti gereja.Pada bulan maret 2016, saya terbaca di media sosial bahwa Pdt Petrus Agung meninggal, saya sangat sedih dan menangis karena saya sering dengar dan minat khotbahnya. Disebabkan perasaan sedih itu, saya berdoa.saya berkata “ Tuhan tolong sampaikan pada Pdt Petrus Agung, aku kirim salam,dan sekiranya Engkau izinkan,aku mahu jadi seperti dia” doaku kelihatan aneh,tapi justeru itulah yang saya ucapkan pada masa itu.Saya sendiri tidak mengerti kenapa tiba-tiba hatiku seperti tertusuk pada masa itu,apakah disebabkan oleh kesedihan atau Roh Kudus bekerja dalam diriku.Hati saya tergerak untuk berubah meninggalkan cara hidup yang lama.Mulai hari itu, saya semakin sering menonton video khotbah Pdt Petrus Agung,siang dan malam dengar video khotbah.
Saat saya sedang menonton video berjudul COVENANT, saya melihat jemaat di Holly Stadium diberikan kertas kecil yang ada tulisan Firman Tuhan,saya berpikir..kalau untuk aku,apa ya Firman yang sesuai… lalu saya ambil Alkitab (terjemahan bahasa Malaysia) dan berdoa minta tunjukin Firman yang sesuai denganku, sambil berdoa,saya belek-belekin alkitab kemudian tunjuk isi Alkitab, saya dapat ayat 2Timotius 2:13 Jika kita tidak setia, Dia tetap setia kerana Dia tidak dapat bertentangan dengan diri-Nya sendiri, kemudian saya ulang berdoa dan tunjuk alkitab lagi,kali kedua saya dapat ayat ini Wahyu3:19 Aku menghukum dan menegur orang yang Aku kasihi.Oleh itu kamu harus bersungguh-sungguh dan juga bertaubat daripada dosa .Saya merenung ayat ini dan menurut pemahamanku, ini menegur dosa dan menuntut pertobatan.Seminggu kemudian, saya bermimpi,saya ditangkap dan diikat didalam sebuah rumah usang oleh sekumpulan orang yang tidak ku kenali, mereka memotong daging betisku sehingga saya menjerit kesakitan,kemudian kumpulan orang itu meninggalkanku sendirian.Saya berusaha melepaskan diri dan berhasil,saat sedang mencari jalan keluar, tiba-tiba seseorang menghampiriku dan berkata “ memang kakimu terasa sakit tapi itu baik,apabila kamu berjalan kakimu ringan, tidak terasa berat katanya.Melihat orang itu bersuara lembut, ketakutan saya hilang dan saya coba berjalan, ternyata benar..aku rasa ringan dan yang anehnya, rasa sakit terus hilang. Saya menceritakan mimpi itu kepada seorang pendeta yaitu Rev Miran Berol dan beliau berkata tinggalkan hidup kedagingan mu, salibkan keinginan daging. Selepas itu,selama beberapa bulan saya hidup dalam pergumulan,saya bertekad untuk mengubah cara hidup dan ingin mendalami Firman Tuhan tetapi tidak ada yang membimbing,saya juga tidak punya ramai teman di gereja karena sudah bertahun-tahun tidak ke gereja,akhirnya saya mengambil keputusan untuk sekolah alkitab tapi tidak tahu harus sekolah dimana karena saya terikat dengan pekerjaan yang lokasinya jauh di pedalaman sedangkan sekolah alkitab letaknya di kota.Lalu saya cari di internet dan terjumpa website PESTA (pendidikan elektronik studi teologia awam) saya mendaftar dan akhirnya diterima belajar secara online, walaubagaimanapun saya belum berhasil untuk menamatkan pembelajaran karena kesibukan saya pada saat itu,saya bekerja sambil belajar mengikuti pengajian jarak jauh di Open University Malaysia.Saya hanya dapat menyambung pembelajaran saya di PESTA selepas saya tamat belajar di universitas pada tahun 2017.
Saya juga mengikuti pembacaan alkitab di group GBA ( Gerakan baca Alkitab dari Indonesia) dan setelah selesai membaca kitab perjanjian baru,saya dimasukin dalam group Team pendoa GBA . Walaupun saya lemah dalam hal doa, tidak bisa berdoa panjang tetapi saya terima tugas itu. Di dalam group inilah saya berkenalan dengan Host Uke atau nama sebenarnya Jina Susilawati Dana dari GBI. Saya bertanya padanya banyak perkara yang saya ingin belajar dan akhirnya Host Uke bertanya padaku “ mahukah kamu lahir baru?” saya menjawab “ya ”.Lalu Host Uke kirimkan saya doa mengundang Yesus melalui whatsapp dan suruh saya baca doa itu dengan sepenuh hati,pada masa yang sama dia juga topang saya dalam doa. Beliau juga ajar saya banyak hal seperti cara bergaul dengan Roh Kudus, saya sangat teruja karena sebelumnya saya hampir tidak menyadari kewujudan Roh Kudus sebagai satu Pribadi, saya hanya tau Roh Kudus itu kuasa Tuhan. Host Uke juga kirimkan saya lagu pujian dan penyembahan,dan mengajar saya menyembah,semua yang dia ajar saya ikut. Saya mulai menyembah sendiri dan berdoa pada waktu malam,dan pada malam ketiga saya melakukannya…saat sedang berdoa, tubuh saya tiba-tiba bergetar dan terasa sejuk.Mulut saya turut bergetar , sukar untuk berkata-kata.Saya sempat berpikir ada apa dengan diriku,saya rasa ketakutan lalu saya paksa mulut saya untuk bersuara,saya tengking “ dalam nama Yesus, iblis keluar” karena saya pikir ada iblis masuk dalam diriku kemudian saya cepat-cepat masuk ke kamar untuk tidur tetapi sukar sekali saya melelapkan mata karena pikiranku masih bingung apa yang berlaku sebentar tadi.keesokan harinya, saya cerita kepada Host Uke apa yang berlaku,dia beritahu saya,bahwa dia tidak bisa membantu ku,katanya kamu perlu cari orang yang tingkat rohaninya lebih tinggi. Aku teringat, ada seoarang pendeta dari gereja beraliran karismatik yang baru ku kenali saat saya membeli buku kesaksian darinya yaitu Rev Miran Berol, lalu saya hantar mesej melalui whatsapp, saya ceritakan pengalaman yang saya baru alami. Beliau tidak memberitahu apa sebab badanku bergetar dan sejuk tetapi dia berkata, Roh kudus ada berbicara kamu harus doa pelepasan. Pada tanggal 3 juli 2016, saya mengikuti doa pelepasan dan dibaptis. Saya tinggalkan cara hidup lama dan berusaha untuk hidup sesuai dengan Firman Tuhan.Selepas itu,saya mula bergerak ke mana-mana mengikuti KKR .Saya mula aktif mengikuti acara di gereja dan bersekutu dengan jemaat yang lain.
Dalam group whatsapp team pendoa GBA, ada seorang pendoa yang baru bergabung, saat diperkenalkan diri namanya Lidya Rahayu dari Semarang. Saat saya terbaca pengenalan diri tersebut,saya teringat gereja Pdt Petrus Agung letaknya di Semarang, lalu aku hantar whatsapp kepada Lidya Rahayu dan ternyata dia adalah jemaat dari Holly Stadium, jemaatnya Pdt petrus Agung.
( saat ini dia menjadi jemaat JKI HTE Semarang ) Saya sangat gembira karena akhirnya saya ketemu dengan seseorang yang bisa saya tanya banyak hal tentang pribadi Pdt Petrus Agung.Saya mula bertobat karena sedih semasa Pak Agung meninggal dan saya sangat minat khotbahnya, jadi semua hal tentang pribadi Pak Agung saya mahu tahu.Jika ada pengajaran dalam video khotbah Pak Agung yang tidak saya fahami juga bisa saya tanyakan ke Lidya Rahayu.Ternyata benar, dari tahun 2016 sehingga saat ini, dia masih membimbing ku dan menjadi salah satu ibu rohani ku.
Saya belum ada pelayanan khusus di gereja pada masa ini. Pada bulan September 2016, saya mulai belajar meniup shofar dan pada awal tahun 2017, saya bergabung dengan pasukan Shofar Malaysia yaitu satu pasukan peniup shofar di Malaysia yang berada dibawah naungan Nafiri Indonesia diketuai oleh Ps Roy Danel Sitepu. Saya juga menjadi ahli di Rumah Doa dan group pendoa syafaat, melakukan peperangan rohani dan berdoa buat kota dan bangsa.
Sekian, kesaksian pertobatan dari saya.Tuhan memberkati…

Berita Pesta - Oktober 2018

$
0
0
DAFTAR ISI

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Penutupan Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Studi Injil Markus (SIM) September/Oktober 2018

Penutupan Kelas DIK dan SIM

Kami bersyukur kepada Tuhan atas jalannya dua kelas diskusi pada September/Oktober 2018, yaitu kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Studi Injil Markus (SIM). Kelas DIK yang diikuti oleh 40 orang berhasil meluluskan 20 orang. Beberapa peserta tidak lulus karena kesibukan bekerja, tidak mengembalikan tugas pradiskusi, dan sakit, sehingga tidak dapat mengikuti diskusi sampai selesai. Namun, peserta yang aktif tetap antusias mengikuti diskusi hingga selesai. Kelas SIM diikuti oleh 22 orang dan berhasil meluluskan 15 orang. Puji Tuhan! Di tengah berbagai kesibukan dan rutinitas, peserta dapat terus belajar bersama PESTA dan berdiskusi melalui media sosial untuk menggali lebih dalam tentang dasar iman Kristen dan belajar Injil Markus. Kami mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah lulus. Kami nantikan Anda di kelas-kelas PESTA selanjutnya. Bagi peserta DIK yang belum berhasil, Anda bisa kembali mengikuti jika kelas-kelas yang sama itu dibuka lagi. Silakan menghubungi Kusuma di kusuma@in-christ.net untuk keterangan lebih lanjut.

2. Ayo Menulis Blog di Situs PESTA!

Blog PESTA

Ada begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui menulis, salah satunya adalah meningkatkan dan mengasah kemampuan kita dalam berpikir. Selain itu, menulis juga dapat menjadi sarana untuk memberkati orang lain. Untuk itu, kami mengundang Pembaca Berita PESTA untuk berpartisipasi menulis di Blog PESTA. Kami berharap melalui setiap tulisan yang Bapak/Ibu kirimkan, setiap pengunjung situs PESTA dapat berbagi berkat untuk saling membantu dan menguatkan. Bagi Bapak/Ibu yang tertarik untuk menulis di Blog PESTA, silakan klik http://www.pesta.org/blog. Jika Bapak/Ibu mengalami kesulitan saat mengirim tulisan di Blog PESTA, kami bersedia membantu untuk menampilkannya di Blog PESTA. Silakan mengirimkan tulisan Bapak/Ibu ke email kusuma@in-christ.net.

3. Jadwal Kelas PESTA 2019

Jadwal Kelas PESTA 2019

PESTA kembali membuka delapan kelas diskusi pada 2019. Berikut ini jadwal yang sudah kami susun.

  1. Januari/Februari: Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
  2. Maret/April: Kelas PASKAH
  3. April/Mei: Kelas Doktrin Alkitab (DAL)
  4. Mei/Juni: Kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL)
  5. Juli/Agustus: Kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK)
  6. September/Oktober: Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
  7. Oktober/November: Kelas Pengantar Konseling Alkitabiah (PKA) [*Baru]
  8. November/Desember: Kelas NATAL

Doakan perencanaan kelas diskusi PESTA 2019. Kiranya Tuhan memberkati setiap kelas yang dibuka sehingga setiap peserta rindu mengerti firman Tuhan.

4. Seminar Digital Quotient dalam Rangka Merayakan 24 Tahun YLSA

Seminar Digital Quotient

Puji syukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya sehingga Seminar Digital Quotient dalam rangka merayakan 24 tahun YLSA pada Senin, 22 Oktober 2018, dapat berjalan dengan lancar. Kami mengucap syukur atas kehadiran Anda, baik secara offline maupun online, serta dukungan doa Anda semuanya. Bagi Anda yang tidak dapat menghadiri seminar tersebut secara langsung ataupun mengikuti secara online melalui live streamingYouTube SABDA Alkitab, Anda dapat menyaksikan tayangan ulangnya di YouTube dengan tautan berikut:

Slide PowerPoint materi seminar ini dapat Anda unduh di SlideShare dengan tautan berikut:

Kiranya materi-materi ini dapat menolong dan mendorong kita semua sebagai orang Kristen untuk menggunakan teknologi dengan benar sesuai prinsip-prinsip kekristenan yang bersumber dari Alkitab.

MARTIN LUTHER DAN HAK ASASI MANUSIA

$
0
0

Gagasan Hak Asasi Manusia (HAM) terkenal dan memiliki tradisi yang panjang dalam kebudayaan Barat. Terlepas dari pro dan kontra terhadap gagasan HAM, warisannya bagi dunia tidak dapat diabaikan, yaitu penghormatan yang tinggi terhadap martabat manusia. Gagasan ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak bawaan (inherent rights) yang dimilikinya sejak dilahirkan dan yang harus dihormati serta diakui oleh semua orang. Hak-hak ini tidak dapat dipisahkan dari kemanusiaannya. Pengaruh gagasan ini sangat besar dalam sejarah seperti: lahirnya negara-negara merdeka, munculnya demokrasi modern, dan terbentuknya pengadilan kriminal internasional (International Criminal Court).

Gambar: Hak Asasi Manusia

Gagasan HAM lahir melalui sejumlah pemikiran besar. Dalam tulisan ini, kita akan melihat sumbangan pemikiran seorang tokoh Reformasi terhadap perkembangan HAM, yaitu Martin Luther. Perlu diketahui bahwa Luther tidak pernah menulis sebuah risalah apa pun mengenai HAM. Hal ini dapat dimengerti dari konteks zamannya karena dia adalah seorang teolog yang menghadapi krisis dalam gereja sehingga tulisan-tulisannya lebih banyak berbicara mengenai isu-isu teologis dalam gereja atau eklesiastikal. Walaupun demikian, pemikiran teologis Luther memberikan pengaruh bagi gagasan HAM di kemudian hari.

Luther dan Kehidupan Masyarakatnya

Luther hidup dalam konteks abad pertengahan. Kehidupan masyarakat pada zaman itu memiliki hierarki sosial di mana para imam menempati posisi elit masyarakat, yang diikuti dengan para bangsawan, sedangkan rakyat jelata yang sebagian besar bekerja sebagai petani dan pedagang menempati kelas yang paling bawah dalam masyarakat. Pada masa Luther, kaum jelata tidak dianggap berarti dalam masyarakat. Mereka diperlakukan lebih cenderung sebagai objek daripada subjek dalam kehidupan sosial. Seorang rakyat jelata sering kali tidak dianggap sebagai pelaku sosial.

Selain itu, pada masa itu, seseorang hanya dapat berhubungan dengan Allah melalui perantaraan gereja sehingga gereja begitu mengikat kehidupan masyarakat. Setiap orang tidak berani melakukan hal-hal yang berlawanan dengan gereja karena akan dianggap melawan Allah. Jika seseorang dikeluarkan dari gereja, dia pun dianggap kehilangan hidup kekalnya. Kepercayaan seperti inilah yang menjadikan gereja memiliki kekuatan sosial, seperti yang dikatakan Will Durant,

"The Church was at her best when, by the consolations of her creed, the magic of her ritual, the nobler of morality of her adherents, the courage, the zeal, and the integrity of her bishops, and the superior justice of her episcopal courts, she took the place ... as the chief source of order and peace in the Dark Ages."

Gambar: Luther

Keadaan rakyat jelata pada zaman Luther semakin diperparah dengan kebangkrutan moral dalam gereja. Para imam saling berebut kekuasaan. Seseorang bisa menyuap untuk menjadi uskup. Bahkan, sebelum zaman Luther, kepausan sempat terpecah dua karena perebutan kekuasaan dua orang untuk menjadi Paus yang sah, yaitu di Avignon dan di Roma. Tidak jarang pula para imam memakai otoritasnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Selain itu, para imam sering bersekongkol dengan para bangsawan untuk memungut pajak yang besar dari rakyat. Rakyat jelata hidup menjadi begitu susah, sedangkan para imam dan bangsawan hidup bermewah-mewahan.

Akan tetapi, rakyat jelata tidak bisa berbuat apa pun karena tidak adanya kaum intelektual dari kalangan bawah. Sebagian besar kaum intelektual adalah para imam, sedangkan rakyat jelata pada umumnya tidak bisa membaca. Seluruh pengetahuan dimonopoli oleh kalangan tertentu, termasuk pengetahuan teologis. Rakyat jelata tidak bisa membaca Alkitab sendiri karena Alkitab yang tersedia hanya berbahasa Latin yang hanya bisa dibaca oleh para imam. Hal ini mengakibatkan teologi hanya bisa dimengerti oleh sebagian orang. Dalam dunia seperti inilah, Reformasi terjadi.

Pemikiran Teologis Luther dan Hak Asasi Manusia

Doktrin "Pembenaran hanya oleh iman" yang dicetuskan oleh Luther telah merombak konsep hierarki dalam masyarakat abad pertengahan. Jika pada zaman itu orang-orang menganggap gereja sebagai satu-satunya pengantara yang sah kepada Allah, dan melalui para imam dengan ritual yang dilayaninya seseorang baru dapat datang kepada Allah, doktrin pembenaran oleh iman menyatakan hal yang sangat berbeda. Luther mengatakan bahwa setiap orang sama di hadapan Allah, baik imam maupun awam, sebab tidak ada seorang pun yang dibenarkan berdasarkan perbuatannya sehingga apa pun yang dikerjakan oleh para imam tidak membuatnya lebih benar daripada orang biasa. Setiap orang terdiri dari manusia batiniah (roh) dan manusia lahiriah (tubuh), dan tidak ada hal-hal yang diperbuat secara lahiriah yang dapat membenarkan manusia batiniah. Satu-satunya yang dapat membenarkan manusia batiniah adalah iman kepada Yesus Kristus atau percaya kepada Injil.

Pada waktu seseorang percaya kepada Yesus Kristus, maka dia dibenarkan di hadapan Allah. Dia dinyatakan sebagai orang kudus bagi Allah, tetapi sekaligus masih orang berdosa (simul iustus et peccator). Pada zaman Luther hidup, sebutan orang kudus diberikan kepada orang-orang tertentu yang diberi gelar santo dan santa. Akan tetapi, dengan doktrin "Pembenaran hanya oleh iman", Luther menghapuskan perbedaan tersebut karena semua orang percaya adalah orang kudus bagi Allah. Pembenaran oleh iman memberikan dasar kesetaraan bagi manusia (equality) karena setiap orang memiliki akses yang sama kepada Allah melalui iman yang sejati dalam Kristus, sehingga tidak boleh ada sekelompok elit di dalam gereja yang menyatakan dirinya memiliki akses yang lebih dekat dengan Allah.

Selain memberikan dasar bagi kesetaraan, Luther juga memberikan dasar bagi kebebasan individu. Bagi Luther, setiap orang percaya adalah individu yang bebas yang tidak boleh dibelenggu oleh lembaga atau tradisi seperti gereja ataupun negara. Setiap orang percaya bertanggung jawab kepada Tuhan dan hati nuraninya terikat kepada firman Tuhan. Setiap orang harus dibebaskan untuk menjadi dirinya sendiri. Walaupun demikian, Luther tidak hanya berhenti pada kebebasan orang percaya, tetapi juga orang percaya harus menjadi hamba bagi semua. Luther menuangkan hal ini dalam kalimatnya yang terkenal, "A Christian man is the most free lord of all, and subject to none; A Christian man is the most dutiful servant of all, and subject to everyone." Dalam hal ini, Luther menolak bentuk individualisme yang ekstrem, tetapi juga melawan segala bentuk tiranisme atas individu.

Gambar: Gereja

Bagi Luther, setiap orang percaya diberi kebebasan bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk melayani orang lain. Hukum diberikan dalam rangka orang percaya dapat melayani sesamanya. Dengan menaati hukum, orang Kristen dapat melayani sebagai warga negara yang baik. Luther menyatakan bahwa setiap orang percaya memiliki dua jabatan di dalam dunia ini, dan kedua jabatan ini diperolehnya bersama dengan Kristus, yaitu sebagai raja dan imam. Sebagai raja, orang Kristen tidak berada di bawah apa pun, tetapi sebagai imam, orang Kristen harus melayani sesamanya. Bagi Luther, orang Kristen tetap harus melakukan perbuatan baik bukan untuk dibenarkan, melainkan karena dia adalah seorang imam bagi Allah.

Konsep inilah yang kemudian melahirkan gagasan "Keimaman semua orang percaya" (priesthood of all believers), yaitu setiap orang percaya dalam kehidupannya adalah imam di hadapan Allah. Luther menolak pemakaian jabatan imam hanya bagi pekerjaan eklesiastikal atau gerejawi. Bagi Luther, pengkhususan jabatan imam hanya kepada golongan tertentu adalah sebuah tirani karena menjadikan orang awam berbeda dengan orang Kristen lainnya. Dengan konsep keimaman orang percaya, maka Luther menjadikan setiap pekerjaan sebagai pelayanan di hadapan Allah. Dia menaikkan martabat para pekerja nongereja dan menjadikannya setara dengan pekerjaan di dalam gereja. Dalam hal ini, Luther telah menghapuskan tembok pemisah sekuler dan sakral dalam kehidupan orang percaya. Jon Witte mengatakan,

"Luther also made clear that clergy and laity are fundamentally equal in dignity and responsibility before God ... Luther's doctrine of priesthood of all believers at one 'laicized' the clergy and 'clerized' the laity. He treated the traditional 'clerical' office of preaching and teaching as other godly vocation alongside many others that a conscientious Christian could properly and freely pursue. He treated traditional 'lay' offices as forms of divine calling and priestly vocation, each providing unique oppurtunities for service one's peers."

Penutup

Dilihat dari konteks zamannya, maka reformasi teologis Luther ternyata memberikan dampak sosial. Pemikiran teologisnya telah membuka jalan bagi terciptanya kesetaraan dan juga kebebasan individu. Luther telah menaikkan derajat orang awam dan rakyat jelata di dalam gereja dan dia pun telah menjadikan individu sebagai sesuatu yang penting. Seseorang tidak boleh dilihat statusnya sebagai awam ataupun imam di hadapan Allah, melainkan sebagai seorang individu yang berdosa, tetapi dibenarkan oleh iman kepada Yesus Kristus. Demikianlah sekalipun pemikiran Luther tidak langsung membahas tentang HAM, tetapi dampak yang ditimbulkannya bagi gereja di Jerman telah membuat atmosfer yang baik bagi terciptanya konsep HAM sampai hari ini.

Audio Martin Luther dan Hak Asasi Manusia

Diambil dari:
Nama situs:Pillar (Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia)
Alamat situs:http://www.buletinpillar.org/artikel/martin-luther-dan-hak-asasi-manusia#hal-1
Judul asli artikel:Martin Luther dan Hak Asasi Manusia
Penulis artikel:Calvin Bangun
Tanggal akses:29 Oktober 2018
Viewing all 911 articles
Browse latest View live